[OPINI] Pilkada DKI Battle Of: The Realist Versus The Dreamers

Ketika si Realistis Kalah Oleh Harapan......

Tepatnya 2 hari lalu 19 April 2017 kita telah melihat suatu pesta demokrasi yang menyedot perhatian seluruh masyarakat di Indonesia. Oke ijinkan saya sedikit bercerita tentang diri saya : Pada suatu hari saya berbincang dengan boss saya di dalam mobil, dan pada lampu merah saya melihat sebuah truck besar mengangkut beberapa mobil Yaris baru.

Lalu saya boss saya berkata kepada saya "kamu mau punya mobil kayak gitu?", lalu saya menjawab " saya masih ingin punya mobil starlet Pak, dengan segala kemampuan yang saya miliki rasanya masih jauh beberapa tahun lagi untuk punya mobil Yaris itu". Kemudian boss saya menjawab " Punya mimpi kok nanggung, jika punya cita-cita tinggi sekalian dong" ujarnya.

Baiklah mari kita bicara ke topik Pilkada DKI Jakarta lagi mumpung masih viral, bagaimana mungkin Bapak Basuki bisa kalah dalam pilkada ini? Mari kita kesampingkan SARA! Karena saya percaya ada faktor lain yang lebih besar atas kemenangan Bapak Anies. Apa faktor itu?

Saya bisa menjawab karena Bapak Basuki adalah seorang yang terlalu realistis, apa yang diperbuatnya mungkin sangat memperhitungkan hal-hal yang mungkin terlalu detail, jika menurutnya tidak mungkin ya sudah. Dengan segala hormat saya pada Bapak Basuki, maaf Bapak terlalu sedikit berjanji dan terlalu sedikit menjanjikan perubahan, apa yang telah diperbuat bapak ternyata hal tersebut dinilai tidak cukup.

Namun berbeda penilaian saya untuk Bapak Anies. Mungkin judul saya di atas yang menyatakan the dreamers bisa di salah artikan si pemimpi oleh pembaca, namun dreamers maksud saya disini adalah visi. Beberapa program Bapak Anies buat masyarakat awam seperti saya sangat menarik yaitu dengan modal kerja dan DP 0% untuk pembiayayaan rumah.

Kita kesampingkan dulu bagaimana cara untuk mewujudkan itu karena Bapak Anies belum dilantik dan belum mulai bekerja. Mari kita berpikir lagi, bukankah begitu seharusnya menjadi seorang pemimpin? Seorang pemimpin harus memiliki mimpi-mimpi baru, gagasan baru dari sebelumnya dan menjadikan keadaan lebih baik?

Jika anda memiliki iman berarti anda memiliki harapan karena bisa diartikan iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan , tidak ada yang salah dengan membagikan sebuah gagasan baru yang membangkitkan harapan bagi warga disana, namun justru gagasan tersebut banyak di nyiyir oleh sebagian orang.

Karena harapan barulah yang diinginkan oleh sebagian besar masyarakat disana........

Fenomena ini tidak aneh bagi saya karena sejak kecil kita di doktrin agar menggantungkan cita-cita setinggi langit, dan beberapa doktrin dari motivator-motivator terkenal seperti Mario Teguh dan John C Maxwell dan motivator lain yang membuat kita bermimpi untuk sukses.

Bagi yang percaya inilah harapan dan iman, harapan untuk memiliki hunian sendiri, harapan untuk memiliki usaha sendiri, harapan untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Bagi saya hal tersebut tidak salah, dan bagi yang tidak percaya janganlah terlalu skeptis dengan fenomena Pilkda di DKI Jakarta ini. Marilah kita berdoa agar pemimpin baru ini bisa melaksanakan tugas nya dengan baik, sudahi rivalitas dengan teman yang berbeda pandangan dan mulai bersatu lagi menjadi bangsa yang kuat.

Akhir kata, saya tidak bermaksud menyinggung siapapun pada artikel saya ini, dan meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung, saya mencoba menganalisa dan menjadi se- obyektif mungkin pada tulisan saya ini.

Salam,

J

Juventius Wahyu Utama Photo Writer Juventius Wahyu Utama

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya