Iran Pamer Rudal di Tengah Perundingan Kesepakatan Nuklir

Rudal dapat meluncur hingga seribu kilometer

Jakarta, IDN Times - Iran memamerkan tiga rudal balistik di lapangan terbuka pusat kota Teheran pada Jumat (7/1/2022). Pameran itu digelar ketika pembicaraan di Wina yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.

Garda Revolusi paramiliter mengatakan, rudal tersebut diberi nama Dezful, Qiam dan Zolfaghar dan memiliki jangkauan peluncuran hingga 1.000-kilometer dengan model yang sudah dikenal.

1. Jenis rudal sama dalam penyerangan pangkalan AS di Irak 

Dilansir AP, sebuah laporan oleh televisi pemerintah Iran mengatakan rudal yang dipamerkan adalah jenis yang sama dengan yang digunakan untuk menyerang pangkalan Amerika Serikat (AS) di Irak 2020 lalu.

Pameran itu digelar pada peringatan kedua serangan rudal balistik di pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan Amerika di Irak sebagai bentuk pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan jenderal utama Iran, Qassem Soleimani, di Baghdad pada 2020.

Dalam serangan pembalasan tersebut, Iran juga dilaporkan salah menembak jatuh sebuah pesawat komersil Ukraina dan menewaskan 176 awak dan penumpang. Tindakan salah tembak tersebut diakui sebagai kesalahan operator dalam melakukan prosedur untuk menyelaraskan radar, sebagaimana dikutip CNN.

2. Iran juga sempat pamerkan rudalnya pekan lalu 

Iran Pamer Rudal di Tengah Perundingan Kesepakatan NuklirIlustrasi rudal balistik (pixabay.com/StockSnap)

Dilansir Al Monitor, Iran juga pada pekan lalu sempat mengadakan latihan militer guna mengirim pesan ke Israel untuk mengakhiri ancaman perangnya terhadap Iran. Dalam latihan tersebut, Iran memamerkan sebuah rudal balistik yang diberi nama Great Prophet 17.

"Zionis mendapat kesan bahwa mereka mampu menetralisir beberapa rudal balistik kami. Tetapi berkat kemajuan spektakuler kami ... Sistem Iron Dome (anti-rudal Israel) gagal mendeteksi serangan rudal kami," kata Ramezan Sharif, Juru bicara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Israel dan negara Barat telah menyatakan keprihatinannya terhadap program nuklir Iran dan menganggapnya sebagai ancaman bagi kemanan regional maupun global.

Baca Juga: Menlu Iran: Kesepakatan Nuklir Bisa Dicapai Jika Sanksi Dihapus

3. Perundingan kesepakatan nuklir masih berlangsung, Iran ingin sanksi dihapus 

Iran Pamer Rudal di Tengah Perundingan Kesepakatan NuklirIlustrasi bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Perundingan putaran ke delapan yang bertujuan untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 masih berlangsung di Wina, Austria. Iran terus berusaha mencari jaminan bahwa sanksi Amerika Serikat (AS) akan dicabut jika mereka ingin kesepakatan terjadi.

Pembicaraan Iran dengan negara-negara kuat dunia dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA). Sebelumnya, JCPOA memberikan keringan sanksi terhadap Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya, namun penarikan diri AS pada 2018 dari kesepakat membuat sanksi terhadap Iran kembali berlaku.

Seorang diplomat Iran mengatakan kepada wartawan bahwa upaya negosiasi terus berlanjut secara positif. Dia menambahkan bahwa pembicaraan akan terus diupayakan untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan.

Baca Juga: Iran dengan Afghanistan Bentrok di Perbatasan Gegara Salah Paham

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya