[OPINI] Match Fixing dan Nestapa Sepak Bola Indonesia

Fakta miris yang memilukan hati

Tahun berganti tetapi ingatan mengenai kegagalan Timnas kita di tahun 2018 belum serta merta hilang. Hal ini juga diperparah dengan kompetisi liga yang masih carut marut.

Dimulai dari adanya tawuran antar suporter sampai memakan korban, wasit dengan keputusan kontroversial hingga hangatnya isu match fixing yang sedang merebak semakin menyeruak untuk suporter berteriak.

Dimulai dari acara blak-blakan Mata Najwa, publik pun terbuka mata hatinya bahwa isu pengaturan skor benar adanya. Sungguh ironi yang buat penggemar sepak bola negeri ini kecewa. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?

'Revolusi Federasi' yang belum benar-benar terjadi

Harapan sempat muncul saat PSSI tak lagi dibekukan, masyarakat mempunyai kepercayaan bahwa PSSI sudah sadar dan kembali ke jalan yang benar. Akan tetapi, ternyata fakta berbicara sebaliknya.

Masih banyak 'orang lama' yang masuk kedalam jajaran petinggi PSSI dan parahnya ikut terjaring dalam kasus pengaturan skor. Lucunya berbagai masalah dan isu yang telah lama ada ini malah tak kunjung diselesaikan, federasi malah terkesan pasif dan seolah berkilah untuk menghindari masalah.

Hal ini tentu membuat prestasi Timnas Indonesia dikancah Internasional menjadi tak maksimal. Puncaknya adalah gagalnya Timnas senior di Piala AFF membuat sakit hati para pencinta bola, banyak pihak menyebut bahwa dengan bermaterikan pemain yang mumpuni seharusnya Indonesia bisa lebih banyak berbicara. Drama pemilihan pelatih yang dilakukan PSSI disebut-sebut sebagai biang kegagalan Indonesia di Piala AFF 2018.

Tak sampai di situ, karena kegagalan inilah terjadi evaluasi Liga Indonesia atas inisiatif acara Mata Najwa dan berhasil menyingkap tabir adanya kasus match fixing yang telah ada sejak lama.

Harapan kebangkitan Sang 'Macan Asia' kini ada ditangan Satgas Anti-Mafia Bola

Maraknya match fixing membuat banyak pihak geram. Maka dari itu, atas dorongan berbagai insan masyarakat maka terbentuklah Satgas Anti-Mafia Bola yang dibentuk langsung sesuai arahan Kapolri.

Kehadiran Satgas Anti-Mafia Bola seakan memberi 'warna' baru untuk menghilangkan noda hitam sepak bola nasional dengan mengusut tuntas kasus pengaturan skor yang telah lama berkeliaran. Benang kusut sepak bola nasional pun tampak mulai terurai dengan perlahan.

Kinerja Satgas Anti-Mafia Bola patut diapresiasi karena tak lama setelah pembentukan, badan ini langsung berhasil menjerat 10 orang sebagai tersangka dan 5 diantaranya ditahan dalam jeruji besi. Para tersangka dijerat dengan pasal UU TPPU atau Tindak Pidana Pencucian Uang.

Di antara tersangka yang berhasil terjerat oleh Satgas Anti-Mafia Bola adalah Ketua Asprov DIY Dwi Irianto alias Mbah Putih, anggota Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Asprov Jateng Johar Lin Eng serta mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto.

Dengan tumbangnya satu persatu dalang kasus pengaturan skor, membuat para fans sepak bola nasional kembali punya harapan untuk kebangkitan sang 'Macan Asia' dari tidur panjangnya. Akan tetapi, apakah Satgas Anti-Mafia Bola bisa bekerja sendirian? 

Nah, maka dari itu masyarakat juga harus terlibat dalam pemberantasan 'praktik kotor' pengaturan skor

Masyarakat sebagai pihak pertama yang berhadapan langsung dengan match fixing seharusnya lebih jeli dan teliti ketika menyaksikan suatu pertandingan yang dianggap terdapat kejanggalan. Jangan takut dan ragu untuk segera melaporkan ke Satgas Anti-Mafia Bola karena ada jaminan whistle blower atau jaminan keamanan bagi para saksi yang memberikan data terkait siapa pun yang terlibat dalam pengaturan skor di Liga Indonesia.

Saat ini, sudah ada 278 laporan tentang pengaturan skor yang masuk melalui call center Satgas Anti-Mafia Bola. Dengan sikap peduli masyarakat yang terus meningkat tak menutup kemungkinan match fixing bisa dihilangkan dalam kancah sepakbola nasional.

Jangan biarkan Satgas Anti-Mafia Bola berjalan sendirian, tetap kawal dan dukung sehingga nestapa sepak bola Indonesia bisa segera sirna.

Baca Juga: Joko Driyono Jadi Ketua Umum PSSI, Dorongan KLB Langsung Menguat

Candrika Ilham Wijaya Photo Verified Writer Candrika Ilham Wijaya

Menghargai kata @cndrikailhm_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya