[OPINI] Disrupsi, Imajinasi Toleransi dan Perkembangan Masyarakat

Dari teknologi sampai ke konflik

Istilah disrupsi sering digaungkan akhir - akhir ini, disrupsi menurut kbbi berarti tercabut dari akarnya, namun jika menurut istilah saat ini, disrupsi merupakan perubahan yang terjadi secara drastis, perubahan tersebut bisa berupa kemudahan teknologi yang menjadikan mudahnya mendapatkan informasi. Saat ini tidak hanya anak muda yang banyak mengakses laman melalui internet, namun generasi yang lebih tua pun mulai membutuhkan internet dalam mencari informasi, mulai dari terusan pesan melalui aplikasi berbagi pesan serta sosial media. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa adanya perkembangan masyarakat dari masyarakat yang gaptek terhadap teknologi dan tidak terbayangkan adanya hal semacam itu, namun mulai membutuhkan dan menjadi kebutuhan primer seperti remaja saat ini. Namun adanya kejomplangan antara perkembangan masyarakat dalam mudahnya mengakses sebuah laman informasi dengan informasi apa yang didapat dan darimana sumber informasi tersebut, alias mudah terpengaruh hoax dan mengakibatkan logical fallacy ketika ada sesuatu yang dianggap benar namun ternyata salah.

Hal yang sering digaungkan saat ini adalah toleransi, baik di media cetak maupun elektronik, isu toleransi selalu bermunculan, masyarakat mulai terpengaruh akan toleransi maupun kepolitikan sejak permasalahan Ahok, yang pada akhirnya memunculkan masa, dan terbentuk sebuah komunitas. Komunitas tersebut tentu tidak akan terbentuk sebelum adanya informasi yang disebarkan. Dari informasi dapat bertransformasi menjadi aksi, merupakan salah satu ciri khas dari disrupsi era ini, ketika ada seorang influencer melakukan sesuatu maka masyarakat akan latah sehingga mengikuti kegiatan tersebut. Hal itu menjadi pola sehingga banyak kejadian belakangan ini dikarenakan percepatan arus informasi dan adanya 'fasilitator' yang berdampak aktivitas dari masyarakat.

Toleransi saat ini terkadang menjadi primordial dari sebuah konflik, karena terlalu banyak informasi yang tidak diserap dan tanpa dicari dasarnya, yang pada akhirnya informasi yang biasa saja akan memberikan dampak yang luar biasa.  Pasahal sejak zaman pemerintahan Goesdoer risu - isu yang sama sering terlontar bahkan dari ucapan Goesdor itu sendiri, namun tidak ada gesekan yang terjadi saar itu, namun saat ini sedikit satire pun akan memberikan dampak yang luar biasa dan akhirnya menjadikan  manifest sebuah konflik. Akibat yang dirasakan pun sampai saat ini selalu merugikan satu kelompok. Hal tersebut dilihat dari permasalahan permasalahan yang terjadi belakangan ini yang memang terkesan mendiskriminasi. Dari hujatan kebencian di sosial media sampai pelarangan pendirian bangunan ibadah.

Era disrupsi memang bisa menjadi salah satu aspek yang membantu perkembangan dalam kehidupan masyarakat namun ketika masyarakat belum bisa memilah dan memilih informasi yang tepat dan baik, maka anan menjadi boomerang bagi masyarakat itu sendiri, tidak hanya konflik yang diciptakan namun keberagaman dalam perbedaan sudah sulit dirasakan.

Baca Juga: [OPINI] Polemik Pawai Ogoh-ogoh Ditiadakan & Tensi Panas Politik

Muhamad Ramdani P Photo Writer Muhamad Ramdani P

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya