Kepala Biro Al Jazeera di Sudan Ditangkap Pihak Militer

Al Jazeera tidak memberikan keterangan lebih lanjut

Jakarta, IDN Times - Jaringan berita satelit yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, pada hari Minggu (14/11/2021) mengatakan bahwa kepala bironya di Sudan ditahan oleh pasukan keamanan. Penangkapan itu terjadi sehari setelah upaya protes massal pada hari Sabtu.

Melansir Al Jazeera, pada hari Sabtu, aksi protes massal kembali terjadi untuk menolak upaya kudeta yang dilakukan oleh pihak militer sejak kudeta pada 25 Oktober lalu. Pasukan kemanan menembakkan gas air mata dan bahkan peluru tajam kepada para pengunjuk rasa.

1. El Kabbashi ditangkap di rumahnya

Kepala Biro Al Jazeera di Sudan Ditangkap Pihak MiliterIlustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Reuters melaporkan bahwa penangkapan terhadap kepala biro Al Jazeera,  El Musalmi El Kabbashi, dilakukan secara langsung di kediamannya di kota Khartoum. Penangkapan itu diumumkan secara langsung oleh Al Jazeera melalui cuitannya di Twitter.

Sejauh ini Al Jazeera belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait penangkapan itu. Pemerintah yang berkuasa di Sudan saat ini juga belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.

2. Protes kembali terjadi

Kepala Biro Al Jazeera di Sudan Ditangkap Pihak MiliterRakyat Sudan turun ke jalan memprotes aksi kudeta militer. (twitter.com/African Narratives)

Baca Juga: Arab Saudi Minta Al Jazeera Ditutup, PBB Angkat Bicara

Pada hari Sabtu, protes kembali memanas di jalan-jalan kota Khartoum dan kota lainnya. Protes terus berlanjut hingga hari Minggu dimana pihak keamanan menembakkan gas air mata dan peluru tajam terhadap pengunjuk rasa yang menentang pengambilalihan kekuasaan oleh miliiter.

Melansir AP News, setidaknya 4 orang yang tewas pada hari Sabtu dan jumlahnya terus meningkat menjadi 6 orang pada hari Minggu. Komite dokter Sudan mengatakan, seorang pengunjuk rasa berusia 15 tahun meninggal pada hari Minggu akibat luka tembak di perut dan pahanya, sementara satu lainnya tewas akibat tabung gas air mata.

3. Krisis politik di Sudan

Kepala Biro Al Jazeera di Sudan Ditangkap Pihak MiliterPerdana menteri Sudan, Abdallah Hamdok (twitter.com/Rogers Atukunda)

Krisis politik yang terjadi di Sudan sudah berlangsung sejak kudeta terhadap Omar Al-Bashir pada 2019 silam. Kekuasaan sejak saat itu dibagi menjadi dua antara pihak sipil dan militer dimana selama 2 tahun terakhir itu ketegangan muncul di antara keduanya.

Puncaknya pada 25 Oktober lalu, di mana pihak militer melakukan kudeta terhadap perdana menteri Abdalla Hamdok. Gelombang protes terus bermunculan sejak saat itu. Rakyat Sudan yang pro-sipil menentang upaya kudeta yang dilakukan oleh militer di bawah Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan.

Baca Juga: Panglima Militer Sudan Tunjuk Dirinya Sebagai Dewan Penguasa 

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya