Menlu Lapid: Israel Tidak Akan Mengubah Status Quo di Yerusalem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, mengatakan pada Rabu (20/4/2022) bahwa mereka akan tetap mempertahankan status quo di Al-Aqsa. Dia menolak berita palsu yang menyebar di dunia Arab.
"Kami tidak berniat mengubah status quo atau menghalangi kebebasan beribadah, tapi kami akan menjaga ketertiban di ibu kota Israel," kata Lapid, dilansir The Jerusalem Post.
Sebelumnya, muncul klaim dari warga Palestina yang beredar di media sosial bahwa Israel ingin membagi Bukit Bait Suci menjadi masjid dan sinagoga. Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat telah memperingatkan Israel untuk tidak membagi kompleks Al-Aqsa untuk muslim dan Yahudi.
Baca Juga: Marah soal Serangan di Al-Aqsa, Erdogan Telepon Presiden Israel
1. Desas-desus pembagian Bukit Bait Suci diklaim kebohongan
Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa negara-negara tetangga perlu menunjukkan kepemimpinan melawan berita hoaks.
“Ada sejumlah besar berita palsu. Itu tidak benar tetapi sangat kuat di media sosial,” kata Lapid, merujuk pada desas-desus pembagian Bukit Bait Suci.
Lapid juga merujuk pada video yang tersebar di media sosial yang terlihat seperti bom molotov yang dilemparkan ke dalam Masjid Al-Aqsa. Menurutnya video itu tidak benar.
Baca Juga: Kian Panas, Palestina-Israel Saling Tuding usai Serangan di Al-Aqsa
2. Menlu AS dan Yordania bahas status quo Yerusalem
Editor’s picks
Menanggapi aksi kekerasan Israel baru-baru ini, Menlu Amerika Serikat Antony Blinken dan Menlu Yordania Ayman Safadi bertelepon pada pada Senin. Mereka membahas terkait upaya untuk mengakhiri kekerasan di kedua negara dan tindakan menahan diri dari eskalasi.
Juru bicara Kemlu, Ned Price, mengatakan bahwa Blinken telah menekankan pentingnya penegakan status quo di Bukit Bait Suci. Dia juga menghargai peran khusus Yordania sebagai penjaga tempat suci muslim di Yerusalem.
Sementara itu, Raja Abdullah dari Yordania mengatakan tindakan sepihak Israel terhadap jamaah Muslim di masjid Al-Aqsa merusak prospek perdamaian di kawasan itu, dilansir Reuters.
Raja juga mengatakan kepada Sekretaris Jendral PBB pada Senin bahwa Israel melanggar status quo hukum dan sejarah tempat-tempat suci umat Islam di wilayah Bukit Bait Suci. Israel disebut melakukan tindakan provokatif.
3. Ketegangan dikhawatirkan akan meningkat
Ketegangan di Al-Aqsa tahun ini semakin meningkat terutama di bulan suci Ramadan, yang bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi. Pasukan Israel kini berada dalam status siaga tinggi.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan kepada Blinken pada Selasa bahwa serangan brutal oleh pasukan Israel akan menyebabkan konsekuensi yang mengerikan dan tak tertahankan. Konflik ditakutkan akan membesar seperti tahun lalu.
Pada Mei 2021, yang juga bertepatan dengan Ramadan, konflik yang berawal dari kekerasan di Al-Aqsa meningkat menjadi perang skala besar antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza. Ketegangan itu memporak-porandakan Gaza saat itu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.