Melihat Sosok Nurhadi-Aldo, Calon Fiktif Pilpres Hasil "Kejenuhan"

Gak usah baper ya lihatnya!

Baru-baru ini tengah ramai dengan munculnya pasangan "capres-cawapres" baru, dunia sosial media pun langsung merespon dengan riuh kedatangannya, ya mereka adalah pasangan Nurhadi-Aldo. Siapa mereka?

Usut punya usut mereka adalah "capres dan cawapres" untuk menandingi duet Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi dalam pertarungan pilpres (pemilu presiden) pada April mendatang.

1. Refleksi dari panasnya persaingan pemilu

Melihat Sosok Nurhadi-Aldo, Calon Fiktif Pilpres Hasil KejenuhanTwitter.com/nurhadi_aldo

Jangan terlalu pusing ketika melihat konten yang ada pada sosial media Nurhadi-Aldo, karena memang hanya berisi untuk lelucon belaka. Fenomena ini dimungkinkan terjadi karena hawa panas menjelang pilpres pada April mendatang, Nurhadi-Aldo diyakini hadir sebagai intermezzo di tengah hawa panas ini.

2. Pasangan capres dan cawapres 'baru' ini hadir dengan sarat akan lelucon

Melihat Sosok Nurhadi-Aldo, Calon Fiktif Pilpres Hasil KejenuhanTwitter.com/nurhadi_aldo

Karena tujuannya yang sebagai intermezzo, maka konten-kontennya pun berisi lelucon belaka. Bahwa disebutkan pula Pancasila mencapai sila ketujuh, selain itu ingin mengubah alih fungsi lahan reklamasi menjadi areal persawahan.

Baca Juga: Capres-Cawapres Diminta Tes Baca Alquran, Begini Reaksi Kubu Jokowi

3. Nurhadi-Aldo memiliki fanpage resmi untuk menjabarkan program kerja mereka

Melihat Sosok Nurhadi-Aldo, Calon Fiktif Pilpres Hasil KejenuhanTwitter.com/nurhadi_aldo

Untuk mendukung kegiatan kampanye, Nurhadi-Aldo pun tak menyia-nyiakan kemajuan teknologi dengan aktif bersosialisasi di beberapa sosial medianya seperti Facebook, Instagram hingga Twitter.

Penjabaran program kerja pun lengkap diunggah di masing-masing sosial media supaya netizen tahu, selain program kerja banyak juga quotes ala Nurhadi-Aldo yang tentunya menambah unsur lelucon pada pasangan fiktif ini.

4. Mengapa ada kata "kejenuhan"?

Melihat Sosok Nurhadi-Aldo, Calon Fiktif Pilpres Hasil Kejenuhanunsplash.com/Tim Gouw

Penulis sendiri menambahkan kata "kejenuhan" sebagai respon dari kondisi politik nasional yang semakin panas akhir-akhir ini, implementasi kampanye damai pun rasanya belum terlalu memberikan efek yang berarti bagi kita semua.

Melalui tangan-tangan kreatif maka muncul lah pasangan fiktif Nurhadi-Aldo sebagai poros ketiga dalam kontestasi politik nasional, tidak lain dan tidak bukan hanya bertujuan untuk menjadi "penengah" di antara dua poros lainnya yang selama ini selalu panas.

Baca Juga: Selain Tambah Utang, Sandiaga Sebut Infrastruktur Tak Tepat Sasaran

Agung Destian Putra Photo Verified Writer Agung Destian Putra

Merangkai sebuah kata menjadi tulisan yang informatif merupakan definisi menulis bagi saya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya