[OPINI] Akankah Debat Pilpres Pengaruhi Elektabilitas?

Masih ada empat debat yang menunggu

Debat perdana capres-cawapres pemilu 2019 telah dilaksanakan pada 17 Januari 2019 kemarin, banyak bermunculan reaksi ketika debat usai, ada yang merasa bahwa debat sudah berjalan cukup baik dan adapula yang menyatakan bahwa kedua paslon (pasangan calon) masih berpusat untuk menyerang satu sama lain.

Memang jika beberapa hari lalu masih belum terlalu mengeksplor lebih jauh mengenai langkah konkret yang akan dilakukan walaupun kedua paslon telah memberikan narasi terbaiknya.

Lembaga Survei Charta Politika membeberkan hasil terkini survei terkait elektabilitas kedua paslon, data terbaru ialah dari 2 ribu orang dewasa sekaligus terdaftar sebagai pemilih tetap menghasilkan 53,2 persen untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 34,1 persen untuk pasangan Prabowo-Sandi.

Tentu keberadaan debat sendiri dapat dijadikan momentum bukan hanya sekadar untuk mempertahan elektabilitas, melainkan untuk menaikkan suara terlebih untuk meyakinkan para undecided voters selama rangkaian dan masa kampanye berlangsung.

1. Pemaparan visi-misi yang sentral

[OPINI] Akankah Debat Pilpres Pengaruhi Elektabilitas?unsplash.com/Smart

Visi dan misi merupakan hal yang sangat fundamental dalam membangun suatu hal, visi-misi bagaikan sebuah fondasi sehingga harus betul-betul mantap sebelum berlanjut ke tahap berikutnya.

Hal ini ditunjukkan ketika debat perdana capres-cawapres 2019 kemarin bahwa pemaparan visi-misi dilakukan di awal debat, tentu bukan tanpa alasan karena pentingnya dari keberadaan visi-misi itu sendiri.

2. Gaya penyampaian juga bisa berpengaruh

[OPINI] Akankah Debat Pilpres Pengaruhi Elektabilitas?unsplash.com/Hermes Rivera

Komunikasi serta interaksi yang baik akan membuat para penonton debat memahami dengan mudah apa yang dimaksud oleh para paslon, seperti penggunaan kosakata yang sederhana cukup untuk membuat komunikasi dua arah makin terjamah oleh orang banyak.

Walau sebenarnya tidak terlalu berpengaruh besar, gestur tubuh setiap kandidat juga menjadi perhatian banyak orang, karena sikap tegas diperlukan bagi calon pemimpin bangsa ini.

Baca Juga: [OPINI] Film Keluarga Cemara & Kapitalisme yang Tak Mau Disalahkan

3. Pendukung fanatik

[OPINI] Akankah Debat Pilpres Pengaruhi Elektabilitas?unsplash.com/Borna Bevanda

Tidak sah apabila belum membahas mengenai pendukung fanatik kedua kubu, pasalnya hampir tidak mungkin bagi pendukung fanatik untuk berubah haluan ke calon lawan, bisa dibilang tipe pendukung seperti ini tidak akan berbeda pilihan kecuali memang terjadi suatu hal yang luar biasa kepada calon yang didukungnya.

Sesuatu yang menarik bahwa ternyata tingkat loyalitas pendukung Jokowi-Ma'ruf lebih tinggi dengan angka 80,9, sedangkan Prabowo-Sandi lebih rendah dengan angka 79,6 persen menurut lembaga survei Charta Politika. Dengan angka yang cukup tinggi tersebut membuktikan bahwa pendukung fanatik akan sulit sekali berpindah haluan ke kubu lawan.

4. Merebut suara undecided voters

[OPINI] Akankah Debat Pilpres Pengaruhi Elektabilitas?unsplash.com/annie bolin

Seperti pada sebelumnya, debat juga bertujuan untuk menggaet suara para undecided voters, dan siapa mereka? Undecided voters merupakan calon pemilih yang masih belum menentukan calon mana yang akan dipilihnya, momen debat dinilai tepat untuk meyakinkan para undecided voters untuk segera menentukan pilihannya.

Menurut lembaga survei Charta Politika, jumlah keseluruhan undecided voters sebanyak 14,1 persen, memang bukan angka yang besar namun perlu mendapat atensi khusus demi mengamankan elektabilitas kedua pasangan calon.

5. Kesimpulan

[OPINI] Akankah Debat Pilpres Pengaruhi Elektabilitas?unsplash.com/Kelly Sikkema

Debat perdana hanyalah awal dari 4 rangkaian sisa debat yang akan dijalani kedua paslon, setiap paslon pastinya melakukan evaluasi performa pada penampilan perdana. Penulis sendiri berpendapat bahwa pada debat-debat berikutnya berharap lebih mendalam dalam penyampaian solusi konkret serta terobosan baru sehingga pada akhirnya dapat menarik suara undecided voters tersebut.

Baca Juga: [OPINI] Polemik Pawai Ogoh-ogoh Ditiadakan & Tensi Panas Politik

Agung Destian Putra Photo Verified Writer Agung Destian Putra

Merangkai sebuah kata menjadi tulisan yang informatif merupakan definisi menulis bagi saya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya