[OPINI] Korelasi antara Status Sosial Ekonomi dengan Tingkat Stres

Masalah ini memengaruhi kehidupan secara signifikan

Status sosial ekonomi berarti kedudukan seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat. Kondisi ini juga bisa diartikan sebagai posisi yang ditempati individu berkenaan dengan parameter rata-rata yang berlaku di masyarakat. Parameter yang dimaksud berkaitan dengan kepemilikan kultural, pendapatan, serta partisipasi dalam aktivitas bermasyarakat.

Status sosial ekonomi sering dikaitkan dengan pekerjaan dan tingkat pendapatan seseorang. Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka yang memiliki pekerjaan dengan power lebih tinggi mengalami stres lebih besar saat menjalani pekerjaan tersebut. Namun, merunut penelitian tahun 2010 dalam Annual Review of Sociology, dipaparkan bahwa mereka yang berada pada tingkat sosial ekonomi rendah justru rentan mengalami peningkatan stres. Termasuk pula mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengannya. 

Bicara perihal status sosial ekonomi, tentu tidak lepas dengan yang namanya stres kerja. Kondisi ini dikaitkan dengan sindrom metabolik atau kumpulan gejala yang terjadi secara bersamaan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lain.

Penting untuk dipahami bahwa orang dengan status sosial ekonomi rendah mungkin mengalami tingkat stres lebih tinggi dan kesehatan lebih buruk. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:

  • Pekerjaan dengan gaji yang lebih besar menghadirkan kontrol pribadi yang juga lebih besar: Meskipun tidak selalu terjadi, kebanyakan orang dengan tingkat pendapatan lebih besar memiliki lebih banyak pilihan gaya hidup sehingga hal ini dapat menurunkan tingkat stres. 
  • Individu dengan tingkat sosial ekonomi rendah cenderung membuat pilihan gaya hidup yang kurang sehat: Orang-orang dengan status sosial ekonomi rendah sering menghadapi stres dengan kebiasaan tidak sehat, salah satunya dengan merokok. Di sisi lain, mereka cenderung melewatkan sarapan dan kurang memiliki jaringan sosial yang mendukung.
  • Status sosial ekonomi rendah berpengaruh terhadap sumber daya bagi kesehatan: Mereka yang memiliki tingkat status sosial ekonomi lebih rendah cenderung mengalami masalah kesehatan yang lebih buruk. Hal ini diperparah dengan akses layanan kesehatan yang lebih rendah karena kurangnya biaya.
  • Anak-anak yang tumbuh dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah mungkin tidak mendapatkan pelatihan manajemen stres secara optimal: Sebagian anak dari keluarga dengan latar belakang status sosial ekonomi rendah kurang mendapatkan pelatihan dalam berpikir kritis mengantisipasi krisis.

Terlepas dari permasalahannya, status sosial ekonomi merupakan bentuk dari kenyataan yang harus diterima. Ketimbang merutuki nasib akibat status sosial ekonomi, alangkah lebih bijak melakukan tindakan positif untuk mengurangi stres.

Perlu dipahami bahwa ketika stres itu hadir, individu yang bersangkutan perlu mengupayakan tindakan nyata agar tidak menjadi semakin parah. Tindakan nyata tersebut dapat berupa makan teratur, istirahat cukup, olahraga, dan memperoleh dukungan sosial untuk membantu mengendalikan stres.

Selain itu, upaya untuk mengubah kebiasaan yang kurang sehat juga diperlukan. Misalnya dengan mengubah kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol menjadi lebih sehat, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi lain yang lebih bermanfaat.

Tidak bisa ditampik bahwa status sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkat stres seseorang. Hal tersebut menyebabkan banyak orang berbondong-bondong melakukan perubahan untuk meningkatkan status sosial ekonomi. Kendati upaya tersebut tidak dilarang, penting untuk memprioritaskan kesehatan diri sendiri. Jangan sampai peningkatan status ekonomi mendatangkan beban pikiran yang lebih kompleks.

Baca Juga: [OPINI] Mengapa Berkencan Bisa Menjadi Hal yang Sulit Dilakukan?

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya