Profil Greater Mekong Subregion: Organisasi Kerja Sama Sungai Mekong  

Berfokus pada pembangunan ekonomi negara anggota

Jakarta, IDN Times – Sungai Mekong adalah salah satu sungai utama dan merupakan sungai terpanjang ke-12 di dunia. Kehadiran sungai ini sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat pada beberapa negara yang dilalui sungai ini.

Sungai ini juga mendukung berbagai kegiatan lintas negara, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun sosial bagi negara di sekitarnya.

Untuk mendukung keterkaitan beberapa negara-negara yang dialiri sungai Mekong, maka dibentuklah organisasi bernama Greater Mekong Subregion (GMS). GMS berguna sebagai organisasi yang memfasilitasi kerja sama dan pemanfaatan daerah aliran sungai Mekong.

Berikut beberapa informasi terkait GMS ini.

1. Dibentuk oleh enam negara

Profil Greater Mekong Subregion: Organisasi Kerja Sama Sungai Mekong  Pertemuan 6 negara anggota GMS dan presiden Asian Development Bank di GMS Summit 2018. (greatermekong.org/Asian Development Bank)

GMS dibentuk pada 1992 dan diprakarsai oleh enam negara, lima diantaranya adalah negara-negara anggota ASEAN, yaitu Kamboja, Tiongkok, Laos, Vietnam, Myanmar, dan Thailand.

Kerja sama ini bermula dari kesamaan geografis, di mana negara-negara anggota GMS sama-sama berada di tepi sungai Mekong. China sebagai salah satu negara non-anggota ASEAN juga turut bergabung, karena daerahnya juga dialiri sungai Mekong, tepatnya di provinsi Yunnan dan Guangxi Zhuang.

Organisasi ini berdiri dengan bantuan dari Asian Development Bank (ADB) dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi negara anggotanya.

Dengan dukungan dari ADB dan pendonor lainnya, program kerja sama ekonomi GMS dapat mendukung pelaksanaan proyek subregional prioritas tinggi seperti pada bidang pertanian, energi, lingkungan, kesehatan dan pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi dan komunikasi, pariwisata, transportasi, dan fasilitasi perdagangan, dan pembangunan kota.

Baca Juga: 5 Fakta Sungai Mekong, Perairan Penting di Asia Tenggara

2. Strategi untuk mewujudkan visi GMS

Profil Greater Mekong Subregion: Organisasi Kerja Sama Sungai Mekong  Pelaksanaan GMS summit pada 2014 di Bangkok. (greatermekong.org/Asian Development Bank)

Melansir greatermekong.org, untuk mewujudkan visi subregional yang sejahtera, terpadu dan harmonis, GMS mengadopsi tiga strategi:

  1. Meningkatkan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur fisik yang berkelanjutan dan transformasi koridor transportasi menjadi koridor ekonomi transnasional.
  2. Meningkatkan daya saing melalui fasilitas yang efisien dalam hal pergerakan orang dan barang lintas batas dan integrasi pasar, proses produksi, dan rantai nilai.
  3. Membangun rasa kebersamaan yang lebih besar melalui proyek dan program yang menangani masalah sosial dan lingkungan bersama.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Hulu Sungai Utara- Kalsel, Indahnya Bikin Terbius!

3. Kepentingan negara anggota terhadap GMS

Profil Greater Mekong Subregion: Organisasi Kerja Sama Sungai Mekong  CLV summit yang diadakan pada tahun 2020 sebagai salah satu program negara anggota GMS. (gretaermekong.org/VNA)

Kerja sama yang satu ini dibentuk dengan landasan kepentingan masing-masing negara anggotanya. Secara umum, GMS dibentuk untuk memajukan perekonomian negara-negara sekitar sungai Mekong melalui instrumen ekonomi. 

Dilansir dari buku terbitan LIPI berjudul Dinamika Kerja Sama Subregional di Asia Tenggara: Greater Mekong Subregion, faktor utama yang membuat negara-negara anggota ASEAN bergabung adalah kebutuhan domestik untuk memajukan pembangunan ekonomi negara masing-masing.

Adapun kepentingan China adalah memajukan dua provinsinya dalam hal ekonomi, yaitu Yunnan dan Guangxi Zhuang, yang cukup tertinggal dibanding provinsi lainnya. Selain itu, Beijing juga ingin membuka akses terhadap ASEAN dan Laut China Selatan (LCS).

Baca Juga: Biden: Dukung Trump Penolakan Klaim Laut China Selatan

4. Peran subregional Mekong dalam hubungan antar negara

Profil Greater Mekong Subregion: Organisasi Kerja Sama Sungai Mekong  Pelaksanaan CLMV summit sebagai salah satu program GMS. (greatmekong.org/VNA)

Wilayah subregional Mekong memiliki arti penting bagi beberapa negara tidak hanya dalam hal geoekonomi namun juga dalam hal geopolitik. Mekong telah dijadikan sebagai sarana politis dalam menentukan kestabilan di kawasan sekitar sungai Mekong.

Salah satu contohnya adalah Laos. Negara ini merupakan negara landlocked atau negara yang dikelilingi oleh daratan dan tidak memiliki laut. Dengan adanya sungai Mekong, posisi Laos lebih diuntungkan.

Laos memanfaatkan perbatasan di sepanjang sungai Mekong untuk menjalin kerja sama di berbagai bidang dengan Thailand. Salah satunya dalam hal ekonomi, yang mana Thailand melihat Laos sebagai pasar barang-barang produksi dan investasi.

Sebagai timbal balik, hal ini juga sangat bermanfaat bagi Laos karena mendapat suntikan investasi dari Thailand. Hubungan antara keduanya dilakukan dengan membangun beberapa jembatan persahabatan untuk menghubungkan kedua negara.

Selain itu, Laos juga berhubungan Vietnam. Hubungan keduanya bergantung pada kerja sama ekonomi dan perdagangan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepentingan jalur rantai suplai ke Laut China Selatan melalui Vietnam. Menjangkau LCS melalui Vietnam merupakan salah satu kepentingan politik Laos.

Baca Juga: 10 Destinasi Wisata di Laos yang Wajib Dikunjungi, Eksotis!

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya