Eropa: Para Pemimpin Adakan Pertemuan Bahas Masalah Iklim

Membahas masalah iklim dan kemanan regional

Jakarta, IDN Times - Para pemimpin negara-negara Mediterania Eropa mengadakan pertemuan untuk memperluas kerja sama dalam memerangi perubahan iklim dan untuk mendukung inisiatif keamanan dan pertahanan bersama di Uni Eropa pada Jumat malam (17/09/2021).

Pertemuan di Athena diadakan setelah kebakaran besar musim panas yang melanda bagian selatan Eropa, dan pengambilalihan Taliban di Afghanistan.

1. Memperkuat Kerjasama iklim

Pembicaraan tersebut dhadiri oleh Presiden Emmanuel Macron dari Perancis, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan para pemimpin dan perwakilan senior dari Malta, Yunani, Siprus, Slovenia, Kroasia dan Portugal.

Melansir France24, pertemuan ini diadakan untuk membicarakan pencapaian target pada perjanjian iklim dari kesepakatan paris 2015. Sebagai informasi, Perjanjian Paris adalah perjanjian internasional yang mengikat secara hukum tentang perubahan iklim.

Para peserta menegaskan kembali komitmen mereka terhadap tujuan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan Paris, pakta iklim global di seluruh dunia, yang menyerukan integrasi lebih dekat kebijakan perubahan iklim di seluruh Eropa dan kerja sama lebih lanjut dalam mekanisme tanggap bencana trans-nasional UE.

Tujuannya adalah untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 1,5 derajat Celcius , dibandingkan dengan tingkat pra-industri.

"Ini benar-benar langkah yang tepat pada waktu yang tepat karena kita semua melihat bahwa perubahan iklim sangat mempengaruhi kawasan Mediterania," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

2. Pertemuan diadakan karena kebakaran hutan di bagian selatan Eropa

Baca Juga: Perubahan Iklim: Selandia Baru Alami Musim Dingin Terpanas

Kebakaran hutan melanda wilayah Eropa bagian selatan selama musim panas. Dampak yang ditimbulkannya sangat dirasakan oleh Yunani. Gelombang panas terburuk di negara itu dalam beberapa dekade memicu ratusan kebakaran hutan yang memperluas upaya pemadam kebakaran hingga membuatnya meminta bantuan internasional. Kebakaran menghancurkan lebih dari 1.000 kilometer persegi lahan hutan Yunani dengan kerusakan parah di pulau Evia dan bagian selatan Yunani.

Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, menyebut kebakaran tersebut sebagai akibat dari  meningkatnya suhu global. Setelah itu, pemerintahnya membentuk kementerian untuk perubahan iklim dan telah berjanji untuk membuat penyesuaian dengan kondisi cuaca yang memburuk sebagai prioritas kebijakan.

3. Turut membahas masalah keamanan

Eropa: Para Pemimpin Adakan Pertemuan Bahas Masalah IklimPertemuan para pemimpin Eropa untuk membahas perubahan iklim dan keamanan regional. (thestar.com)

Melansir Euronews, Pertemuan pada Jumat juga membahas masalah penanganan migrasi dan keamanan regional di Kawasan mediterania.

Pembicaraan dipusatkan pada krisis di Afghanistan dan migrasi. Pasalnya, Yunani, Italia, Spanyol dan Malta berada di rute utama yang sering digunakan penyelundup untuk membawa orang ke Uni Eropa.

Khawatir dengan peristiwa baru-baru ini di Afghanistan, Yunani telah mengatakan bahwa pihaknya semakin memperkuat sikapnya terhadap migrasi. Mereka telah meningkatkan keamanan perbatasan, menggunakan berbagai teknologi dan meningkatkan patroli di darat dan di laut untuk mencegah migran untuk keluar masuk secara bebas.

Selama konferensi, Yunani dan Siprus juga diharapkan untuk mengangkat masalah Turki, tetangga mereka yang memiliki serangkaian perselisihan, termasuk hak eksplorasi energi di Mediterania timur.

Baca Juga: 5 Peristiwa Terkait Perubahan Iklim Sepanjang Agustus 2021

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya