Negatif Corona, Positif Hamil Anak Ketiga

#SatuTahunPandemik COVID-19

“Kalian jangan di rumah aja. Nanti negatif corona tapi malah positif nambah anak,” demikian candaku saat meet up terakhir dengan Timmy IDN Times Hyperlocal Sumut pada pertengahan Mei 2020 sebelum kami menjalankan kerja dari rumah atau work from home (WFH).

Candaan ini aku tujukan kepada Doni Hermawan, Prayugo Utomo, dan Fadli yang saat itu sama-sama sudah berkeluarga. Sedangkan personel lainnya masih lajang.

Ya, sejak Mei 2020, Hyperlocal IDN Times se-Indonesia juga terdampak COVID-19. Awalnya hanya kantor Jakarta dan Surabaya yang menerapkan WFH. Belakangan, ini diberlakukan ke semua hyperlocal atau tim regional.

Buatku situasi paling berat adalah kebijakan pengurangan anggaran untuk honor kontributor. Sebagai editor, aku dan Doni dengan berat hati menyampaikan kepada empat kontributor di Medan untuk tidak mengirimkan berita dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Mereka yang terdampak adalah Indah Permata Sari, Yurika Febrianti, Cristopel Naibaho, dan Fadly Syahputra.

Ini keputusan yang sulit, mengingat tiga dari empat nama tersebut menggantungkan pendapatan satu-satunya dari IDN Times. Aku menemui keempatnya secara langsung untuk menyampaikan kabar ini.

Saat itu, IDN Times Hyperlocal Sumut diperkuat 15 personel. Dua editor, dua reporter, dan 11 kontributor termasuk empat Medan, dan satu orang masing-masing di Pematang Siantar, Simalungun, Sibolga, Asahan, Binjai, Banda Aceh, dan Pekanbaru.

Kontributor di luar Medan dipertahankan dengan pembatasan jumlah berita tayang. Di tengah jalan, kontributor Pekanbaru dan Asahan mengundurkan diri karena punya pekerjaan yang lain.

Semua tampak bersedih ketika aku menyampaikan kabar ini, mengingat sudah berbulan-bulan kami tugas bersama, bahkan ada kontributor yang sudah satu tahun bergabung dengan IDN Times. Di akhir pertemuan aku sedikit bercanda untuk membuat teman-teman tersenyum. “Kalian jangan di rumah aja. Nanti negatif corona tapi malah positif nambah anak.” Candaan itu disambut tawa teman-teman.

WFH dimulai, akhir Maret 2020. Agak canggung memang, bangun pagi, mandi, pakai baju kerja, tapi seharian bekerja di hadapan laptop, tidak keluar rumah. Harus bermain dengan anak-anak sambil bekerja, harus menemani anak-anak school from home atau pembelajaran jarak jauh.

Setelah beberapa bulan menjalaninya, akhirnya terbiasa, tubuh menyesuaikan
diri, anak-anak juga menyesuaikan diri.

Dan, Boom! Candaaan soal negatif corona tapi positif hamil terjadi. Awal Juni 2020 istriku mengeluh tidak datang tamu bulanan. Pertengahan Juni tak kunjung datang. Akhirnya bulan Juni diuji pakai test pack, hasilnya positif. Ada rasa takut untuk ke dokter mengingat di luar rumah masih rentan penyebaran COVID-19.

Pekan selanjutnya saya memutuskan ke dokter yang praktik di RS tanpa pasien COVID-19, dan benar saja hasilnya memang positif. “Alamak, candaan jadi doa ternyata, dan benar-benar terjadi pada diriku sendiri,” gumamku dalam hati.

Tapi apapun itu, kami sekeluarga bergembira dengan kabar kami akan memiliki
anak ketiga. Pada Zoom Meeting akhir Juli 2020 dengan personel IDN Times Hyperlocal
Sumut, aku sampaikan: “Saya ingin mengabarkan istri saya positif, positif
hamil, bukan positif corona.” Teman-teman sontak tertawa dan mengucapkan selamat.

Lalu Prayugo Utomo, reporter, menyambar “Istri ku juga positif hamil, baru empat minggu kandungannya.” Kami tambah ngakak dan aku pun balik mengucapkan selamat pada Prayugo.

Pada 18 Februari 2021, istriku akhirnya menjalani operasi Caesar untuk ketiga kalinya. Putra ketiga kami, Abizar Sufi Al Amudi lahir dengan sehat, tangis yang kuat, dan ibunya juga sehat.

Awal Maret nanti, keluarga besar IDN Times Hyperlocal Sumut Insya Allah akan bertambah lagi. Istri Prayugo Utomo akan menjalani operasi Caesar anak kedua mereka. Semoga operasinya lancar.

Di balik himpitan virus corona ini, terkhusus di Kota Medan yang jumlah kasusnya tak kunjung menurun, banyak hikmah yang aku rasakan. Memang jauh dari kolega, namun menjadi lebih intim dengan keluarga.

Lebih banyak waktu mengajari anak-anak belajar, bermain, membaca, bahkan sekadar nonton film kartun bersama. Dan terkhusus, anugerah anak ketiga ini tiada tara kebahagiannya bagi kami sekeluarga.

Tentu saja aku terus berdoa, semoga pandemik corona segera berlalu dan kami
bisa segera bekerja di kantor lagi dan para kontributor yang telah diberhentikan bisa bergabung lagi. Aamiin!!!

 

#SatuTahunPandemik adalah refleksi dari personel IDN Times soal satu tahun virus corona menghantam kehidupan di Indonesia. Baca semua opini mereka di sini.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya