Movie Review: Annabelle Creation, Harus Lihat Film Pertamanya

Forgive me, Father, for i am about to sin.

Janice (Talitha bateman) adalah seorang anak yatim yang tinggal di panti asuhan. Dengan semakin besarnya anak yang tinggal di panti asuhan tersebut, Janice bersama beberapa teman, diharuskan untuk pindah ke rumah milik keluarga Mullins. Awalnya, mereka bisa tinggal dengan nyaman di rumah tersebut, namun berbagi hal ganjil mulai terjadi dan mengancam mereka semua.

Annabelle: Creation merupakan prekuel dari film pertama sehingga mengambil timeline jauh sebelum event tersebut. Lantas, apakah kamu harus menyaksikan film pertamanya terlebih dahulu untuk bisa menikmati Annabelle 2? Well, sedikit sulit menjawab hal ini. Memang benar kamu masih bisa mudah mengerti plot yang diusung Annabelle 2 meskipun tanpa melihat film pendahulunya. Namun terdapat sebuah twist, ralat, penjelasan yang cukup menarik. Sayangnya tidak akan bisa dimengerti oleh mereka yang belum menyaksikan film pertamanya (Lebih jauh di akhir review).

Annabelle 2 memiliki karakter yang sangat baik. Hal yang sedikit langka untuk sebuah film horor. Chemistry di antara Janice dan Linda tersaji secara apik. Terdapat sebuah momen di mana mereka saling berbagi mengenai impian satu sama lain, adegan nan sangat manis, dan membuat audience lebih peduli dengan keduanya. Karakter lain tidak memiliki porsi sebesar dua orang tersebut, namun bisa dipahami karena tidak mungkin film membagi rata screentime untuk setiap karakter.

Plot yang diusung Annabelle 2 juga cukup baik, first act mungkin sedikit melelahkan dengan jumpscare yang berjibun, namun berhasil terjalin dengan apik di dua act setelahnya. Film ini lebih memilih memainkan plot, tensi, dan juga sinematografi untuk menakuti penonton. Annabelle 2 juga sedikit lebih gore dibanding pendahulunya, karena terdapat beberapa gambar yang bisa cukup mengganggu sebagian audience.

Satu pertanyaan terbesar penulis, baik itu sebelum ataupun selama menyaksikan film ini adalah:
"Jika boneka Annabelle memang telah dirasuki arwah semenjak dulu, mengapa di film sebelumnya, yang mengambil timeline jauh setelah film ini, harus melakukan sebuah ritual hitam untuk memasukkan iblis ke boneka tersebut?". Annabelle 2 menjawab pertanyaan ini dengan sangat baik, dan mengikat ke dua film tersebut.

Seperti film horor lainnya, karakter di Annabelle 2 seringkali mengambll keputusan bodoh. Memang benar penulis menyukai sebagian besar karakter. Namun apakah mereka cukup pintar? Nope. Karena sepanjang film, penulis cukup yakin kamu akan mengatakan hal-hal berikut: "Loe ngapain ke sana?", atau, "Udah pergi aja dari sana!".

Overal, Annabelle: Creation, mungkin tidak memberikan suguhan sebaik Insidious 1 ataupun The Conjuring. Namun begitu, film ini masih bisa memberikan sajian yang enjoyable, dan merupakan sebuah kemajuan besar, terutama jika mengingat kembali film pertamanya.

Annabelle Creation juga merupakan bagian dari Conjuring Universe. Sehingga terdapat pelbagai easter egg mengenai seri lain dari franchise ini, dan layaknya film dengan Universe lainnya, Annabelle: Creation memiliki sebuah credit scene. Jadi penulis sarankan untuk tidak langsung beranjak pergi setelah film berakhir.

Arie Ardian Photo Writer Arie Ardian

Seorang pria yang terjebak dalam mimpi dan fantasi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya