[OPINI] Hak Asasi Manusia dalam Pemenuhan Hak Anak Era Globalisasi 

Pada zaman yang semakin berkembang, terutama pada era globalisasi seperti saat ini mulailah bermunculan persepsi-persepsi tentang pengertian Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia dirayakan setiap tahun, tepatnya pada tanggal 10 Desember. Untuk memperingati Hak Asasi Manusia pada tahun 2019 ini jatuh pada hari Selasa, 10 Desember 2019. Pernyataan tersebut di nyatakan oleh Internasional Humanist and Ethical Union (IHEU) sebagai hari resmi perayaan kaum humanisme. Pengertian Hak Asasi Manusia itu sendiri dapat dibagi menjadi 3 yaitu hak, asasi dan manusia. Hak adalah kepunyaan atau kepemilikan seseorang memiliki dan mendapatkan sesuatu mutlak yang menjadi sebuah kepemilikan seseorang dan penggunaannya tergantung kepada seseorang itu sendiri dalam menjalani, menghadapi kehidupan ke depannya. Untuk asasi sendiri memiliki arti hal yang mendasar.

Jadi dapat kita artikan hak asasi manusia adalah hal yang mendasar dan utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia yang telah dilahirkan di dunia

Contohnya seperti hak mendapatkan keadilan dalam pengambilan sebuah keputusan, pengajaran yang orang tua berikan kepada anak tersebut dengan hak mengeluarkan pendapat dengan segala aspirasi atau dengan segala pemikiran yang telah disampaikan anak tersebut dapat tersampaikan dan terwujudkan dalam kehidupannya. Hal tersebut merupakan langkah awal anak untuk mengerti akan pentingnya hak yang seharusnya mereka dapatkan. Dan juga sebagai generasi penerus bangsa yang bisa menyampaikan banyak aspirasi-aspirasi pada era globalisasi ini dengan segala pemenuhan hak asasi manusia pada anak tersebut, perlunya dukungan dan segala motivasi orangtua menjadi peran utama bagi anak tersebut untuk tercapainya segala aspirasi dengan pemenuhan hak anak.

Terutama pada usia anak-anak, tentunya dengan melekatnya dalam diri seorang anak tersebut yang merupakan bagian dari hak asasi manusia. Beberapa faktor yang memungkinkan bagi anak untuk melakukan suatu kejadian seperti, kenakalan dan kegiatan kriminal yang dapat membuat mereka terpaksa berhadapan dengan hukum dan sistem peradilan, baik sebagai pelaku maupun korban.

Anak merupakan bagian dari penerus bangsa, sebagai generasi muda penerus bangsa merupakan sumber daya manusia yang berpotensi tinggi, yang dapat mengembangkan suatu karya yang akan meneruskan dan menjadikan masa depan yang gemilang. Anak memiliki karakter yang khusus untuk mengembangkan pola pikirnya dan memiliki peran yang strategis , anak tersebut juga memerlukan bimbingan dan perlindungan dalam rangka mencapai pertumbuhan dan perkembangan baik dalam fisik,kekuatan mental dan bersosialisasi dengan seimbang, juga kehidupan yang akan lebih baik untuk ke depannya.

Bukan hanya seorang dewasa saja, tetapi anak-anak pun berhak mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam keberlangsungan hidupnya, seperti layaknya orang dewasa lakukan dan diberlakukan

Di antaranya yaitu dengan mendapatkan sebuah perhatian, kasih sayang, ketulusan cinta kedua orangtua maupun keluarga di sekitarnya, lalu untuk mendapatkan kesehatan baik kesehatan jasmani dan rohaninya, kebebasan berpikir yang menjadikan dan menghasilkan kreativitas dalam suatu karya dengan mengembangkan pola pikirnya secara aktif, serta mendapatkan pendidikan yang cukup dan layak untuk kehidupan yang lebih baik juga mengembangkan, membuka pola pikirnya agar berpikir secara rasional dan terbuka.

Namun, kita harus mengawasi terhadap apa yang mereka kerjakan dan perbuat, jika mereka melakukan kesalahan, tegur dan nasihatilah dengan baik-baik supaya mereka paham terhadap apa yang dikerjakan dan diperbuatnya itu salah. Apabila mereka melakukan kebenaran terhadap apa yang telah dikerjakan dan diperbuatnya, motivasilah untuk tetap bertahan dan terus mengembangkan apa yang sudah mereka kerjakan.

Berbagai upaya untuk mewujudkan perlindungan dan kesejahteraan hidup pada anak diperlukan dukungan kelembagaan serta peraturan perundang-undangan yang dapat menjamin pelaksanaan dengan segala penerapannya. Berbagai batasan usia anak telah ditemukan dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah ditetapkan di Indonesia , namun pada prinsipnya keragamaan pada usia tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan pada anak. Apabila perlindungan serta kesejahteraan anak berjalan dengan seiringnya waktu maka akan terwujudlah hak, asasi, dan tujuan hidup manusia yang mendapatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang telah tertera pada ideologi bangsa Indonesia yaitu, Pancasila.

Mengucap rasa syukur dengan nikmat yang telah diberikan-Nya secara berlimpah ruah nan tiada nilainya. Berbagai ragam budaya,suku,ras,agama dan bahasa. Indonesia telah memilikinya sejak dahulu kala, keberagaman tersebut bermunculan dengan seiring jalannya waktu. Setiap manusia dilahirkan dengan hak begitu juga dengan segala kewajibannya yang harus dijalani dan dihadapi, setiap manusia dilahirkan dengan merdeka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan impikan. Dengan itulah Hak Asasi Manusia ditegakkan pada saat manusia tersebut dilahirkan di dunia yang berhubungan dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tertera pada Pancasila, sila ke-2 karena setiap manusia mempunyai kepentingan, kewajiban tertentu untuk memulai dan mengakhiri kehidupannya dengan cara manusia itu sendiri, namun pada suatu kehidupan pasti ada suatu peraturan yang harus ditepati dan dijalankan yang bertujuan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Dan juga Hak Asasi Manusia bisa terlibat oleh siapapun, terjadi kapan pun,bagaimana pun dan di mana pun. Sehingga sifatnya universal. Hak Asasi Manusia juga bisa disebut dengan hak yang tidak bisa dibagi. Karena setiap manusia mempunyai haknya masing-masing untuk menjalani hidupnya secara utuh tanpa adanya suatu pembagian yang membuat seseorang tersebut merasa tidak memiliki mendapatkan haknya untuk hidup menjadi lebih baik.

Baca Juga: [OPINI] Memangnya Kenapa Kalau Tidak Menikah?