Selalu Tertinggal, Pemerintah Harus Fokus pada 7 Masalah Ini

#DearFutureIndonesia Semoga cepat teratasi

Kerja keras pemerintah akhir-akhir ini memang sudah ada kemajuan yang terlihat. Banyak prestasi-prestasi yang dapat dibilang membanggakan. Namun, jangan sampai apa yang sudah pemerintah capai, justru akan membuat pemerintah puas diri. 

Mungkin ini sedikit kasar, namun pemerintah harus tahu bahwa masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Masih tertinggalnya kita di beberapa aspek, mengharuskan pemerintah bekerja maksimal. Harus ada pembaharuan pada cara dan metode yang dapat mengejar ketertinggalan ini.

Tidak perlu mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, mari kita fokuskan pandangan kita terhadap pencarian solusi dari banyaknya permasalahan ini. Sinergi yang menyatukan masyarakat dan pemerintah akan mempermudah kita untuk lari secepat-cepatnya untuk mengejar ketertinggalan.

1. Kemiskinan dan pengangguran

Selalu Tertinggal, Pemerintah Harus Fokus pada 7 Masalah IniUnsplash.com/@charlfolscher

Tidak perlu panjang lebar, permasalahan ini sudah menjadi ciri khas dari bangsa ini. Sulitnya mencari pekerjaan dan keterbatasan masyarakat Indonesia untuk maju menjadi salah satu faktor terjadinya masalah ini.

Pemerintah sudah melakukan berbagai macam cara penyelesaian, namun lantai masih kotor, ketika sudah di sapu, debu itu akan kembali lagi. Dari berbagai penyelesaian yang ada, masih ada saja kemiskinan dan pengangguran, semoga pemerintah dapat memberikan inovasi yang lebih ampuh untuk menuntaskan permasalahan ini.

2. Korupsi

Selalu Tertinggal, Pemerintah Harus Fokus pada 7 Masalah IniUnsplash.com/@visuals_by_fred

Siapa yang tidak tergiur dengan uang ratusan hingga milyaran rupiah untuk sekedar tanda tangan? Masih ada saja yang mau melakukan korupsi di Indonesia. Hukuman yang kurang memberikan efek jera, membuat mereka mudah saja tergoda dengan korupsi.

Adanya lembaga pemberantasan korupsi, seperti KPK sepertinya tidak membuat angka korupsi di Indonesia turun. Tidak cukup kita hanya memberantasnya, harus ada sebuah pencegahan yang mungkin dapat dilakukan oleh lembaga maupun pemerintah untuk kasus ini.

3. Harga sembako tidak stabil

Selalu Tertinggal, Pemerintah Harus Fokus pada 7 Masalah IniUnsplash.com/@nikofendi

Nilai dolar yang terus naik membuat harga-harga sembako ikut naik. Harga yang selalu naik akan membuat masyarakat kalangan bawah sulit untuk menjangkaunya. Sebetulnya, ini hanya masalah klasik yang tidak berujung. Di mana pedagang menginginkan harga naik dan pembeli menginginkan harga turun.

Pencarian solusi yang sedikit rumit memang menjadi pokok permasalahan. Pemerintah harus bisa membuat semua harga menjadi stabil dan tidak menitikberatkan dari pihak pembeli maupun pedagang.

Baca Juga: 4 Harapan dari Pejalan Kaki untuk Pemerintah Baru

4. Sampah

Selalu Tertinggal, Pemerintah Harus Fokus pada 7 Masalah IniUnsplash.com/@hermez777

Sudah kebiasaan masyarakat Indonesia, yaitu tidak peduli dengan sampah. Bukan Indonesia saja yang bingung bagaimana cara mengatasi permasalahan sampah ini. Permasalahan sampah sudah menjadi bahasan di forum internasional. Kita harus sadari sendiri, sifat konsumtif masyarakat Indonesia tidak jauh dari terbuangnya sisa dari produk yang dibeli akan berdampak buruk bagi lingkungan.

Tidak ada penyelesaian masalah lebih ampuh bila dibanding dengan sebuah pencegahan. Pemerintah harus kembali memutar otak untuk mencegah menggunungnya sampah yang ada di Indonesia.

5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia

Selalu Tertinggal, Pemerintah Harus Fokus pada 7 Masalah IniUnsplash.com/@nikofendi

SDM memegang peranan penting dalam pembangunan suatu negara. Di Indonesia, kualitas SDM masih rendah apabila kita bandingkan dengan negara-negara tetangga. Faktor paling dasar dalam membentuk kualitas SDM ini hanya ada dua, pendidikan dan kesehatan. Akar permasalahan bukan pada biaya, karena pemerintah telah meluncurkan KIP dan KIS, sehingga masyarakat kalangan bawah dapat memanfaatkannya.

Faktor yang mendasari sebetulnya karena kurangnya sarana prasarana dari pendidikan dan kesehatan tersebut. Kualitas pendidikan dan kesehatan yang rendah, membuat Indonesia masih memproduksi kualitas SDM yang rendah juga.

6. Gagap teknologi

Selalu Tertinggal, Pemerintah Harus Fokus pada 7 Masalah IniUnsplash.com/@nikofendi

Indonesia perlu mencontoh negara India dan China dalam memberantas keterbelakangan dalam teknologi di masyarakatnya. Terutama masyarakat yang sulit untuk diberi nasihat, mereka sulit untuk dapat menerima informasi dari dunia luar. Pemerintah harus merencanakan sebuah inovasi agar mereka belum sama sekali terjamah teknologi dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi sekarang.

7. Akses internet

Selalu Tertinggal, Pemerintah Harus Fokus pada 7 Masalah IniUnsplash.com/@nikofendi

Di jaman digital saat ini Internet menjadi suatu kebutuhan pokok terutama masyarakat Indonesia yang sering menggunakan internet sebagai sarana untuk berbagi dan mencari informasi. Masalah jaringan dan mahalnya kuota internet menjadi salah satu masalah Indonesia di masa modern ini.

Namun, beban pemerintah sedikit teringankan. Kini telah hadir penyelesaian masalah modern bagi Indonesia. SMARTFREN meluncurkan #Super4GKuota yang dapat mengatasi permasalahan ini, dengan kecepatan yang tinggi namun harga yang dapat menjangkau semua kalangan. SMARTFREN hadir agar para masyarakat Indonesia dapat  #KuotakanSuaramu dan #KuotakanMaumu serta Indonesia tidak lagi tertinggal oleh negara lainnya. Info lebih lanjut dapat kalian akses di website www.smartfren.com/id/super-4g-kuota.

Terlepas dari itu semua, masalah yang sudah dibahas di atas tidak hanya masalah bagi pemerintah, namun itu semua adalah masalah kita bersama. Mari bersama-sama kita mencari solusi yang terbaik untuk Indonesia yang lebih baik.

Baca Juga: Tuangkan Harapanmu untuk Indonesia dan Menangkan Macbook Air!

Muhammad Rafi Athallah Photo Verified Writer Muhammad Rafi Athallah

Change the WORLD by your WORD

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya