Setahun Pandemik: Sulit Adaptasi, Stres, sampai Menjadi Lebih Kreatif

WFH sering dianggap bukan bekerja

Pandemik menjadi titik awal berubahnya semua kebiasaan hidup yang telah dibentuk sejak lahir. Awalnya, memang cukup sulit beradaptasi dengan kebiasaan yang serba baru. Mulai dari bekerja di rumah, tak bisa bermain ke luar rumah, atau pun traveling. Bahkan, ke mana pun, harus meningkatkan rasa waspada dengan menyiapkan segala kemungkinan terburuk.

Aku termasuk orang yang cukup kesulitan beradaptasi dengan kebiasaan baru. Kecintaanku terhadap traveling, menonton live music, dan menonton film di bioskop menjadi tertunda. Pelampiasanku saat stres menjadi hilang. Akibatnya, selama awal pandemik, aku mengalami kesulitan mengelola stres yang berujung pada sering kambuhnya tension headache.

Awalnya, aku berusaha mengatasi situasi ini dengan menonton live music via YouTube atau pun film via Netflix. Namun, lama-kelamaan semuanya tetap terasa berbeda. Vibes-nya tidak bisa kurasakan, meski stres perlahan menghilang. Setelah dipikirkan kembali, semua orang sedang mengalami hal yang sama. Mungkin dengan bersabar sedikit, aku bisa kembali menikmati semuanya.

Tak hanya pelampiasan stres yang mengalami perubahan, tetapi juga berubah drastisnya situasi saat bekerja. Biasanya, setiap hari menempuh perjalanan ke kantor selama kurang lebih 30-45 menit. Setelah itu, bekerja di kursi sembari bercanda dengan teman terdekat. Kemudian, menikmati makan siang dan berkunjung sejenak ke Papaya.

Namun kini harus terbiasa bekerja di rumah dengan situasi yang tak kondusif. Mengapa begitu? Aku tak punya ruang sendiri untuk dijadikan tempat bekerja yang strategis sekaligus nyaman. Gak hanya itu, beberapa orang di rumah pun menganggap work from home bukan bekerja. Akhirnya, banyak pula pekerjaan rumah yang harus dilakukan sembari bekerja.

Lambat laun, aku mulai terbiasa dengan pekerjaan yang harus bisa dijalani di rumah. Caraku mengatasinya dengan bangun seperti akan berangkat bekerja. Setelah itu, mandi dan sarapan dahulu, barulah memulai bekerja. Nah, kebiasaan ini terus kulakukan biar tak muncul rasa malas sekaligus lebih fokus.

Kini, bekerja di rumah pun terasa lebih menyenangkan bagiku. Apalagi, ditemani dengan tujuh ekor kucingku yang bikin suasana lebih seru. Jujur, rasanya seperti mengasuh anak selagi bekerja, karena mereka sering kali duduk di atas laptop dengan santainya. Namun, ternyata hal ini yang bikin bekerja di rumah serasa lebih seru.

Uniknya, aku merasa kemampuan berpikir mencari ide kreatif untuk tulisan semakin berkembang selama di rumah. Selalu ada ide tulisan baru yang membawa timku mencapai tingginya pageviews, padahal sebelumnya tak pernah terjadi hal seperti ini. Mungkin, inilah salah satu dampak positif yang kurasakan selagi bekerja di rumah.

Selain itu, komunikasiku dengan orang-orang terdekat pun berusaha kujaga. Caranya dengan berulang kali bertukar pesan singkat, sekadar menanyakan kabar. Sering juga, aku mengajak teman-teman terdekat untuk bermain game secara online untuk melepas stres.

Sebenarnya yang masih menjadi masalah sampai saat ini adalah kecintaanku terhadap dunia traveling. Sebelum pandemik, aku bisa traveling sekitar 5 kali dalam setahun. Kini, aku tak bisa ke mana-mana, selain ke supermarket. Nah, jalan-jalan ke supermarket menjadi jalan ninjaku menikmati traveling singkat. Terkadang juga, aku mengajak orang terdekatku untuk jalan-jalan ke tempat terbuka, seperti taman belakang rumah. Setidaknya hal ini bisa mengobati kerinduanku terhadap traveling.

Meski pandemik ini terasa menyulitkan siapa pun orangnya, apa pun bidang kerjanya, tetapi selama kita bertahan pasti akan ada jawabnya. Semoga pandemik segera berakhir, semoga yang hilang akan digantikan dengan lebih baik, semoga kita semua bisa bertahan sampai akhir, dan semoga kita seraya dikuatkan menghadapi apa pun ke depannya.

#SatuTahunPandemik adalah refleksi dari personel IDN Times soal satu tahun virus corona menghantam kehidupan di Indonesia. Baca semua opini mereka di sini.

Baca Juga: Berburu Hoki Giveaway, Kebahagiaan Tak Terduga saat Pandemik

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya