[OPINI] Bullying terhadap Pelaku Bully Audrey–Apakah Kita Pantas?

Kasus bullying tak akan pernah mati jika dibalas bully juga

Baru-baru ini media massa tengah marak membicarakan kasus Ay, seorang siswi SMP yang dikeroyok 12 siswa SMA. Sejumlah selebriti pun menunjukkan kepeduliannya atas apa yang dialami Audrey, mulai dari Awkarin, Reza Oktovian, hingga Jefri Nichol dan banyak lagi.

Bullying yang dialami Audrey memang terbilang cukup berat, mulai dari kekerasan fisik hingga mengarah pada kekerasan seksual. Publik berbondong-bondong mengecam tindakan para pelaku, apalagi mereka dinilai tidak merasa malu atas apa yang dilakukan. Tagar #JusticeForAudrey pun saat ini menjadi viral.

Publik menyuarakan kemarahannya dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berkomentar di akun instagram para pelaku. Komentar yang ada memiliki beragam warna, mulai dari yang bernada biasa hingga penuh hinaan kasar.

Di balik hinaan yang dilemparkan publik kepada para pelaku, sadarkah kita bahwa hinaan tersebut juga merupakan salah satu bentuk bully? Apakah kita sebagai manusia berhak melakukannya, bahkan kepada orang-orang yang telah berlaku salah sekalipun?

1. Buang waktu mengotori mulut sendiri

Setiap hinaan yang kita keluarkan untuk orang lain, sebenarnya juga menodai diri kita sendiri. Ada banyak kesibukan yang perlu kita lakukan, untuk apa membuang waktu mengomentari keburukan orang lain? Memprihatinkan melihat manusia mengecam pelaku bullying, lalu melakukan hal yang tidak jauh berbeda.

Namun, yang lebih memprihatinkan adalah komentar atas hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan tindakan pelaku. Seringkali publik salah sasaran, hinaan mengarah pada wajah dan fisik pelaku. Apakah pantas kita mengatakannya?

Tindakan buruk yang dilakukan pada para pelaku memang perlu dilirik, agar kita sebagai manusia bisa belajar untuk tidak bertindak serupa. Hal tersebut juga perlu untuk meningkatkan kepekaan kita atas apa yang terjadi di sekitar. Tapi, apakah dengan menghina ada dampak positif yang bisa kita dapatkan? Apakah hinaan tersebut mampu mengubah pelaku menjadi sosok yang lebih baik?

Jika tidak, untuk apa masih kita lakukan?

Baca Juga: Tagar Justice For Audrey Sedang Marak di Medsos, Ini Kata Psikolog

2. Api dimatikan dengan air, bukan minyak

Semakin sering hinaan dilontarkan, maka lama-kelamaan tindakan tersebut akan dirasa biasa. Seakan-akan hal tersebut wajar dilakukan.

Padahal, kasus bullying di Indonesia tidak akan pernah mati jika bully terus dilawan dengan bully. Kita sebagai masyarakat Indonesia tentunya ingin negara ini bebas dari segala bentuk kekerasan. Lalu apakah dengan menyerang balik para pelaku mampu mendamaikan Indonesia?

Cemoohan yang kita lontarkan tidak mampu membawa Indonesia ke sisi yang lebih baik, tidak juga bisa mengurangi sisi buruk yang sudah ada. Setidaknya, marilah tidak memperburuk Indonesia dengan memperbanyak kekerasan.

3. Tegas tidak harus beringas

Ya, pelaku harus dihukum dengan tegas agar setimpal dengan apa yang telah diperbuatnya. Ya, keadilan harus dijunjung tinggi setinggi mungkin. Namun, adil dan sama adalah dua hal yang berbeda.

Dengan tidak melontarkan hinaan pada pelaku bukan berarti kita mengendurkan tuntutan pada pelaku. Bukan berarti kita mendukung dan memaklumi apa yang dilakukan pelaku, karena apa yang dilakukan memang jelas-jelas salah.

Manusia selalu punya kesempatan untuk menjadi sosok yang lebih baik, terlepas dari siapapun orangnya. Hal itu memang sulit untuk kita terima, apalagi dengan hati yang telah dipenuhi amarah dan dendam. Kini sudah saatnya kita menumbuhkan kedewasaan hati. Berilah ruang bagi seseorang untuk memperbaiki diri meski perlahan, sekalipun sulit untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri orang tersebut.

**

Untuk saat ini marilah tidak terlalu memusatkan perhatian untuk menghina pelaku, tapi tetap bertindak dengan tegas. Akan lebih berarti lagi kalau kita memfokuskan diri mendukung Audrey, agar apa yang dialami sekarang ini tidak menjadi trauma untuk ke depannya.

Bullying punya banyak wujud, seringkali kita tidak sadar bahwa tindakan yang kita lakukan pun merupakan bentuk bully. Untuk itu, kita harus lebih peka atas apa yang kita lakukan. Mari menjadikan Indonesia bebas bully, tentunya dengan cara yang lebih dewasa.

(Salah satu bentuk dukunganmu pada Audrey dan ketegasanmu pada pelaku bisa dilakukan dengan menandatangani petisi berikut: https://www.change.org/p/kpai-official-dan-kpp-pa-segera-berikan-keadilan-untuk-audrey-justiceforaudrey)

Chelsey Photo Writer Chelsey

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya