Meski Kunjungi Arab Saudi, Joe Biden Ogah Temui Pangeran MBS 

Kunjungan Biden ke Saudi ditentang keras oleh aktivis HAM

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan tidak akan bertemu dengan putra mahkota Mohammed Bin Salman (MBS) saat berkunjung ke Arab Saudi bulan depan. Ia bersikeras pertemuannya hanya sebatas pada pertemuan internasional yang dihelat di negara itu, yang lebih bersifat umum.

"Saya tidak akan bertemu dengan MBS. Saya akan menghadiri pertemuan internasional dan dia akan menjadi bagian dari itu," kata Biden, dilansir Middle East Eye, Jumat (17/6/2022).

Biden dijadwalkan berkunjung ke Timur Tengah pada 13 hingga 16 Juli mendatang. Ia akan bertandang ke Israel dan Saudi untuk menghadiri acara pertemuan puncak Gulf Cooperation Council (GCC).

1. Kunjungannya ke Saudi ditentang keras oleh aktivis HAM 

Meski Kunjungi Arab Saudi, Joe Biden Ogah Temui Pangeran MBS Presiden AS, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Kunjungan Biden ke Timur Tengah mendapat penentangan keras dari para aktivis hak asasi manusia (HAM). Biden disebut mengingkari janji kampanyenya untuk menempatkan HAM sebagai prioritas utama kebijakan luar negeri AS.

Sebelumnya, pemerintahan Biden berjanji untuk mengucilkan Saudi. Itu berkaitan dengan pembunuhan seorang warga AS dan kolumnis bernama Jamal Kashogi pada 2018 silam, yang menurut intelijen AS didalangi oleh Kerajaan Saudi di bawah perintah MBS.

Namun demikian, sejak Biden menjabat sebagai presiden, ia juga menolak untuk menjatuhkan sanksi terhadap putra mahkota Saudi tersebut.

Baca Juga: Nama Jalan Kedubes Arab Saudi di AS Diganti Jadi Jamal Khashoggi

2. AS punya kepentingan besar terhadap Saudi 

Meski Kunjungi Arab Saudi, Joe Biden Ogah Temui Pangeran MBS Ilustrasi White House (Unsplash/Stephen Walker)

Di tengah meroketnya harga minyak global, pemerintahan Biden yang sebelumnya mencirikan pertempuran demokrasi dan otokrasi sebagai prinsip utama kebijakan luar negerinya, kini harus berbelok tajam.

Ketika Eropa berupaya mengurangi ketergantungan energinya pada Rusia setelah invasi ke Ukraina, pemerintahan Biden berupaya menjangkau negara-negara termasuk Iran, Arab Saudi, dan Venezuela untuk menutup kesenjangan minyak AS.

Menjaga harga energi tetap rendah telah menjadi prioritas utama bagi Biden dan Partai Demokrat, terutama menjelang diadakannya pemilihan umum pada November mendatang.

Menjelang perjalanan, anggota parlemen AS telah mendesak presiden untuk memastikan bahwa hubungan Washington dengan Riyadh memajukan kepentingan Amerika, dan bukan sebaliknya.

3. Biden akan bertemu PM Israel 

Meski Kunjungi Arab Saudi, Joe Biden Ogah Temui Pangeran MBS Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Perjalanan Biden ke wilayah Teluk juga berkaitan dengan upaya untuk menguatkan kemitraan strategis antara Saudi dan Israel. Koordinator Gedung Putih untuk wilayah Timur Tengah, Brett McGurk, telah berusaha menengahi perjanjian ekonomi dan keamanan saat kedua negara berupaya membangun hubungan.

Lawatan Biden juga akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett untuk membahas keamanan, kemakmuran, dan integrasi Israel yang lebih luas di kawasan.

Seorang pejabat administrasi AS yang tidak disebut namanya juga mengungkap, Biden telah sepakat dengan kongres untuk mengalokasikan 1 milliar dollar AS untuk mengisi kembali sistem pertahanan rudal Iron Dome usai konflik Gaza.

Selain itu, ia juga dikabarkan akan mengunjungi Tepi Barat untuk bertemu Otoritas Palestina dan menegaskan dukungannya atas solusi bagi kedua negara. 

Baca Juga: Demi Hadapi Rusia, Ukraina Mau Beli Iron Dome dari Israel

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya