Ngeri! Pasien Rumah Sakit Sudan Tewas Tertembak Peluru Nyasar

Korban tertembak di balkon ketika mencari udara segar

Jakarta, IDN Times – Seorang pasien rumah sakit di Sudan tewas tertembak oleh peluru nyasar pada Minggu (20/2/2022). Pria berusia 51 tahun tersebut tewas ketika mencoba mencari udara segar di balkon, saat gas air mata menyebar di kota Bahri, di seberang Sungai Nil dari Khartoum, kata petugas medis.

Insiden itu terjadi di tengah aksi protes yang telah terjadi selama beberapa bulan terakhir dalam menentang kekuasaan  militer pasca kudeta di negara itu. Kematian itu menambah jumlah korban tewas sejak Oktober menjadi 82 orang, mengutip Middle East Eye.

1. Pihak keamanan belum mengeluarkan pernyataan 

Ngeri! Pasien Rumah Sakit Sudan Tewas Tertembak Peluru NyasarMiliter Sudan di kota Khartoum untuk berjaga-jaga terhadap gelombang aksi protes terhadap kudeta yang dilakukan pihak militer. (twitter.com/AJ+)

Sejauh ini, polisi Sudan belum mengeluarkan pernyataan terkait kematian pasien tersebut. Mereka juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Penembakan maut itu terjadi saat pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Adama Dieng, tiba di negara itu. Dieng mengunjungi Sudan hingga Kamis, dalam perjalanan yang awalnya direncanakan bulan lalu tetapi ditunda atas permintaan pihak berwenang Sudan.

"Dieng akan bertemu dengan pejabat senior pemerintah Sudan, perwakilan organisasi masyarakat sipil, pembela hak asasi manusia, kepala entitas PBB, dan diplomat," kata Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, dalam sebuah pernyataan.

2. Protes masih berlangsung 

Ngeri! Pasien Rumah Sakit Sudan Tewas Tertembak Peluru NyasarAksi demonstrasi yang terjadi di Sudan. (twitter.com/Zerihun Megersa Jima)

Pasukan keamanan Sudan pada Minggu menembakkan gas air mata terhadap para pengunjuk rasa. Ribuan orang berunjuk rasa di ibu kota Khartoum, membawa bendera Sudan dan poster orang-orang yang tewas selama demonstrasi anti-kudeta dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami siap untuk memprotes sepanjang tahun," kata seorang demonstran, Thoyaba Ahmed, 24 tahun, dikutip dari VOA.

"Kami ingin memperbaiki situasi negara kami untuk memiliki masa depan yang baik," timpal demonstran lainnya, Wadah Khaled, kepada AFP.

Pada Minggu, pasukan keamanan menembakkan gas air mata, granat kejut, dan meriam air dengan menyemprotkan air merah ke pengunjuk rasa, kata seorang wartawan Reuters. Suara tembakan bisa terdengar. Beberapa pengunjuk rasa dibawa pergi berdarah dengan sepeda motor, kata reporter itu.

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan Politik, PM Sudan Abdalla Mengundurkan Diri

3. Sudan kerap membantah tembakkan peluru tajam ke pengunjuk rasa 

Ngeri! Pasien Rumah Sakit Sudan Tewas Tertembak Peluru NyasarPara pengunjuk rasa di Sudan (twitter.com/@Leoule12)

Aksi kekerasan dalam protes pasca kudeta yang berlangsung selama berbulan-bulan telah mendapat kecaman dari pihak internasional. Sementara, Sudan telah berulang kali membantah melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa.

Human Rights Watch (HRW) mengutip saksi mata yang menjelaskan bagaimana pasukan keamanan menggunakan amunisi langsung ke arah kerumunan. Tindakan itu disebut dapat menghilangkan nyawa demonstran jika dilakukan dalam jarak dekat.

Baca Juga: Militer Sudan: Keluar dari Politik Usai Pemilu 2023

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya