Siap Lawan Rusia, Ukraina Akan Dapat Bantuan Militer dari 20 Negara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 20 negara menawarkan paket bantuan militer baru terhadap Ukraina untuk membantu memerangi pasukan Rusia. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS), Lloyd Austin, dalam pertemuan virtual Grup Kontak Pertahanan Ukraina, Senin (23/5/2022).
“Secara keseluruhan, 20 negara mengumumkan paket bantuan keamanan baru, termasuk menyumbangkan amunisi artileri, sistem pertahanan pantai dan tank, serta kendaraan lapis baja lainnya,” kata Austin, dilansir Radio Free Europe.
Sementara, beberapa negara lain, kata Austin, menawarkan pelatihan militer untuk Ukraina. Langkah itu diambil dengan mempertimbangkan situasi keamanan di Ukraina yang semakin buruk.
1. AS diduga akan menyumbang rudal
Dilansir Channel News Asia, Austin tidak memberikan rincian terkait bantuan militer apa yang akan disumbang AS senilai 40 milliar dollar. Namun, ada dugaan bahwa sumbangan itu akan mencakup pengadaan roket jarak jauh berpresisi tinggi, yang bisa digunakan untuk menghantam wilayah Rusia.
Ukraina telah mengajukan permintaan ke AS berupa baterai seluler roket jarak jauh, dan sistem peluncur roket seperti M270 Multiple Launch Rocket System (MLRS), serta M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS).
Alutsista tersebut dapat meluncurkan beberapa roket sekaligus dengan jangkauan hingga 187 mil atau delapan kali lebih jarak dari artileri di lapangan. Hal itu dapat memberi pasukan Ukraina kemampuan untuk mencapai target yang jauh di belakang garis Rusia.
Baca Juga: Ketua Uni Afrika Akan Kunjungi Rusia-Ukraina: Kami Ingin Perdamaian!
2. Denmark akan pasok rudal Harpoon untuk penjagaan Laut Hitam
Editor’s picks
Sementara itu, Denmark berkomitmen untuk mengirim sistem rudal antikapal jenis Harpoon, dan Republik Ceko menawarkan helikopter serang, tank, dan sistem roket.
Harpoon adalah rudal jelajah yang dapat meluncur di permukaan laut untuk membidik kapal sejauh 300 kilometer di lepas pantai, tergantung jenisnya.
Biasanya, Harpoon dipasang di atas kapal atau pesawat, namun Denmark merupakan satu-satunya negara yang memperoleh sistem berbasis darat untuk perlindungan pantai.
Bantuan Denmark akan menambah lapisan perlindungan ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Odessa, yang diyakini berada di bawah ancaman invasi Rusia dari laut. Sistem itu juga berpotensi mencapai pelabuhan Sevastopol, tempat beberapa armada Laut Hitam Rusia bermarkas.
3. Penggunaan artileri menjadi dominan
Sejak pertemuan pertama kelompok donor senjata di pangkalan AS di Jerman empat minggu lalu, Austin mengatakan, momentum donasi dan pengiriman telah dilakukan secara luar biasa. Dia mengatakan kebutuhan Ukraina tidak banyak berubah sejak pertemuan sebelumnya.
"Pertarungan benar-benar ditentukan oleh artileri dalam fase ini, dan kami telah melihat baku tembak artileri yang serius selama beberapa minggu terakhir," kata Austin.
"Semua orang di sini memahami taruhan atas perang ini dan mereka membentang jauh melampaui Eropa. Agresi Rusia merupakan penghinaan terhadap tatanan internasional berbasis aturan," sambung Austin.
Grup Kontak Pertahanan Ukraina akan bertemu secara langsung pada 15 Juni selama pertemuan tingkat menteri NATO di Brussels, kata Austin.
Baca Juga: Pidato di Parlemen Ukraina, Presiden Polandia: Rusia Pasti Akan Kalah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.