[OPINI] Kedewasaan Rakyat Singapura Dalam Menerima Perbedaan

Unity in Diversity!

President Halimah Yacob: I will serve every one of you, regardless of race, language or religion

Tanggal 13 September 2017 dapat dikatakan bahwa Singapura akan mencetak sejarah baru. Sejarah apa? Presiden pertama di negeri singa itu merupakan perempuan dan menjadi presiden perempuan serta berasal dari etnis melayu untuk pertama kalinya di Singapura. Opini publik pun terpecah mengenai hasil pemilihan ini, terdapat 2 kubu yaitu pro dan kontra.

Masyarakat yang mendukung hasil ini mendefinisikan bahwa bangga akan segera memiliki presiden pertama perempuan serta menunjukkan bahwa Singapura merupakan negara yang penduduknya multikultural serta toleran. Lain halnya dengan masyarakat yang menolak. Mereka beranggapan bahwa mereka tidak dilibatkan dalam proses pemilihan presiden karena Singapura menerapkan sistem pemilihan yang apabila ada etnis tertentu yang belum mendapat giliran sebagai calon presiden maka dapat mengikuti pilpres.

Terlepas dari semua pro-kontra yang terjadi di masyarakat Singapura, ada sebuah pelajaran penting yang dapat diambil. Masyarakat Singapura memang bisa dikatakan dewasa. Mereka sudah tidak mempermasalahkan calon pemimpin berdasarkan ras, agama hingga golongan, yang dijadikan sebagai tolok ukur adalah kompetensi sang calon dalam memimpin negeri tersebut. Maka dari itu, ada sebagian masyakarat Singapura yang meragukan kompetensi presiden terpilih karena sistem pemilihan presiden yang bisa dikatakan bergilir dalam etnis.

Indonesia harus mencontoh sikap publik Singapura yang sudah bisa membedakan mana kehidupan politik dengan kehidupan yang berbau SARA. Karena esensi dan porsi dari setiap pemilihan yang dilihat adalah kompetensi, bukan latar belakang suatu kandidat.

Kalau masih terjebak dalam pusaran konflik SARA, lalu kapan sebuah negara akan melangkah ke depan?

Agung Destian Putra Photo Verified Writer Agung Destian Putra

Merangkai sebuah kata menjadi tulisan yang informatif merupakan definisi menulis bagi saya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya