Ramadan Adalah Bulan Pengendalian Diri di Media Sosial

#RamadanMasaKini belajar mengendalikan diri di dunia maya

Ibadah utama di bulan Ramadan adalah puasa. Bulan puasa merupakan bulan yang diwajibkan bagi umat muslim untuk menahan makan dan minum dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Selain itu juga menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dan mengendalikan hawa nafsu agar tidak mengurangi pahala puasa. Maka bulan Ramadan juga memiliki sebutan bulan pengendalian diri. Mengendalikan diri di dunia nyata atau pun di dunia maya. Termasuk di media sosial.

Pengaruh negatif media sosial saat ini sungguh luar biasa. Kasus demi kasus yang bermula dari sosial media jumlahnya tidak terhitung. Ujaran kebencian, fitnah atau hoax tidak terbendung. Masyarakat media sosial begitu mudahnya memprovokasi. Membumbui persoalan biar semakin keruh. Masyarakat mudah terbawa emosi tanpa ada klarifikasi, ikut-ikutan marah sebelum jelas akar masalah, ikut-ikutan komentar biar dibilang pintar meski kadang tidak benar, ikut-ikutan mem-bully dan menyebar benci. Semakin banyak orang yang sok jagoan dan melupakan persaudaraan. Di media sosial semakin sulit membedakan mana yang salah, mana yang benar. Mana kawan dan mana lawan.

Budaya negatif ini tentunya harus dihentikan. Sebelum terjadi pertumpahan darah, permusuhan dan pertikaian, bahkan peperangan antar saudara, antar golongan, antar agama, dan antar suku bangsa. Jangan. Jangan sampai itu terjadi. Untuk itu, di momen bulan Ramadan ini, marilah kita perkuat persatuan dan kesatuan kita. Jangan mudah ikut-ikutan, jangan mudah emosi dan terprovokasi, minimal dimulai dari diri sendiri. Kita semua sepakat ingin hidup tenteram dan damai. Saling berdampingan tanpa mempertajam perbedaan. Fokus mencari titik-titik persamaan daripada sibuk mencari perbedaan. Saling membantu menemukan solusi dan menjunjung toleransi.

Baca Juga: 6 Tips untuk Mengendalikan Amarah, Jangan Gampang Meledak Nih!

Dimulai dari diri sendiri, yang mungkin bisa kita lakukan adalah menggunakan media sosial dengan baik dan bijaksana. Menjadikan media sosial sebagai alat untuk menambah kebaikan, menambah persaudaraan, menjalin silaturahmi, dan menguatkan persatuan dan kesatuan. Bukan sebaliknya.

Cara agar kita tidak menjadi pengguna media sosial yang buruk dan menyebabkan merenggangnya persatuan adalah dengan mengendalikan diri dan meningkatkan toleransi. Dengan kendali diri yang baik, kita tidak akan mudah emosi dan terprovokasi, tidak mudah menuduh dan mencaci. Dan dengan toleransi yang tinggi, kita tidak akan mudah menyalahkan pendapat orang lain dan merasa paling benar. Bijaksana dalam bertindak dan bijaksana dalam menghadapi perbedaan.

Cara pengendalian diri di media sosial yang lain adalah dengan berkata atau berkomentar yang santun. Sebagaimana hadis Rasulullah: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diam.” (HR. Bukhori Muslim). Hadis ini mengajarkan kita untuk tidak mudah menuliskan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong. Lebih baik diam, itu lebih aman. Ya, jika belum benar dan jelas informasi yang didapat, lebih baik kita klarifikasi kebenaranya sebelum ikut menyebarkannya.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Masruhin bagus Photo Writer Masruhin bagus

Berusaha menjadi orang baik yang memberikan manfaat pada sesama

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya