Delegasi PBB di Libya Mundur Sebelum Pemilihan Dimulai

Alasan pengunduran diri belum diketahui

Jakarta, IDN Times – Delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Libya, Jan Kubis, menyatakan mundur dari jabatannya setelah setahun lebih ambil peran dalam berbagai kebijakan PBB di negara itu. Pengunduran itu diumumkan pada hari Selasa (23/11/2021) hanya beberapa minggu sebelum pelaksanaan pemilihan presiden di Libya.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengaku sangat sedih menerima pengunduran diri Kubis, kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric. Ketika ditanya kapan Kubis akan pergi, Djurarik mengatakan bahwa Kubis pada hari itu belum memutuskan untuk langsung pergi.

Kubis adalah mantan menteri luar negeri Slovakia yang juga menjabat sebagai koordinator khusus PBB untuk Lebanon dan utusan khusus PBB di Afghanistan dan Irak. Dewan Keamanan menyetujui pengangkatannya sebagai mediator Libya pada Januari, menggantikan Ghassan Salame, yang mundur pada Maret 2020 karena stres.

1. Sekjen langsung mencari pengganti

Delegasi PBB di Libya Mundur Sebelum Pemilihan DimulaiStephane Dujarric, juru bicara PBB (twitter.com/Somali Guardian)

Melansir Al Jazeera, pasca keputusan pengunduruan diri Kubis, Sekjen PBB langsung memutuskan untuk mencari pengganti bagi posisi mediator. PBB secara informal menyarankan diplomat veteran Inggris, Nicholas Kay, sebagai pengganti. Dewan Keamanan PBB yang beranggota 15 negara harus menyetujui penunjukan baru berdasarkan konsensus.

“Sekretaris jenderal sedang mencari pengganti yang tepat. Kami sepenuhnya menyadari kalender pemilihan dan bekerja secepat mungkin untuk memastikan kesinambungan kepemimpinan,” kata Dujarric.

2. Alasan pengunduran diri belum diketahui

Delegasi PBB di Libya Mundur Sebelum Pemilihan DimulaiRapat Dewan Keamanan PBB (twitter.com/louis charbonneau)

Mengutip Reuters, belum jelas mengapa Kubis memutuskan untuk mengundurkan diri. Djuraric mengatakan bahwa pengunduran diri itu tidak terlalu mengejutkan baginya namun dia tidak memberikan informasi lebih lanjut. Sementara itu, reporter Al Jazeera melaporkan dari sekretariat PBB bahwa para pejabat dan petinggi DK PBB mengaku terkejut akan hal itu.

“Fakta bahwa dia akan pergi sebulan sebelum pemilihan benar-benar menimbulkan banyak pertanyaan. Meskipun saya menekan PBB berulang kali untuk merinci alasannya, kami tidak diberi alasan sama sekali,” kata Bays.

"Satu-satunya hal yang saya diberitahu oleh beberapa diplomat adalah bahwa Kubis tidak dalam kesehatan yang sempurna dan cukup senang untuk melakukan pekerjaan di Jenewa tetapi mungkin tidak cukup fit untuk melakukan pekerjaan di Tripoli," tambah Bays.

Baca Juga: PM Libya Sementara Dikabarkan Maju Sebagai Calon Presiden

3. Kubis menekankan pentingnya pemilu Libya

Delegasi PBB di Libya Mundur Sebelum Pemilihan DimulaiJan Kubis, utusan PBB untuk Libya (twitter.com/Muslim Port)

Meski memutuskan untuk mengundurkan diri, Kubis yang berbasis di Jenewa sebelumnya telah menekankan pentingnya pemilu bagi Libya. Pembicaraan yang dimediasi PBB pada awal tahun ini berakhir pada pembentukan pemerintahan interim yang dijadwalkan akan mengadakan pemilihan umum pada Desember mendatang.

“Menyelenggarakan pemilu di Libya, bahkan dalam situasi yang kurang ideal, dan dengan segala ketidaksempurnaan, tantangan dan risiko, jauh lebih diinginkan daripada tidak ada pemilu,” kata Kubis kepada DK PBB pada bulan September ini, dilansir AP News.

Baca Juga: PBB: Libya Lakukan Kejahatan Perang dan Kemanusiaan Sejak 2016

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya