Militer Sudan Setuju Kembalikan Kekuasaan PM Hamdok

PM Hamdok kembali berkuasa dan semua tahanan kudeta bebas

Jakarta, IDN Times – Militer Sudan dalam sebuah kesepakatan menyetujui pengembalian kekuasaan kepada perdana menteri terguling, Abdalla Hamdok. Kesepakatan itu diadakan setelah protes besar selama berminggu-minggu sejak kudeta 25 Oktober lalu, kata Fadlallah Burma Nasir, ketua Partai Umma pada Minggu (21/11/2021), dilansir Reuters.

Dia juga mengumumkan bahwa PM Hamdok akan membentuk kabinet teknokrat independen, serta para pejabat pemerintah dan politisi yang ditangkap sejak kudeta bulan lalu akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan antara militer dan partai politik.

“Kesepakatan politik telah dicapai antara Jenderal Burhan, Abdalla Hamdok, kekuatan politik dan organisasi masyarakat sipil untuk mengembalikan Hamdok ke posisinya, dan pembebasan tahanan politik,” kata Nasir.

1. Dewan adakan pertemuan mendesak

Militer Sudan Setuju Kembalikan Kekuasaan PM HamdokPimpinan militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan (twitter.com/Zoom Afrika)

Melansir AP News, Dewan Berdaulat yang saat ini dipimpin oleh Abdel Fattah Al-Burhan mengadakan pertemuan mendesak pada Minggu malam waktu setempat sebelum akhirnya mengumumkan secara resmi pengembalian kekuasaan tersebut.

Burhan menandatangani kesepakatan dengan Hamdok untuk memulihkan transisi ke pemerintahan sipil hampir sebulan setelah kudeta militer. Kesepakatan 14 poin yang ditandatangani di istana kepresidenan di Khartoum itu diumumkan secara langsung dalam sebuah televisi pemerintah.

“Saya harus memulai dengan mengatakan bahwa negara kita dijaga dan dilestarikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan masalah apapun yang kita peroleh, sesama rakyat Sudan harus mampu memulihkan negara ini kembali ke jalurnya,” kata Hamdok, dikutip dari Al Jazeera.

Belum jelas bagaimana sistematika pembagian kekuasaan selanjutnya yang disepakati kedua pihak. Sementara itu, kelompok aktivis yang memimpin protes sejak kudeta menuntut pihak militer keluar dari kekuasaan secara total. Penasihat media pemimpin militer Burhan tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

2. Kesepakatan tidak akan mengakhiri protes

Militer Sudan Setuju Kembalikan Kekuasaan PM HamdokRakyat Sudan turun ke jalan memprotes aksi kudeta militer. (twitter.com/African Narratives)

Baca Juga: Krisis Sudan: Aktivis Serukan Peningkatan Eskalasi Protes

Koresponden Al Jazeera yang melaporkan langsung dari ibu kota Khartoum menuturkan bahwa beberapa orang yang mengorganisir protes besar-besaran sejak kudeta mengaku, bahkan jika kekuasaan Abdalla Hamdok dikembalikan, mereka tidak menginginkan kesepakatan terhadap pihak militer.

“Banyak dari mereka mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka telah melihat bagaimana kesepakatan pembagian kekuasaan itu berjalan, dan mereka telah melihat apa yang dapat dilakukan militer yang dengan mudahnya hal itu dapat digulingkan atau mengesampingkan perjanjian itu,” kata Morgan.

Disamping itu, banyak juga dari para demonstran yang ingin mengakhiri ketidakstabilan politik dengan transisi sipil sepenuhnya tanpa adanya campur tangan dari pihak militer sama sekali. Mereka menginginkan pihak militer mundur dari kekuasaan secara penuh dan kembali ke posisi mereka sebagaimana fungsi militer pada umumnya.

3. Protes anti-kudeta

Militer Sudan Setuju Kembalikan Kekuasaan PM HamdokMiliter Sudan di kota Khartoum untuk berjaga-jaga terhadap gelombang aksi protes terhadap kudeta yang dilakukan pihak militer. (twitter.com/AJ+)

cSeringkali aksi unjuk rasa diwarnai kekerasan dari pihak keamanan dengan penggunaan peluru tajam dan gas air mata untuk menghalau pengunjuk rasa.

Pada hari Sabtu, total penduduk yang meninggal dalam aksi protes sudah mencapai 40 orang dan akan terus meningkat. Sementara itu, Al-Burhan, pemimpin kudeta membantah bahwa mereka membunuh para pengunjuk rasa.

Dia juga membantah tuduhan melakukan kudeta pada bulan lalu. Menurutnya, pengambilalihan itu dilakukan untuk mengupayakan pemulihan pemerintahan transisi yang dalam dua tahun terakhir belum stabil. Pada awal bulan ini, Burhan membentuk dewan penguasa di mana dia menunjuk dirinya sendiri sebagai ketua.

Baca Juga: Militer Janji Alihkan Sudan Sepenuhnya ke Pemerintahan Sipil

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya