[OPINI] Potensi Manfaat Detoksifikasi Digital yang Perlu Kamu Ketahui

Lawan realitas semu dengan mengurangi paparan digital

Detoksifikasi digital mengacu pada upaya menahan diri untuk tidak menggunakan perangkat teknologi seperti smartphone, laptop, tablet, hingga media sosial dalam waktu tertentu. Upaya ini sering dikaitkan dengan metode untuk mengembalikan fokus terhadap interaksi sosial di kehidupan nyata. Dengan kata lain, detoksifikasi digital dapat menjadi opsi untuk membantu melepaskan stres akibat konektivitas konstan.

Terdapat beragam faktor yang melatarbelakangi seseorang melakukan detoksifikasi digital, misalnya:

  • Ingin menikmati waktu tanpa terpapar hal-hal yang berbau digital.
  • Mengurangi perilaku kecanduan.
  • Meminimalkan tekanan hidup akibat pengaruh digital.

Fakta ilmiah telah mengungkap hubungan antara penggunaan media digital dengan risiko kemunculan masalah kesehatan. Salah satu studi yang termuat dalam BMC Public Health tahun 2011. Penelitian itu menjelaskan bahwa penggunaan media digital dalam taraf berlebihan berkaitan dengan gejala depresi, peningkatan stres, serta masalah tidur di kalangan dewasa muda.

Studi lain dalam Applied Research in Quality of Life tahun 2014 menemukan, penggunaan teknologi berpengaruh terhadap keseimbangan kehidupan pekerjaan seseorang. Dalam studi itu disebutkan, teknologi seluler dan internet memengaruhi kepuasan kerja, stres kerja, dan perasaan terlalu banyak bekerja secara signifikan. Dengan demikian, melakukan detoksifikasi digital dapat membantu seseorang menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan secara lebih positif.

Selanjutnya, kamu mungkin bertanya mengenai kapan waktu terbaik melakukan detoksifikasi digital. Pada dasarnya setiap individu memiliki kapasitas masing-masing untuk mengambil keputusan yang akan dilakukan sebagai komitmen dalam jangka waktu tertentu. Namun, ada beberapa tanda khusus yang bisa dijadikan acuan untuk menetapkan waktu terbaik menerapkan detoksifikasi digital, di antaranya:

  • Dirundung perasaan cemas atau stres ketika tidak memegang ponsel.
  • Merasakan dorongan untuk senantiasa memeriksa ponsel setiap saat.
  • Disibukkan dengan jumlah suka atau komentar dalam postingan diri sendiri di media sosial.
  • Kecenderungan begadang untuk bermain ponsel.
  • Saat bangun pagi tujuan utama adalah mencari ponsel dan mengecek notifikasi yang masuk.
  • Kesulitan berkonsentrasi akibat terbayang-bayang pengaruh media sosial.

Penting untuk dipahami bahwa melepaskan diri dari pengaruh teknologi digital dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Akan tetapi, melakukan detoksifikasi digital tidak harus menjauhkan diri sendiri secara total dari ponsel atau koneksi teknologi lainnya. Proses ini sering kali terfokus pada penetapan batasan dan mengambil manfaat dari penggunaan teknologi digital. 

Manifestasi detoksifikasi digital bisa bermacam-macam. Misalnya, seseorang mungkin ingin menjauhkan diri dari semua perangkat digital untuk sementara waktu. Dalam kasus lain, individu yang bersangkutan mungkin hanya ingin membatasi penggunaan jenis perangkat digital, seperti laptop gaming.

Beberapa tips yang bisa dijadikan pertimbangan dalam menerapkan detoksifikasi digital, ialah:

  • Menghentikan semua paparan perangkat digital dalam waktu tertentu, misalnya sehari, tiga hari, atau seminggu.
  • Memilih hari-hari tertentu untuk membebaskan diri dari paparan perangkat digital.
  • Jika aplikasi, situs, game, atau perangkat digital menguras banyak waktu dan tenaga, fokuslah untuk membatasi penggunaan item bermasalah tersebut.
  • Jika media sosial dirasa telah memberi banyak dampak negatif, maka tidak ada salahnya membatasi penggunaan media sosial untuk keperluan kesehatan fisik pun mental.

Menerapkan kehidupan tanpa perangkat digital bisa memicu perasaan tidak nyaman terlebih di era saat ini. Meskipun praktik detoksifikasi digital terkesan sulit untuk dilakukan, hal demikian bisa jadi pengalaman berharga.

Detoksifikasi digital dapat membantu seseorang untuk lebih memahami hubungan. Ini bisa melibatkan hubungan dengan perangkat digital maupun hubungan dalam aktivitas dan pengalaman lain secara nyata.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Perlu Melakukan Detoksifikasi Digital, Demi Sehat Mental

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya