Profil Sara Duterte: Wakil Presiden Filipina yang Baru

Pemerintahan Marcos Jr dan Sara Duterte akan condong ke Cina

Jakarta, IDN Times - Pemilihan presiden Filipina baru saja digelar pada Senin (9/5/2022), di mana Ferdinand Bongbang Marcos Jr. menjadi presiden terpilih. Adapun Sara Duterte terpilih sebagai wakil presidennya. Kemenangan itu diumumkan pada Rabu usai perhitungan suara mencapai 98 persen.

Dilansir Nikkei Asia, kemenangan diraih dengan jumlah perolehan suara Marcos Jr. mencapai 60 persen dibanding dengan penantangnya, Leni Robredo. Ini mengindikasikan bahwa keduanya akan menggantikan posisi Presiden Rodrigo Dutertee dan Leni Robredo.

Namun, yang menarik dari pemilihan ini adalah keberadaan putri sang presiden sebelumnya yakni Sara Duterte selaku kandidat wakil presiden terpilih. Ia seolah mewarisi ayahnya untuk kembali melanjutkan pemerintahan di negara tetangga Indonesia tersebut.

Lalu, siapa sebenarnya Sara Duterte? Berikut beberapa informasinya!

1. Awalnya ingin menjadi bidan

Profil Sara Duterte: Wakil Presiden Filipina yang BaruPendukung Marcos Jr dan Sara dalam kampanye pilpres Filipina 2022. (Instagram.com/Bongbongmarcos)

Sara merupakan anak dari pasangan Rodrigo Duterte dan seorang pramugari, Elizabeth Zimmerman. Ia lahir pada 31 Mei 1978 di Kota Davao, Filipina.

Karena latar belakang keluarganya itu, kehidupan Sara terbilang cukup mapan. Terkait pendidikan, sang ayah memprioritaskan putri kesayangannya itu untuk meraih pendidikan yang layak.

Sara diketahui mengenyam pendidikan strata-1 di San Pedro College, jurusan terapi pernapasan, dan lulus pada 1999. Ia mengungkap bahwa awalnya ingin menjadi seorang bidan ketimbang jadi politisi.

Selanjutnya, ia kemudian mengambil lagi jurusan hukum di San Sebastian College dan lulus pada 2005. Di tahun yang sama, ia mencoba mengikuti ujian pengacara lalu bekerja di Kantor Hakim Agung Romeo Callejo.

Baca Juga: Bongbong Marcos: Presiden Terpilih Filipina Putra Mantan Diktator

2. Mantan wali kota Davao

Profil Sara Duterte: Wakil Presiden Filipina yang BaruSara Duterte, wakil presiden Filipina yang terpilih dalam pilpres 2022. (Instagram.com/indaysaraduterte))

Karier politik Sara dimulai pada 2007, ketika ia terpilih menjadi wakil wali kota di Davao dan bekerja di bawah ayahnya. Pada 2010, ia kemudian terpilih menjadi wali kota menggantikan Luis Bonguyan dan memerintah hingga 2013.

Menurut Laman pemerintah Davao, terpilihnya ia pada tahun itu menempatkan posisinya sebagai seorang wali kota perempuan pertama Davao, sekaligus yang termuda dari wali kota lainnya. Pada 2016, ia kembali terpilih menjadi wali kota di Davao dan memerintah hingga memutuskan ikut pilpres 2022.

Dilansir CNN, sebelumnya Sara sempat ragu untuk ikut dalam pemilu Filipina. Juru bicaranya mengatakan dia tidak berniat mengambil kepemimpinan partai ayahnya.

Namun, pada akhirnya ia memutuskan ikut dalam pilpres tersebut. Ia mencalonkan diri di bawah partai koalisi Partido Federal dan Lakas-CMD, bersama Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr.

3. Pemerintahan Marcos Jr dan Sara Duterte diprediksi lebih condong ke China 

Profil Sara Duterte: Wakil Presiden Filipina yang BaruFerdinand Marcos Jr dalam kampanyenya sebagai calon presiden Filipina (Instagram.com/Bongbong Marcos)

Terpilihnya Marcos Jr dan Sara Duterte dalam pilpres Filipina dipandang oleh para analis akan memengaruhi politik luar negeri negara tersebut. Dilansir Reuters, ayah dari Marcos Jr sebelumnya  lebih condong ke China, dan itu pula yang diperkirakan akan kembali terjadi.

Marcos memiliki hubungan lama dengan China dan sedang mencari kesepakatan baru dengan penguasa China Xi Jinping atas wilayah di Laut China Selatan. Di sisi lain, keluarga Marcos sejak 1999 juga memiliki masalah dengan Amerika Serikat (AS), terkait penolakan terhadap perintah pengadilan distrik Hawaii yang membuat ia membayar sebanyak 2 milliar dollar AS.

Sementara, ayah dari dang wakil Sarah, Rodrigu Duterte, sebelumnya juga lebih dekat dengan Beijing. Dilansir CNN, Selama masa jabatannya, Duterte menyelaraskan Filipina lebih dekat ke Beijing, secara terbuka menyatakan "cinta"-nya kepada Presiden Xi Jinping ketika para pemimpin menjajaki kemungkinan kontrak sumber daya bersama di Laut Cina Selatan.

Filipina adalah titik tumpu persaingan geopolitik antara AS dan China, dengan wilayah maritimnya meliputi bagian dari Laut China Selatan, jalur air yang strategis dan kaya sumber daya di mana China juga mengklaim kedaulatannya.

Baca Juga: Tolak Marcos, 400 Orang Demo Quick Count Pilpres Filipina 

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya