Ziemkiewicz Ditolak Masuk Inggris, Polandia Panggil Dubes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Polandia akan memanggil duta besar Inggris untuk dimintai keterangan mengapa seorang penulis yang dituduh sebagai anti-semitisme, Islamofobia, homophobia, dan pembenaran pemerkosaan ditolak masuk ke Inggris, kata seorang menteri luar negeri pada Senin (4/10/2021) yang dilansir dari Reuters.
Penolakan ini memicu pertikaian diplomatis diantara kedua negara tersebut. Rafal Ziemkiewicz ditahan di bandara London pada hari Sabtu (2/10/2021) setelah melakukan perjalanan ke Inggris bersama istri dan putrinya yang akan memulai belajar di Universitas Oxford. Dia kemudian ditolak masuk ke Inggris dan kembali terbang ke Warsawa, Polandia.
“Saya ingin berada di pengukuhan tahun ajaran, saya bangga putri saya bisa belajar di sini,” katanya. Tetapi dia telah ditolak masuk oleh otoritas Inggris karena pandangannya, katanya kepada Kantor Pers Polandia.
1. Ditolak masuk karena bertentangan dengan nilai-nilai di Inggris
Melansir dailymail, sebuah surat yang diposting di twitter oleh seorang anggota parlemen partai buruh, Rupa Huq, mengatakan bahwa Ziemkiewicz ditolak masuk karena perilaku dan pandangan yang dianutnya bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di Inggris dan cenderung merupakan sebuah pelanggaran. Karena hal itu dia ditolak masuk ke Inggris, tuturnya.
Hal tersebut dianggap sebagai sebuah penghinaan oleh pihak kementerian luar negeri Polandia. Wakil menteri luar negeri Polandia mengatakan di Twitter bahwa mereka akan mengundang Duta Besar Inggris untuk Polandia, Anna Clunes, ke kementerian luar negeri negara itu untuk memastikan bahwa kebebasan berbicara dimasukkan ke dalam nilai-nilai yang dianut Inggris dan untuk meminta bagaimana hal ini sesuai dengan sikap pelayanan Inggris terhadap Rafal Ziemkiewicz.
2. Ziemkiewicz merasa difitnah
Baca Juga: Belgia Siap Bantu Perempuan Polandia yang Ingin Melakukan Aborsi
Editor’s picks
Dalam sebuah wawancara dengan publikasi mingguan Polandia sayap kanan, Do Rzeczy, pada Minggu (3/10/2021), Ziemkiewicz menyalahkan keputusan otoritas Inggris atas kesan menyesatkan tentang dirinya yang diciptakan oleh orang-orang Polandia liberal dan sayap kiri.
"Saya menjadi korban kebencian yang sangat kuat terhadap Polandia oleh orang Polandia sendiri," katanya seperti dikutip dari dailymail.
Melansir Reuters, Ombudsman Hak Asasi Manusia Polandia menuduh Ziemkiewicz anti-semitisme setelah dia mengatakan di televisi publik Polandia tahun lalu bahwa beberapa orang Yahudi telah bekerja sama dengan Jerman dalam peristiwa Holocaust.
Pada tahun 2014 dia dituduh membenarkan pemerkosaan setelah tweet dimana dia mengatakan "siapa pun yang tidak pernah mengambil keuntungan dari orang mabuk, biarkan dia melempar batu pertama".
Dalam percakapan telepon dengan Reuters, Ziemkiewicz membantah tuduhan prasangka dan mengatakan keputusan otoritas Inggris didasarkan pada pernyataan yang keliru.
"Saya disebut rasis. Saya disebut Islamofobia dan anti-Semit..., dan saya disebut, yang paling menyakitkan bagi saya, penyangkal Holocaust. Ini fitnah besar," katanya.
3. Sempat ditolak juga pada 2018
Pada tahun 2018, Ziemkiewicz juga pernah ditolak untuk melakukan kunjungan ke Inggris. Saat itu dia hendak melakukan tur talkshow-nya di negara itu namun ditolak secara langsung oleh parlemen Inggris. Penolakan itu juga tak terlepas dari tuntutan Rupa Huq karena menurutnya bahwa orang ini adalah penyebar kebencian yang harus dilarang diInggris.
Pada tahun 2017, otoritas perbatasan Inggris juga menolak masuk ke Jacek Międlar, seorang pendeta Polandia yang diskors yang telah menjadi pemimpin sayap kanan yang dikenal karena retorika antisemit, homofobia, dan Islamofobianya.
Baca Juga: Polandia Donasi 400 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca ke Taiwan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.