[OPINI] Pengembangan Kurikulum Lingkungan Hidup di Dunia Pendidikan

Anak muda adalah masa depan bangsa

Kurikulum sebagai acuan dalam berlangsungnya proses pendidikan pada generasi muda tentunya memiliki peranan yang sangat penting. Dengan semua pengaruh yang dimiliki untuk pengembangan dan mengarahkan generasi muda serta menjalankan sumbangsihnya dalam kemajuan serta pembangunan bangsa ke depan. Tidak jarang selama kurun waktu penyusunannya, dinilai masih belum mampu dan masih terdapat ide-ide yang kurang maksimal untuk pendidikan ke depannya.

Salah satunya adalah mengenai pendidikan lingkungan hidup yang kurang maksimal untuk diaplikasikan dalam setiap jenjang pendidikan. Lingkungan hidup sebagai salah satu komponen ekosistem yang tidak bisa dilepaskan dari diri manusia khususnya anak-anak dalam masa pertumbuhan dan dunia bermainnya, di era perkembangan pendidikan yang sekarang kurang mendapat tempat di hati masyarakat khususnya pada cara pandang orang tua siswa siswi yang masih minim dan merasa hal tersebut tidak teramat penting dimiliki dalam prestasi sekolah anak-anaknya. 

[OPINI] Pengembangan Kurikulum Lingkungan Hidup di Dunia PendidikanPhoto by Singkham from Pexels

Dari pemaparan singkat di atas, jika keadaan ini dibiarkan secara terus menerus maka generasi muda ke depannya akan sangat minim memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup. Beberapa tahun terakhir, Indonesia memiliki banyak permasalahan di bidang lingkungan hidup seperti : kebakaran hutan dan lahan, pencemaran laut oleh tumpahan minyak dan sampah, sampai tentang plastik yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Semua itu hingga sekarang masih belum mendapatkan solusi yang efektif dan konsistensi pihak terkait dalam penanganannya. Dengan gencar mempromosikan kurikulum lingkungan hidup sejak dini, merupakan salah satu langkah yang tepat untuk solusi permasalahan di atas.

Jenjang pendidikan yang dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Akhir (SMA), dan Perguruan Tinggi dinilai memiliki potensi yang besar untuk membawa perubahan yang signifikan dalam kemajuan bangsa. Hal ini harus diawali dari Kementerian Pendidikan yang bekerja sama dengan berbagai kementerian terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Sosial, Kementerian Pariwisata bahkan Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kemudian disalurkan kepada berbagai lembaga dan komponen di bawahnya hingga pada akhirnya diterapkan kepada para guru atau pendidik kepada siswa-siswi yang ada di berbagai jenjang pendidikan.

[OPINI] Pengembangan Kurikulum Lingkungan Hidup di Dunia PendidikanPhoto by Tristan Le from Pexels

Dimulai dari jenjang Sekolah Dasar, di mana kemampuan dan fokus anak masih belum banyak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Dapat dengan membacakan dongeng untuk tidak membuang sampah sembarangan, mengajak untuk bermain game, bermain musik serta menyanyikan lagu-lagu anak dan berbagai kegiatan yang dekat dengan kegemaran anak. Dari hal kecil itu secara perlahan akan tumbuh dalam benak anak untuk mulai mencintai lingkungan hidup sekitar mereka. Untuk para guru atau pendidik juga tidak perlu canggung dalam menyampaikan ekspresi karena hal baik itu akan berdampak positif bagi tahap kembang anak ke depan. Ketika anak telah berada di lingkungan rumah, mereka akan memulai untuk menerapkan apa yang di dapat sewaktu di sekolah.

Untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Akhir, lewat kehadiran ekstrakurikuler dan tugas sekolah yang menyangkut soal lingkungan hidup. Seperti memberikan tugas untuk merawat tanaman mulai dari bibit yang ditanam hingga beberapa bulan kedepan dibawa ke sekolah untuk mendapatkan penilaian. Ini akan berdampak untuk melatih kepedulian dan kesabaran peserta didik ke depannya khususnya ketika mereka telah terjun ke dunia kerja dan berhadapan langsung dengan masyarakat luas.

Untuk para generasi muda di bangku kuliah tentunya telah memiliki pandangan untuk menentukan sikap sehingga perlu di bentuk berbagai komunitas kampus yang mewadahi mereka, terutama yang berfokus kepada kepedulian lingkungan hidup. Seminar-seminar tentang lingkungan hidup juga perlu diperbanyak karena dengan beragam seminar mereka akan berjumpa dengan teman-teman yang satu tujuan, juga sebagai tempat berkomunikasi yang tepat dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi.

Baca Juga: [OPINI] Tragisnya Standar Ganda Kebebasan Berpendapat di Indonesia

Mohamad Aby Gael Photo Writer Mohamad Aby Gael

I'm just ordinary, writing what crossed my mind.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya