Digitalisasi Sistem Pembayaran sebagai Kunci Kemajuan UMKM

Banyak anak muda mulai malas membawa uang tunai

Pandemik COVID-19 memberikan banyak perubahan dalam ekonomi dunia, baik positif maupun negatif. Salah satunya, mendorong percepatan digitalisasi dan memanfaatkannya untuk sistem pembayaran dan perekonomian.

Ditambah, digitalisasi sistem pembayaran juga mendapatkan dukungan dari para pemangku kebijakan di negara ini sehingga dapat menjadi game changer sebagai upaya memulihkan dan membangun perekonomian. Dengan begitu, manfaatnya akan dapat dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat.

UMKM merupakan salah satu yang akan sangat merasakan manfaat dari digitalisasi sistem pembayaran.  Karenanya, para pelaku UMKM sepatutnya beralih dari hanya menerima transaksi tunai menjadi menerima pembayaran digital. Lebih baik lagi jika para pelaku UMKM menyediakan beberapa opsi pembayaran digital, seperti QRIS, dompet digital, dan masih banyak lagi.

Pembayaran digital jadi bahasan dalam KTT G20

Saking besarnya pengaruh pembayaran digital, ini menjadi salah satu bahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. G20 atau Group of Twenty merupakan forum beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa yang dibentuk untuk mengatasi masalah ekonomi global dengan Indonesia yang didapuk sebagai tuan rumah KTT G-20 tahun ini.

Presidensi G-20 Indonesia 2022 ini mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Ada tiga isu prioritas utama dalam pertemuan besar ini, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan. Puncak acara akan berlangsung pada November 2022 di Bali.

Dalam side event yang berlangsung mulai tanggal 14--19 Februari 2022, para pemangku kebijakan membahas pentingnya pembayaran digital sebagai salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian nasional. Bank Indonesia (BI) juga telah melakukan berbagai upaya untuk mensuksesan akselerasi ekonomi digital. Mulai dari mempercepat konsolidasi atas industri sistem pembayaran perbankan maupun fintech, mengembangkan infrastruktur sistem pembayaran yang terintegrasi, hingga digitalisasi UMKM.

Deputi Gubernur Aida menekankan bahwa digitalisasi sistem pembayaran memungkinkan kegiatan ekonomi menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan. Digitalisasi ekonomi juga memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat serta dapat menurunkan ketimpangan. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, juga menyampaikan bahwa pemerataan pembayaran digital dapat menguntungkan sektor pariwisata, seperti meningkatkan jumlah wisatawan dan transaksi. Di sektor perbankan, pembayaran digital mampu meningkatkan transaksi nasabah. 

Namun, semua strategi ini hanya akan efektif dan bermanfaat apabila seluruh pemangku kepentingan bekerja dengan pendekatan yang inovatif dan kolaboratif. Dan, tentunya mendapat dukungan dari masyarakat itu sendiri. 

Pembayaran digital sebagai kunci kemajuan UMKM

Sebagai tulang punggung perekonomian negara, UMKM berperan sebagai pengambil risiko, pencipta lapangan kerja, serta menjadi mesin inovasi dan pertumbuhan. Namun, menjalankan bisnis UMKM tidak selalu mudah.

Misalnya, saat ini, masyarakat terutama Millennials dan Gen Z mulai malas mengantre di ATM untuk mengambil uang cash. Sebagai gantinya, mereka akan memilih berbelanja di tempat yang menyediakan metode pembayaran digital karena dirasa lebih praktis dan aman, terlebih untuk transaksi dalam jumlah besar. Dalam hal ini, para pelaku UMKM harus bisa beradaptasi agar tidak ditinggalkan oleh para pelanggannya.

Beruntung, dukungan pemerintah terhadap digitalisasi sistem pembayaran sangat menguntungkan UMKM. Salah satunya adalah memungkinkan akses UMKM ke pasar baru. Dengan mengadopsi sistem pembayaran digital, UMKM dapat menjual produk dan layanan secara online. Bahkan, melebarkan sayap bisnis hingga menjangkau pelanggan mancanegara. Dan, tentunya, mampu mempertahankan pelanggan usia muda yang senang mengandalkan teknologi untuk memudahkan berbagai aktivitas, termasuk pembayaran.

Selain itu, masih ada banyak manfaat lainnya dari sistem pembayaran digital. Berikut beberapa manfaat pembayaran digital untuk UMKM:

  • Mengurangi biaya operasional: Pembayaran digital dapat mengurangi biaya yang terkait dengan metode tradisional, seperti uang tunai dan cek. Pembayaran seluler juga biasanya memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada metode tradisional, seperti kartu kredit atau debit.
  • Peningkatan efisiensi: Pembayaran seluler dapat dilakukan dengan cepat, mudah, bahkan dari jauh sehingga lebih efisien.
  • Peningkatan keamanan: Pembayaran digital biasanya memerlukan enkripsi, yang dapat membantu melindungi dari penipuan.
  • Kenyamanan yang lebih baik: Dengan pembayaran digital, pelanggan dapat melakukan pembayaran menggunakan HP dan pelaku bisnis dapat menerima pembayaran tanpa uang tunai.
  • Memudahkan transaksi dalam jumlah besar: Menggunakan uang tunai saat bertransaksi dalam jumlah besar akan sangat merepotkan karena perlu waktu lama untuk menghitung uang. Juga, penjual perlu menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan uang.

Sebagai generasi yang paling akrab dengan teknologi, Millennials dan Gen Z dapat berpartisipasi dalam 1000 Aspirasi Indonesia Muda dengan mensosialisasikan manfaat sistem pembayaran digital pada para pelaku UMKM dan orang-orang di sekitar. Dan, tentunya, mulai menggunakan sistem pembayaran digital untuk memudahkan transaksi.

Baca Juga: Efektivitas Pembayaran Digital pada Transaksi UMKM

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ananda Zaura

Berita Terkini Lainnya