Jepang Gandeng Inggris dan Italia Kembangkan Jet Tempur

Kolaborasi ini dinamai dengan Global Combat Air Program

Jakarta, IDN Times – Jepang, Italia, dan Inggris sepakat untuk membuat proyek jet tempur versi terbaru. Kemitraan ini merupakan kolaborasi pertahanan industri besar pertama Jepang di luar Amerika Serikat sejak Perang Dunia Kedua.

Kesepakatan itu bertujuan untuk mengoperasikan pesawat tempur garis depan canggih pada tahun 2035. Mereka menggabungkan proyek Future Combat Air System yang dipimpin Inggris, atau juga dikenal sebagai Tempest, dengan program F-X Jepang.

Kolaborasi ketiga negara tersebut akan dikenal dengan Global Combat Air Program (GCAP), seperti yang diungkap ketiga negara dalam pernyataan bersama dilansir Reuters.

Rencana tersebut muncul usai tiga perusahaan dari negara lainnya yakni Prancis, Jerman, dan Spanyol juga sepakat untuk mengembangkan jet tempur yang dapat dioperasikan pada 2040.

Baca Juga: Indonesia Masih Negosiasikan Pembelian 12 Jet Tempur Bekas dari Qatar

1. Dilatarbelakangi oleh invasi Rusia ke Ukraina 

Jepang Gandeng Inggris dan Italia Kembangkan Jet TempurPresiden Rusia, Vladimir Putin (twitter.com/President of Russia)

Kolaborasi tiga negara dilatarbelakangi oleh invasi Rusia ke Ukraina dan intensifnya aktivitas militer China di sekitar Jepang dan Taiwan.

Perjanjian tersebut dapat membantu Jepang melawan kekuatan militer tetangganya itu. royek itu juga akan memberi Inggris peran keamanan yang lebih besar di Jepang, sebagai wilayah yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global.

"Kami berkomitmen untuk menegakkan tatanan internasional berbasis aturan, bebas dan terbuka, yang lebih penting dari sebelumnya pada saat prinsip-prinsip ini ditentang, dan ancaman serta agresi meningkat," kata ketiga negara, dilansir Al Jazeera.

2. Perusahaan dari tiga negara akan tergabung 

Jepang Gandeng Inggris dan Italia Kembangkan Jet TempurJet tempur X-2 milik Jepang buatan Mitsubishi Heavy Industries. (Dok. Wikipedia)

Perusahaan rudal Eropa MBDA menyatakan akan bergabung dengan proyek tiga negara itu.

BAE Systems PLC Inggris, Mitsubishi Heavy Industries dari Jepang , dan Leonardo dari Italia akan memimpin pembuatan desain. Dikabarkan bahwa jet tempur itu akan memiliki kemampuan digital canggih dalam AI dan perang siber.

Namun, belum detail bagaimana proyek tersebut bakal dilaksanakan, termasuk pembagian kerja dan di mana pengembangan akan dilakukan.

Inggris juga ingin Jepang meningkatkan cara memberikan izin keamanan kepada kontraktor yang akan mengerjakan pesawat. Pihak Inggris menambahkan bahwa negara-negara lain dapat bergabung dalam proyek tersebut.

Baca Juga: Mengenal Pesawat RI BBJ 2 dan Riwayat Pesawat Presiden Sebelumnya

3. AS menyambut baik kerja sama tiga negara

Jepang Gandeng Inggris dan Italia Kembangkan Jet TempurIlustrasi bendera Amerika Serikat (pixabay.com/Michael Luenen)

Amerika Serikat juga menyambut baik kesepakatan bersama antara Eropa dan Jepang itu.

"AS mendukung kerja sama keamanan dan pertahanan Jepang dengan sekutu dan mitra yang berpikiran sama, termasuk dengan Inggris dan Italia," kata Departemen Pertahanan AS dalam pernyataan bersama dengan Kementerian Pertahanan Jepang.

Jepang awalnya mempertimbangkan untuk membangun pesawat tempur berikutnya dengan bantuan dari kontraktor pertahanan AS, Lockheed Martin Corp. Perusahaan itu mengusulkan sebuah pesawat yang menggabungkan badan pesawat F-22 dengan sistem penerbangan dari pesawat tempur F-35.

Di tengah memburuknya keamanan regional, Jepang bulan ini akan mengumumkan rencana pembangunan militer yang diperkirakan akan melipatgandakan pembelanjaan pertahanan menjadi sekitar 2 persen dari produk domestik bruto selama lima tahun.

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya