Hina Ulama Syiah Irak, Kantor Partai Demokrat Kurdi Dibakar Massa

Sebut otoritas Syiah Irak harus orang Arab dan bukan Persia

Jakarta, IDN Times - Cuitan politikus Kurdi, Naif Jardo Ahmed al-Gagari, yang mengkritik ulama Syiah termuka, Irak Ayatollah Ali al-Sistani, menuai protes. Demonstrasi terjadi pada Senin (28/3/2022) dini hari di dekat kantor Partai Demokratik Kurdi (KDP) di Irak, Baghdad. 

Dalam cuitannya, al-Gagari menyebut otoritas tertinggi Irak harus keturunan Arab, bukan keturunan India, Afghanistan, atau Persia. Pernyataan itu dianggap menjurus kepada al-Sistani yang berasal dari Iran, dikutip dari The New Arab

1. KDP klaim menghormati semua agama 

Hina Ulama Syiah Irak, Kantor Partai Demokrat Kurdi Dibakar MassaKondisi sekretariat KDP di Baghdad setelah dibakar massa pendukung Ali Al-Sistani, Senin, 28 Maret 2022. (Twitter.com/Rudaw)

Ratusan demonstran menyerbu markas KDP yang kosong saat itu. Mereka mencurahkan kemarahannya dengan membakar kantor tersebut. 

Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan milisi Syiah dituduh bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun tidak menyebutkan namanya, dilansir Anadolu Agency.

Sebagai tanggapan balik, KDP mengutuk keras cuitan al-Gagari tersebut. Mereka menganggapnya sebagai penghinaan terhadap semua otoritas agama.

"Bukan rahasia bagi siapa pun, bahwa kepemimpinan KDP sangat menghormati dan menghargai semua otoritas agama yang rasional dan ulama yang terhormat dan terus-menerus menasihati anggota dan kadernya untuk menghormati semua otoritas Islam dan agama lain," kata partai tersebut.

Baca Juga: Sistem Politik Lebanon: Pembagian Kekuasaan Kristen, Sunni, dan Syiah

2. Al-Gagari meminta maaf dan mengaku akunnya dibajak 

Hina Ulama Syiah Irak, Kantor Partai Demokrat Kurdi Dibakar MassaPendukung Ayatollah Ali Al-Sistani turun ke jalan untuk berunjuk rasa. (Twitter.com/ا اد الكربلائي)

Partai KDP juga menyoroti bahwa mereka percaya pada koeksistensi agama. Mereka juga menambahkan bahwa al-Gagari tidak memiliki hubungan atau afiliasi dengan KDP dan bahwa cuitannya itu tidak mewakili pendapat partai.

Politikus Kurdi itu juga telah mengunggah cuitan lanjutan yang berisi permintaan maaf kepada al-Sistani atas kesalahpahaman, dan mengaku bahwa akunnya telah diretas. Dia juga telah menghapus cuitan sebelumnya.

Al-Sistani, yang dikenal tidak ikut campur dalam urusan politik negara, sangat dihormati oleh rakyat Irak, terutama di provinsi-provinsi mayoritas Syiah di negara itu.

3. Ditahan dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara 

Hina Ulama Syiah Irak, Kantor Partai Demokrat Kurdi Dibakar MassaIlustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut laporan ABNA24, al-Gagari pada akhirnya ditangkap oleh pasukan keamanan wilayah Kurdistan pada Senin dan ditahan di ibu kota Kurdi, Arbil, kata Kementerian Dalam Negeri.

Berdasarkan pasal 372 konstitusi Irak, al-Gagari dijerat hukuman penjara hingga tiga tahun karena menghina simbol atau orang yang merupakan objek pengudusan, pemujaan, atau dihormati. KDP mengatakan al-Gagari tidak lagi menjadi anggota partai.

Baca Juga: Dibunuh ISIS, Ratusan Umat Syiah Bantu Kuburkan 11 Korban

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya