Taliban Perintahkan Presenter Perempuan di Afghanistan Tutupi Wajahnya

Jika melanggar, maka kerabat lelakinya akan dihukum

Jakarta, IDN Times - Penguasa Afghanistan, Taliban, memerintahkan semua presenter berita perempuan di saluran TV untuk menutupi wajah mereka ketika siaran langsung.

Kebijakan itu bersifat final dan tidak dapat dinegosiasikan. Aturan ini dibuat oleh Kementerian Kebajikan dan Kementerian Informasi dan Kebudayaan, dilansir AP

1. Aturan berlaku mutlak 

Pernyataan itu pertama kali disampaikan ke Moby Group, pemilik TOLO News, dan beberapa jaringan TV dan radio lainnya. Dalam sebuah cuitan, saluran tersebut mengatakan bahwa itu juga diterapkan ke semua media Afghanistan.

Seorang pejabat media lokal Afghanistan yang secara anonim mengonfirmasi stasiunnya telah menerima perintah itu, dan diberitahu bahwa hal itu berlaku mutlak. Dia mengatakan stasiun tidak memiliki pilihan lain.

Baca Juga: Dianggap Tak Penting, Komisi HAM Afghanistan Dibubarkan Taliban

2. Beberapa pembawa berita sudah menerapkannya 

Taliban Perintahkan Presenter Perempuan di Afghanistan Tutupi WajahnyaIlustrasi penggunaan burqa di Afghanistan (Pixabay.com/Army Amber)

Beberapa pembawa acara dan presenter perempuan mengunggah foto mereka di media sosial yang menunjukkan wajah mereka ditutupi masker selama program presentasi.

Salah satu presenter TOLO News, Yalda Ali, mengunggah video dirinya mengenakan masker dengan judul, “seorang perempuan dihapus, atas perintah dari Kebajikan dan Wakil Kementerian.”

Di stasiun Shamshad TV, pelaksanaan perintah itu direspons beragam. Seorang pembawa berita perempuan muncul dengan penutup wajah pada Kamis, sementara yang lain di kemudian hari pergi tanpa mengenakannya.

3. Peraturan lama yang kembali diberlakukan 

Taliban Perintahkan Presenter Perempuan di Afghanistan Tutupi WajahnyaPara pejabat Taliban (twitter.com/Tariq Ghazniwal)

Saat Taliban pertama kali berkuasa sepanjang 1996-2001, mereka memberlakukan pembatasan yang luar biasa pada perempuan. Mereka diwajibkan untuk mengenakan burqa yang mencakup semua tubuh, yang bahkan menutupi mata dan melarang mereka dari kehidupan publik dan pendidikan

Di awal pengambilalihan pada 2021, Taliban melunakkan pembatasan tersebut. Mamun beberapa pekan belakangan aturan ketat tersebut kembali diberlakukan. Awal bulan ini, Taliban meminta semua perempuan menutup dari kepala hingga kaki, dan jika melanggar maka kerabat lelaki terdekatnya akan dihukum.

Pemimpin Taliban juga mengeluarkan dekrit yang melarang anak perempuan bersekolah setelah kelas enam. Itu membalikkan janji sebelumnya, di mana anak perempuan dari segala usia akan diizinkan mengenyam pendidikan.

Baca Juga: Taliban Ucapkan Hari Kebebasan Pers, Klaim Selalu Dukung Media

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya