Takut Dinuklir, Israel Akan Gelar Simulasi Perang Untuk Hancurkan Iran

Berencana akan operasi militer jika pembicaraan nuklir gagal

Jakarta, IDN Times – Militer Israel akan melakukan latihan perang dengan simulasi Iran sebagai target serangan. Simulasi itu akan digelar selama latihan Chariots of Fire yang sudah dimulai sejak pekan lalu, dilansir The Jerusalem Post, Selasa (17/5/2022).

Simulasi dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran, Israel, dan Barat dalam pembicaraan nuklir yang tak kunjung menemukan titik terang. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merencanakan beberapa opsi militer melawan Iran jika pembicaraan keduanya gagal.

Sumber yang dikutip Al Mayadeen, pembicaraan telah kembali meningkat pada Jumat. Pembicaraan antara Teheran dan Barat sempat menemui jalan buntu setelah Amerika Serikat (AS) menolak permintaan Iran untuk mencabut Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dari daftar teror.

1. Latihan direncanakan sejak tahun lalu 

Takut Dinuklir, Israel Akan Gelar Simulasi Perang Untuk Hancurkan IranPasukan Israel (twitter.com/Israel Defense Forces)

Simulasi akan dilakukan di atas laut Mediterania dan melibatkan angkatan udara Israel. Mereka akan latihan menyasar fasilitas nuklir milik Iran.

Rencana serangan terhadap Iran sudah diungkap oleh Kepala staf Pasukan Pendudukan Israel (IOF), Aviv Kohavi, sejak tahun lalu. Kohavi menyatakan pada bulan September bahwa persiapan untuk serangan terhadap program nuklir Teheran telah dipercepat.

Meski begitu, rencana itu masih dalam tahapan awal dan diyakini dapat dimulai setelah melakukan latihan selama beberapa minggu, sementara yang lain akan membutuhkan lebih dari satu tahun untuk beroperasi penuh.

Pihak Israel juga merasa kesulitan, mengingat kemampuan pertahanan udara Iran yang canggih. Israel harus menahan serangan balasan oleh Iran dan sekutunya.

Baca Juga: AS Berencana Hapus Grup Kahanist Israel dari Daftar Teroris Asing

2. Akan belajar dari operasi penjaga tembok 

Takut Dinuklir, Israel Akan Gelar Simulasi Perang Untuk Hancurkan IranPasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Militer Israel mengatakan akan belajar dari Operasi Penjaga Tembok pada Mei 2021. Selama 11 hari pertempuran tahun lalu, kerusuhan terjadi di beberapa kota campuran Arab-Israel seperti Lod dan Jaffa, di mana terdapat warga sipil yang terluka.

Sebagai bagian dari latihan, IDF akan mensimulasikan skenario di mana terjadi kerusuhan dua kali lebih keras dari tahun lalu.

Militer ingin mengirim pasukan sebelum kekerasan pecah, dan bukan sebagai tanggapan atas kekerasan tersebut. Mereka akan bekerja untuk menjaga jalan tetap terbuka di daerah-daerah di Negev dan di daerah Wadi Ara di Utara.

3. Latihan militer melibatkan semua matra 

Takut Dinuklir, Israel Akan Gelar Simulasi Perang Untuk Hancurkan Iranjns.org

Latihan Chariots of Fire digelar selama empat pekan yang melibatkan semua pihak dari berbagai matra angkatan bersenjata Israel, terutama bagian siber dan komponen cadangan.

Latihan itu diklaim sebagai yang terbesar dari berbagai latihan yang digelar Isral sebelumnya yang ditujukan untuk memastikan kesiapan militer Israel, terutama dalam masalah logistik dan daya tembak.

Militer juga akan melanjutkan operasinya untuk menggagalkan serangan teroris. IDF mengemukakan misi terpentingnya adalah untuk melindungi keamanan warga negara Israel.

Dalam hal ini, negara Zionis tersebut mewanti-wanti serangan Hizbullah dalam waktu dekat. IDF yakin Hizbullah tidak akan menyerang Israel meski wilayah udaranya dipandang rentan.

Hizbullah diperkirakan memiliki persenjataan sebanyak 130 hingga 150 ribu rudal dan roket, yang mayoritas menghadap ke halaman depan Israel dan infrastruktur strategis. Kedunya sudah saling memperingatkan bahwa potensi kerusakan yang ditimbulkan akan jauh lebih besar jika konflik terjadi.

Baca Juga: Liga Arab: Serangan Israel di Al-Aqsa Berisiko Picu Perang Agama 

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya