Kelompok Bersenjata Rebut 2 Desa di Kongo Dekat Uganda

Diduga dilakukan oleh M23

Jakarta, IDN Times – Kelompok bersenjata telah merebut setidaknya 2 desa di Republik Demokratik Kongo (DRC) timur dekat perbatasan dengan Uganda dan Rwanda pada Minggu (7/11/2021) malam, kata seorang pejabat lokal dan kelompok aktivis, dikutip dari Al Jazeera.

Pada hari Senin, Letnan Kolonel Muhindo Luanzo, asisten administrator Wilayah Rutshuru, menuduh serangan tersebut dilakukan oleh pejuang dari M23, sebuah kelompok pemberontak yang merebut sebagian besar wilayah pada tahun 2012 dan 2013.

1. Pelaku belum dikenali

Melansir Reuters, sejauh ini belum dapat dikonfirmasi mengenai identitas orang-orang bersenjata yang mengambil alih kedua desa tersebut. Pejabat M23 dan juru bicara militer dan pemerintah Kongo tidak segera memberikan pernyataan.

Luanzo mengatakan, orang-orang bersenjata menyerbu Tshanzu dan Runyoni secara bersamaan sekitar pukul 11 ​​pada Minggu malam.

"Sekarang pasukan kami melakukan operasi serangan balik karena pada malam hari mereka mengidentifikasi musuh yang datang dari Rwanda," kata Luanzo kepada Reuters melalui telepon.

2. Pertahanan terakhir M23 pada 2013

Kelompok Bersenjata Rebut 2 Desa di Kongo Dekat UgandaIlustrasi militer Kongo (twitter.com/CommandPost UG)

The News Nigeria menyebut dua desa yaitu Tshanzu dan Runyoni merupakan pertahanan terakhir yang dimiliki oleh M23 ketika mereka dikejar oleh pasukan Kongo dan PBB ke Uganda dan Rwanda pada 2013 silam.

Sejak itu, ada upaya regional untuk mendemobilisasi para pejuang, tetapi kelompok itu mengeluhkan lambatnya pelaksanaan kesepakatan damai, dan beberapa orang telah kembali ke Kongo.

Penyelidik PBB menuduh Rwanda dan Uganda, yang melakukan intervensi militer di Kongo selama dua perang regional dua dekade lalu, mendukung M23. Namun kedua negara menyangkal hal itu.

Baca Juga: Uni Eropa Setop Danai Proyek WHO di Kongo Pasca Skandal Seks Terungkap

3. Bentrokan terjadi

Kelompok Bersenjata Rebut 2 Desa di Kongo Dekat UgandaPara pengungsi Kongo di perbatasan Bunagana. (twitter.com/NRM Youth League)

Sebuah kelompok aktivis lokal melaporkan bentrokan dengan senjata ringan dan berat pada Minggu malam yang memaksa orang keluar dari rumah mereka untuk mengungsi dengan melintasi perbatasan di Bunagana ke Uganda.

“Uganda sedang mengalami masuknya pengungsi dari DR Kongo,” kata Irene Nakasiita dari Palang Merah Uganda, dilandir dari Al Jazeera.

Malcolm Webb, koresponden Al Jazeera, melaporkan dari Nairobi bahwa beberapa orang yang melarikan diri mengaku telah mengenali beberapa komandan kelompok M23 yang telah dituduh melakukan pelanggaran hak.

“Ratusan orang telah melintasi kota Bunagana,” kata Webb.

Pada Minggu malam, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keamanan, peringatan potensi serangan di ibukota provinsi Goma, yang berjarak sekitar 50 km di barat daya dua desa dan menyarankan personelnya untuk berlindung di tempat.

Sementara itu, semua jalan utama di Goma kemudian dipenuhi tentara, kata seorang wartawan Reuters.

Baca Juga: Terlibat Pembunuhan, 2 Anggota Legislatif Oposisi Uganda Dihukum

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya