Warga Afsel Tolak Eksplorasi Minyak Shell di Wilayah Pesisir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Warga Afrika Selatan beramai-rami menuju ke pantai pada Minggu (5/12/2021) untuk memprotes rencana Royal Dutch Shell yang berencana untuk mengeksplorasi minyak bumi. Warga mengatakan, eksplorasi minyak tersebut akan mengancam kehidupan satwa laut seperti paus, lumba-lumba, anjing laut, dan penguin di pantai yang masih alami tersebut.
Sementara itu, pengadilan Afrika Selatan pada Jumat telah menolak permohonan yang diajukan oleh para pecinta lingkungan untuk menghentikan eksplorasi minyak utama di The Wild Coast, pesisir timur. Pengadilan menolak argumen mereka karena disebut tidak terbukti bahwa eksplorasi akan merusak lingkungan dan akan sulit untuk dipulihkan terutama pada habitat paus punggung bungkuk.
1. Merupakan pantai yang terjaga kealamiannya
The Wild Coast merupakan rumah bagi beberapa margasatwa yang jarang ditemui di negara itu. Pantai tersebut juga menyimpan suasana alaminya karena masih terdiri dari hutan belantara pesisir yang menakjubkan dan juga dijadikan sebagai destinasi pariwisata utama.
Setidaknya ada sekitar 1.000 demonstran berkumpul di pantai dekat Port Edward untuk menentang upaya Shell. Sementara di Cape Town, menurut laporan Global Times, pengunjuk rasa mengangkat simbol perdamaian, spanduk bertuliskan "Shell in Hell" dan model ikan snoek raksasa untuk menyoroti kekhawatiran mereka tentang dampak potensial proyek tersebut terhadap kehidupan laut.
"Benar-benar mengerikan bahwa mereka bahkan mempertimbangkan ini. Lihat sekelilingmu, itu tidak dapat diterima dan ... kami akan menghentikannya," kata seorang demonstran, Kas Wilson, dikutip dari Reuters.
2. Shell belum memberikan komentar
Baca Juga: Aktivis Belanda Tuntut Shell ke Pengadilan untuk Akhiri Emisi Gas
Editor’s picks
Dilansir Reuters, sejauh ini petinggi Shell belum dapat dimintai keterangan, namun perusahaan itu mengatakan pada Jumat bahwa eksplorasi yang direncanakan telah mendapat persetujuan dari pemerintah. Selain itu menurut Shell, jika minyak bumi itu ditemukan, maka akan berkontribusi besar terhadap keamanan energi Afrika Selatan.
Kendati demikian, penduduk setempat masih menyimpan kekhawatiran akan ledakan seismik yang akan membunuh atau menakut-nakuti ikan di wilayah laut tersebut. Ini juga akan berdampak terhadap kehidupan masyarakat pesisir yang mayoritas menggantungkan hidupnya pada hasil-hasil laut.
"Saya tidak ingin mereka beroperasi di sini karena jika mereka melakukannya, kami tidak akan bisa menangkap ikan. Apa yang akan kita makan?" kata Toloza Mzobe, seorang nelayan berusia 62 tahun.
Sebagai informasi, metode seismik merupakan salah satu metode geofisika yang memanfaatkan penjalaran gelombang seismik untuk mengidentifikasi struktur lapisan-lapisan bawah permukaan bumi guna mengetahui daerah sebaran hidrokarbon yang menjadi sumber minyak.
3. Aktivis lingkungan menyerukan stop eksplorasi minyak
Para pemerhati lingkungan mendesak Shell dan perusahaan minyak lainnya untuk berhenti mengeksplorasi minyak dengan alasan bahwa dunia tidak akan mencapai nol karbon bersih 2050 jika minyak masih terus digunakan, apalagi jika yang baru ditemukan.
Awal tahun ini, pengadilan Belanda memerintahkan Shell untuk mengurangi emisi karbon pemanasan global sebesar 45 persen pada tahun 2030 dari tingkat 2019. Shell rencananya akan melakukan banding atas keputusan tersebut.
Sementara itu, Kementerian lingkungan Afrika Selatan pada akhir bulan lalu mengatakan bahwa menteri yang bertanggung jawab untuk urusan lingkungan tidak diberi mandat untuk mempertimbangkan aplikasi atau membuat keputusan tentang otorisasi survei seismik.
Baca Juga: Aktivis Belanda Tuntut Shell ke Pengadilan untuk Akhiri Emisi Gas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.