Konflik Ethiopia Mencekam, PBB: Perang Saudara Akan Meluas

Berbagai pihak meminta agar konflik segera diakhiri

Jakarta, IDN Times - Kepala politik PBB, Rosemary DiCarlo mengatakan risiko Ethiopia untuk terjun dalam perang saudara yang meluas sudah tampak nyata. Menurutnya dampak politik dari intensifikasi kekerasan di wilayah itu akan sangat besar, dikutip dari Al Jazeera, pada Selasa (9/11/2021).

Wakil sekjen PBB untuk urusan politik dan pembangunan perdamaian itu mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Senin bahwa meskipun banyak spekulasi mengenai situasi di Ethiopia, kondisinya akan terlihat dalam beberapa pekan ke depan.

“Di negara berpenduduk lebih dari 110 juta orang, lebih dari 90 etnis berbeda kelompok dan 80 bahasa, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan dibawa oleh pertempuran dan ketidakamanan yang berkelanjutan,” tutur DiCarlo.

1. Krisis semakin parah

Konflik Ethiopia Mencekam, PBB: Perang Saudara Akan MeluasAnak-anak yang terdampak konflik di bagian utara Ethiopia. (twitter.com/UNICEF Ethiopia)

Lebih dari tujuh juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dengan 400 ribu warga hidup dalam kondisi kelaparan. Sementara bantuan kemanusiaan sudah berakhir empat bulan yang lalu akibat eskalasi konflik di sejumlah wilayah Ethiopia.

Melansir Al Jazeera, pejabat PBB mengatakan, laporan Kantor Gabungan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia yang dirilis pekan lalu menjelaskan penderitaan mengerikan yang dialami warga sipil. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa semua pihak yang terlibat dalam konflik telah melakukan pelanggaran HAM, hukum kemanusiaan dan pengungsi.

DiCarlo meminta agar semua permusuhan segera diakhiri seperti yang diminta oleh sekretaris jenderal PBB, ketua Komisi Uni Afrika, sekretaris eksekutif Otoritas Pembangunan Antar Pemerintah (IGAD), Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, dan Dewan Keamanan PBB.

2. AS bertemu Uni Afrika

Konflik Ethiopia Mencekam, PBB: Perang Saudara Akan MeluasNed Price, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS (twitter.com/Usama Farag)

Amerika Serikat yakin bahwa ada kesempatan untuk mendamaikan pihak berkonflik di Ethiopia melalui upaya yang dilakukan oleh Uni Afrika. Juru bicara departemen luar negeri, Ned Price mengatakan, Jeffrey Feltman, utusan khusus untuk wilayah Tanduk Afrika bertemu dengan utusan Uni Afrika untuk Ethiopia pada Senin malam.  

“Kami percaya masih ada sedikit celah untuk membuka kerja sama dengan utusan UA untuk wilayah Tanduk Afrika untuk berusaha bersama dalam memecahkan konflik yang terjadi di Ethiopia secara damai,” kata Price, dilansir Reuters.

Feltman berkunjung ke Ethiopia pekan lalu dan pada hari Senin dia kembali ke negara itu. Washington sudah berulang kali menyerukan agar kedua pihak segera mengakhiri konflik. Konflik itu telah terjadi dalam satu tahun terakhir yang dalam beberapa minggu ini semakin memanas.

Baca Juga: Ethiopia Serang Pabrik Senjata Pemberontak di Tigray, 10 Orang Tewas

3. Pasukan Tigray semakin dekat ke ibu kota

Konflik Ethiopia Mencekam, PBB: Perang Saudara Akan MeluasIlustrasi Penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir AP News, pasukan Tigray beberapa waktu lalu semakin mendekat ke Addis Ababa, ibu kota Ethiopia. Itu terjadi setelah beberapa kota di wilayah Amhara jatuh ke tangan TPLF satu per satu. Pemerintah menyatakan keadaan darurat.

Sementara AS dan negara lainnya menyerukan kepada setiap warganya untuk meninggalkan wilayah itu secepatnya. Perang pecah pada November 2020 antara pasukan federal dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF). Sejak itu, ribuan orang terbunuh dan lebih dari 2 juta orang meninggalkan rumah mereka.

Baca Juga: Lagi, Tigray Dihantam Serangan Udara oleh Ethiopia

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya