Maroko Siap Buka Lembaran Baru dengan Aljazair Soal Sahara Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita, mengatakan bahwa negaranya bertekad untuk membuka lembaran baru dengan Aljazair. Pernyataan itu disampaikan ketika hubungan dua negara memanas akibat klaim kepemilikan Sahara Barat.
Kendati ingin membuka lembaran baru, Bourita pada Rabu (10/11/2021) menegaskan bahwa Maroko tidak akan melepas hak sahnya atas wilayah yang disengketakan, dilansir Al Jazeera.
1. Berkomitmen akan menemukan solusi
Pada Selasa (9/11/2021), Bourita berbicara kepada senator di Rabat dan mengatakan, Maroko berkomitmen untuk menemukan solusi atas konflik regional yang berasal dari penentangan Aljazair terhadap hak sahnya dalam upaya penyempurnaan wilayahnya.
Raja Maroko, Mohamed VI, mengatakan bahwa kepemilikan wilayah Sahara Barat tidak dapat ditawar.
Tahun lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui klaim Maroko atas wilayah itu sebagai imbalan atas normalisasi hubungan Rabat dengan Israel. Langkah itu melanggar konsensus internasional selama bertahun-tahun bahwa masa depan Sahara Barat harus diselesaikan melalui referendum yang diawasi PBB.
Baca Juga: Aljazair Salahkan Maroko atas Pembunuhan Pengemudi Truk
2. Pasukan Maroko dituduh bunuh 3 orang Aljazair
Editor’s picks
Dilansir AP News, kantor presiden Aljazair mengatakan, pekan lalu tiga orang Aljazair tewas oleh serangan militer di truk mereka. Mereka menuduh Maroko dalang di balik serangan itu sebagai akibat dari konflik di Sahara Barat.
Truk-truk tersebut sedang melakukan perjalanan dari ibukota Mauritania, Nouakchott, menuju kota Ouargla di Aljazair sebagai bagian dari pertukaran komersial biasa ketika mereka diserang. Pihak berwenang Aljazair mengadakan penyelidikan atas kasus itu.
Tidak ada tanggapan langsung dari pemerintah Maroko. Sementara itu, tentara Mauritania mengeluarkan pernyataan yang menyangkal bahwa mereka menargetkan truk Aljazair.
3. Raja Maroko abaikan tuduhan Aljazair
Melansir Reuters, Raja Maroko pada hari Sabtu menyampaikan pidatonya terkait wilayah Sahara Barat. Namun, dia tidak menyinggung tuduhan Aljazair terkait insiden pembunuhan 3 orang tersebut.
Tuduhan Aljazair telah menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut antara hubungan kedua negara, disusul penutupan pipa gas Aljazair yang menjadi sumber bahan bakar Maroko.
Diamnya Raja Mohammed tentang perselisihan dengan Aljazair dalam pidato tahunannya di Sahara Barat sejalan dengan praktik Maroko sejak terputusnya hubungan diplomatik kedua negara pada Agustus lalu, dengan mengabaikan semua pernyataan yang datang dari Aljazair.
Sementara itu, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune bersumpah bahwa kematian ketiga pria itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Sahara Barat, MINURSO, mengunjungi lokasi insiden di wilayah di luar kendali Maroko dan menemukan dua truk berlapis milik Aljazair yang rusak parah, kata seorang juru bicara PBB, Jumat. Juru bicara itu mengatakan MINURSO sedang menyelidiki insiden tersebut.
Baca Juga: Sahara Barat: Front Polisaro Sumpah akan Terus Serang Maroko
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.