Intelijen Rusia Sebut AS Latih Pasukan ISIS di Suriah

Sebut AS tidak senang dengan perdamaian di Timur Tengah

Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin, menuduh Amerika Serikat (AS) melatih ISIS untuk melakukan sabotase di Suriah dan Rusia. Teroris itu kabarnya dilatih di pangkalan militer AS Al-Tanf, yang terletak di perbatasan Suriah, Yordania, dan Irak.

Untuk mendukung klaimnya, Naryshkin mengutip gelombang pemulihan hubungan antara Iran dan negara-negara Arab saat ini yang membuat kawasan semakin pulih. Hal itu, menurut Naryshkin, tidak diinginkan oleh otoritas AS.

“Normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran, menurutnya, memicu reaksi yang menyakitkan bagi London dan Washington,” lapor Anadolu Agency, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga: Erdogan Klaim Pasukannya Bunuh Pemimpin ISIS di Suriah 

1. Membuat jarak antara Moskow dan Timur Tengah 

Intelijen Rusia Sebut AS Latih Pasukan ISIS di SuriahSuasana rapat dewan Liga Arab di markas Sekretariat Jenderal. (twitter.com/@arableague_gs)

Kepala intelijen Rusia itu juga mengatakan bahwa AS dan Inggris terbiasa bermain dalam kontradiksi anti-Islam yang sejalan dengan posisi mereka. Itu sebabnya mereka berupaya merusak dialog Iran dan Saudi dan mendiskreditkan peran mediasi China.

“Jejak-jejak pekerjaan destruktif ini sudah terlihat jelas di ruang informasi global,” klaimnya.

Dia juga menyebutkan peluang yang muncul di kawasan sebagai hasil pemulihan hubungan antara Riyadh dan Teheran, seperti penyelesaian konflik di Yaman dan penurunan ketegangan di Suriah, Irak, dan Lebanon.

Secara bersamaan, dia menuduh bahwa AS sedang mengembangkan rencana perang informasi melawan Rusia dengan tujuan untuk membuat jarak antara Moskow dan Timur Tengah.

"Anglo-Saxon dapat disarankan untuk menangani konflik sipil internal mereka, atau bahkan lebih baik menjangkau teman lama mereka, kepada iblis," katanya.

Baca Juga: Taliban Bunuh Bos ISIS yang Dalangi Serangan Bandara Kabul 2021

2. Menentang kedudukan AS 

Intelijen Rusia Sebut AS Latih Pasukan ISIS di SuriahDelegasi Iran dan Arab Saudi menandatangani kesepkatan untuk kembali membangun hubungan diplomatik kedua negara. Kesepakatan ditengahi oleh China, Jumat 10 Maret 2023 (Twitter.com/Zhang Heqing).

Gema perdamaian dari kawasan Timur Tengah nampaknya semakin terdengar nyaring. Pada 7 Mei lalu, setelah berdamainya Saudi dan Iran, rezim Bashar Al Assad dari Suriah secara resmi kembali bergabung ke Liga Arab.

Momen yang langka terjadi ketika pelaksanaan KTT Liga Arab. Assad disambut langsung oleh pimpinan negara-negara Arab dengan baik, terutama Putra Mahkota Saudi Mohammad Bin Salman (MBS). Keduanya sempat berciuman pipi dan pelukan hangat.

Laporan Reuters, Rabu (24/5/2023) menyebutkan bahwa ini merupakan sinyal penentangan terhadap AS yang tidak setuju atas kembalinya Suriah ke Liga Arab. MBS selama ini berupaya mengejar kebijakan regionalnya sendiri tanpa memperhatikan pandangan sekutu terkuatnya itu.

"Ini adalah sinyal kuat bagi Amerika bahwa kami sedang membentuk dan menata kembali hubungan kami tanpa Anda," kata Abdulaziz Al-Sager, Ketua Pusat Penelitian Teluk.

Baca Juga: Arab Saudi dan Kanada Sepakat Rujuk setelah 5 Tahun Putus

3. Hubungan Saudi-AS yang merenggang 

Intelijen Rusia Sebut AS Latih Pasukan ISIS di SuriahGedung Putih di Amerika Serikat (Unsplash.com/Louis Velazquez)

Meskipun sudah dekat sejak lama, dukungan AS untuk Saudi perlahan mulai memudar. Riyadh berpandangan bahwa Washington kemungkinan bakal meninggalkan dinasti Al-Saud.

Saudi juga kesal karena AS menarik dukungannya untuk operasinya di Yaman, yang diluncurkan setelah Washington berulang kali mendesak kerajaan untuk bertanggung jawab atas keamanannya sendiri.

Tanpa intervensi atau dukungan langsung Amerika untuk upaya militernya sendiri, Riyadh tidak punya banyak pilihan selain mencapai kesepakatan dengan Iran bahkan jika itu mengganggu Washington.

"Ini adalah konsekuensi dari tindakan AS," kata sebuah sumber dari lingkungan Kemenlu AS.

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya