Presidensi G20 Indonesia Akselerasi Penanganan Perubahan Iklim

Perubahan iklim mempengaruhi alam dan kehidupan manusia

Tahun ini Indonesia menjadi pemegang Presidensi G20 untuk pertama kalinya bagi sejak bergabung menjadi anggota G20 pada tahun 1999. G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa.

Tujuan G20 adalah menghubungkan negara maju dan berkembang yang memiliki peran strategis dalam mengamankan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi global di masa depan. Periode Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 dan puncak penyelenggaraan KTT G20 pada tanggal 15-16 November 2022 mendatang.

Recover Together, Recover Stronger menjadi tema yang diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia. Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk saling mendukung proses pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Transisi energi, kesadaran lingkungan, dan perubahan iklim menjadi salah satu isu prioritas dalam G20. Hal ini begitu genting mengingat pemanasan global meningkat 2 kali lebih cepat sejak tahun 1980.

Dilansir nrdc, sejak revolusi industri suhu tahunan global telah meningkat lebih dari 1°C. Kenaikan suhu rata-rata pada tahun 1880 hingga 1980 sebesar 0,07°C setiap 10 tahun. Namun, sejak tahun 1981 kenaikan suhu tahunan global mencapai 0,18°C per dekade. Hal ini disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca yang berasal dari berbagai kegiatan manusia, seperti emisi bahan bakar fosil, perubahan fungsi lahan, limbah, dan kegiatan industri.

Dampak negatif perubahan iklim

Presidensi G20 Indonesia Akselerasi Penanganan Perubahan IklimEs di dataran kutub bumi mencair (Pexels.com/Guillaume Falco)

Kenaikan suhu bumi mengakibatkan perubahan iklim yang mempengaruhi alam dan kehidupan manusia. Peningkatan curah hujan akibat perubahan iklim menyebabkan kualitas sumber air menurun dan kadar klorin pada air bersih akan meningkat.

Kondisi tersebut meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera, demam berdarah, dan pneumonia. Hal ini terjadi karena nyamuk pembawa virus penyakit hidup dan berkembang biak pada cuaca yang panas dan lembab.

Pemanasan global menyebabkan es di dataran kutub bumi mencair. Hal ini mengakibatkan peningkatan permukaan air laut yang kemudian menenggelamkan sebagian daerah pesisir.

Perubahan iklim juga berdampak pada perubahan habitat alami berbagai spesies binatang, tanaman, dan organisme lain. Perubahan suhu dan alam yang begitu cepat mengakibatkan berbagai spesies punah. Hal ini akan berdampak pada ekosistem dan rantai makanan.

Tak hanya itu, peningkatan suhu bumi menyebabkan kebakaran hutan dan pohon mengering. Kematian pohon mengakibatkan berkurangnya penyerap gas rumah kaca dan menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.

Perubahan iklim di Indonesia mengakibatkan terjadinya cuaca ekstrem yang memicu terjadinya bencana. Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 5 Oktober 2022, terjadi bencana hidrometeorologi berupa banjir sebanyak 1.075 kasus, tanah longsor 537 kasus, puting beliung 889 kasus, gelombang pasang atau abrasi 22 kasus, dan kekeringan 4 kasus sepanjang tahun 2022.

Agenda penanganan perubahan iklim di forum G20

Presidensi G20 Indonesia Akselerasi Penanganan Perubahan IklimPertemuan ke-3 EDM-CSWG (g20.org)

Sebagai langkah mengatasi perubahan iklim, forum G20 memiliki kelompok kerja khusus yang membahas isu lingkungan dan perubahan iklim. Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) pada Presidensi G20 Indonesia mengusung 3 isu prioritas.

Isu yang dibahas yaitu mendukung pemulihan yang berkelanjutan, peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim, serta peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim.

Agenda EDM-CSWG menjadi kesempatan berharga bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim yang berkelanjutan.

Sebagai salah satu dari 1000 Aspirasi Indonesia Muda, melalui forum G20 tahun ini saya berharap Indonesia mampu menggerakkan semua negara untuk mengelola lingkungan dan mengendalikan perubahan iklim yang berkelanjutan. Dibutuhkan kerja sama semua negara untuk mewujudkan ketahanan iklim dan kondisi rendah karbon.

Baca Juga: Jadi Presidensi G20, Ini Harapan Indonesia ke Negara Berkembang

Afriani Lestari Photo Writer Afriani Lestari

Hello world!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dimas Bowo

Berita Terkini Lainnya