[OPINI] Mengapa Banyak Orang Justru Hindari Acara Buka Bersama?

Udah ada yang ngajakin buat ikutan bukber belum?

Saat bulan ramadan, tentunya kita sebagai umat muslim merasakan euforia yang luar biasa. Terlebih karena masih dikasih kesempatan untuk kembali menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini. Nah, momen bulan ramadan tentunya gak bisa disia-siakan begitu aja. Makanya, bulan ramadan juga jadi ajang buat bersilaturahmi antar sesama teman atau saudara yang kebetulan udah lama gak saling ketemu melalui acara bukber atau buka bersama.

Memasuki pertengahan ramadan seperti sekarang ini, biasanya banyak tuh dari kita yang udah ada daftar panjang antrean acara buka bersama. Mengesampingkan hal itu, ternyata sebagian orang justru malah pengin menghindari acara bukber lho. Kok malah gitu sih, kira-kira apa ya penyebabnya? Kan seharusnya senang dong bisa reuni bareng teman kuliah, atau teman SMA, SMP, bahkan teman SD. Meskipun begitu, sebetulnya gak ada yang salah juga kalau orang memilih untuk absen dari acara bukber.

Balik lagi ke orangnya ya, kalau semisal merasa gak nyaman sama lingkungan pertemanannya maka kita gak perlu untuk memaksakan diri. Sayangnya, di satu sisi pasti ada tuh tipikal teman yang seolah memaksa kita buat ikut bukber dengan alasan untuk memeriahkan acara. Padahal kalau kita mau, dengan senang hati kita juga akan ikut sendiri tanpa adanya desakan dari orang lain. Jadi pertanyaannya adalah, apa sih yang sebetulnya dihindari dari kegiatan buka bersama?

Mungkin bisa diilustrasikan begini. Anggap aja kamu datang ke restoran atau venue bukber dari jam lima sore, nanti buka puasa dan lanjut makan paling juga gak sampai dua jam. Lantas sisanya apa? Kalau gak foto-foto ya pada sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Alhasil buka bersama yang niat awalnya buat merekatkan hubungan pertemanan yang udah lama renggang pun gak akan bawa banyak impact positif ke diri kita karena gak banyak obrolan yang dibahas. Khususnya pada acara buka bersama akbar, seperti dalam rangka reuni antar angkatan.

Terkecuali kalau yang ikut bukber sebatas circle teman dekat kita atau hanya berkisar 3-5 orang aja. Pastinya gak bikin sungkan kalau mau saling bertukar cerita hidup masing-masing. Sebaliknya apabila acara bukber tersebut memang merupakan sebuah perhelatan besar, agaknya percakapan yang terjadi hanya sebatas untuk menjaga sopan santun atau tepatnya untuk menghindari rasa canggung.

Apa pun alasannya, pastikan siap mental ya kalau misalnya kangen nih dengan kawan lama dan mau ngabuburit sekalian buka puasa bersama. Pasalnya setelah bertahun-tahun gak ketemu, mungkin teman yang dulunya sefrekuensi sama kita ternyata sekarang udah gak begitu nyambung kalau diajak ngobrol atau sekedar bercanda.

Belum lagi kalau ada teman yang dulunya biasa-biasa aja tapi sekarang udah sukses duluan. Sukses di sini tidak melulu soal pencapaian dalam hal karier ya, bisa juga karena tingkat pendidikan dan status sosial yang dimiliki seseorang. Gak perlu insecure dan merasa iri dengan achievement orang lain, entah ia tipikal orang yang lowkey maupun yang suka flexing.

Kita perlu meluruskan tujuan dulu dalam hati, esensi buka bersama ya untuk temu kangen bukan yang lainnya. Jika mindset kita udah tertata dengan baik nih, buka puasa bersama justru akan membuat kita excited dan berhasil membuka memori lama yang menyenangkan. Selain itu, acara bukber juga dapat mengeratkan hubungan antar teman yang sekarang sudah jarang memiliki waktu hanya untuk saling berkabar via telepon atau chatting-an karena kesibukan masing-masing.

Baca Juga: [OPINI] Pusing dengan Kebijakan Pemerintah tentang Halal Bi Halal

Bintan Rah Photo Verified Writer Bintan Rah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya