UNRWA Krisis Pendanaan, Bantuan untuk Pengungsi Terancam

Vaksinasi COVID-19 juga terancam terhenti

Jakarta, IDN Times – Kepala Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengaku tidak dapat membayar 28 ribu karyawannya tepat waktu pada bulan ini karena krisis pendanaan. Pernyataannya itu disampaikan pada Selasa (30/11/2021), dan memperingatkan potensi pemotongan layanan terhadap jutaan rakyat di tengah pandemik COVID-19.

UNRWA mengelola sekolah, klinik, dan program distribusi makanan untuk jutaan pengungsi Palestina yang terdaftar di Timur Tengah, terutama keturunan orang Palestina yang dipindahkan secara paksa dari kota dan desa mereka di tempat yang diduduki Israel sejak pendirian negara itu pada tahun 1948.

1. Pengurangan dana dari negara lain 

UNRWA Krisis Pendanaan, Bantuan untuk Pengungsi TerancamBantuan UNRWA untuk pengungsi Palestina. (twitter.com/UNRWA)

Lazzarini mengungkapkan pada Selasa kepada wartawan di Yordania bahwa dimulainya kembali dukungan Amerika Serikat (AS) pada badan tersebut, dimana sempat dihentikan pada masa Trump, diimbangi oleh pengurangan dana dari para penyumbang yang lain. Sementara itu, para staf melakukan pemogokan akibat masalah gaji namun menghentikan tindakan tersebut setelah upaya mediasi.

Pada 2019, badan tersebut juga sempat mengalami krisis manajemen dimana ketua sebelumnya menyatakan untuk mengundurkan diri akibat tuduhan pelanggaran seksual, nepotisme, dan penyalahgunaan wewenang lainnya di badan tersebut, sebagaimana yang dikutip dari Al Jazeera.

2. Vaksinasi COVID-19 terancam terhenti 

UNRWA Krisis Pendanaan, Bantuan untuk Pengungsi TerancamVaksinasi pengungsi anak Palestina. (twitter.com/UNRWA)

Dilansir AP News, Lazzarini mengatakan bahwa kesulitan pendanaan juga akan berdampak terhadap upaya vaksinasi dan pemenuhan kebutuhan pengungsi. Upaya vaksinasi berpotensi terhenti, perawatan ibu dan anak juga dihentikan, pendidikan anak-anak terancam, dan bahkan mereka tidak bisa menjamin akan memberikan bantuan makanan dan uang tunai kepada rakyat miskin.

“Kebutuhan kemanusiaan pengungsi Palestina terus meningkat sementara dana untuk badan tersebut mengalami stagnasi sejak 2013,” kata Lazzarini.

Lazzarini mengatakan bahwa badan tersebut mengumpulkan sumbangan yang cukup pada konferensi baru-baru ini di Brussels untuk menutupi hingga 48 persen dari anggarannya pada tahun 2022 dan 2023. Sementara itu, ia belum bisa memastikan kapan gaji staf pada bulan November akan dibayarkan.

Baca Juga: Bunuh Warga Israel, Seorang Warga Palestina Ditembak Mati

3. Sekjen PBB minta bantuan pihak-pihak lain 

UNRWA Krisis Pendanaan, Bantuan untuk Pengungsi TerancamSekjen PBB, Antonio Guterres (twitter.com/UN Spokesperson)

Sekretaris Jendral (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, menuturkan bahwa UNRWA memainkan peranan penting dalam upaya stabilitas regional. Olehnya itu, dia meminta kepada semua negara anggota untuk bermurah hati dalam membantu pengungsi Palestina di negaranya.

“Investasi di UNRWA adalah investasi dalam perdamaian dan harapan,” kata Guterres, dilansir UN News.

Baca Juga: Sempat Kabur, 4 dari 6 Napi Palestina Ditangkap Polisi Israel

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya