Menguak Vape, Aman atau Justru Berbahaya? Hasil Penelitian Ini Mencengangkan

Mana yang lebih aman, rokok atau vape?

Vapor atau vape kini sedang hits di Indonesia. Beberapa orang beranggapan vaping adalah alternatif sebagai pengganti rokok. Vaping menggunakan alat elektronik dan diisi liquid atau biasa disebut dengan juice. Berbeda dari rokok. Vape mengharuskan penggunanya untuk men-charge sebelum pemakaian karena alat ini berbasis listrik. Jika rokok menimbulkan asap karena pembakaran, vaping menghasilkan uap hasil pembakaran liquid.

Vaping memiliki bau wangi tergantung dari juice yang dipakai. Misalnya, juice beraroma strawberry cheesecake. Uap yang dihasilkan akan berbau seperti strawberry cheesecake. Vaping digunakan beberapa orang sebagai jalan untuk mengurangi bahkan menghilangkan ketergantungan terhadap rokok. Sebab beberapa juice dinilai tidak mengandung nikotin dan tar seperti rokok. Tapi apakah vaping benar-benar aman?

Dilansir dari British Heart Foundatio, sebuah studi di Environmental Science & Technology tahun 2016 menyatakan bahwa vape tidaklah benar-benar aman. Dalam pemakaian vape masih terdapat zat karsinogen meski jauh lebih sedikit dibanding dengan rokok.

Public Health England mengatakan bahwa vape 95 persen lebih aman daripada rokok. Terdapat beberapa pendapat tentang pemakaian vape sendiri. Ada yang mengatakan bahwa vape lebih aman daripada rokok, tetapi tak sedikit pula yang mengatakan bahwa vape buruk bagi kesehatan.

Dilansir dari wallethub.com, menurut Damaris J. Rohsenow (Associate Director of the Center for Alcohol and Addiction Studies, Brown University School of Public Health), vape memiliki zat propylene glycol dan zat kimia lainnya dalam jumlah yang sedikit.

Tetapi penggunaan vape mengurangi zat karbon monoksida yang dihasilkan dari rokok biasa. Meski vape lebih aman, tidak dianjurkan bagi non-perokok untuk mencoba vape. Sedangkan perokok jauh lebih baik berganti menggunakan vape daripada rokok biasa.

Pendapat berbeda diutarakan oleh Robert K Jackler (Principal Investigator, Stanford Research Into the Impact of Tobacco Advertising, Stanford University School of Medicine), yang dilansir dari wallethub.com, hampir semua juice mengandung aldehydes, ketones dan sari alami, yang aman untuk dicerna.

Tetapi, hal itu berbeda dari tingkat toksisitas yang terdapat pada paru-paru. Beberapa rasa, khususnya creamy dan sweet, mengandung komponen diacetyl, yang ketika dihirup dapat menyebabkan penyakit paru-paru serius. Meski terdapat banyak perdebatan seputar penggunaan vaping, masyarakat masih menggunakan rokok konvensional.

Penggunaan rokok dinilai lebih praktis dan mudah didapat di mana saja. Sedangkan pengguna vape berpendapat rokok lebih mahal. Sedangkan pemakaian vape dengan juice bisa awet hingga beberapa minggu meski harga lebih mahal.

Mana yang lebih aman menurutmu?

Chanastalia Photo Writer Chanastalia

Newbie here

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya