Millennials of Indonesia: Masalah Terbesar Bukan Gak Tahu Mau ke Mana, Tapi Gak Tahu Ada di Mana

Pilihan mau ikut arus atau nggak, ada di tangan masing-masing #Vol.36

Millennials of Indonesia adalah rangkaian cerita dan pemikiran dari generasi millennial dan gen Z Indonesia. Semua cerita disampaikan oleh anak-anak muda untuk generasinya. Setiap orang punya cerita dan inilah waktunya berbagi, bukan saling menghakimi.


Millennials of Indonesia: Masalah Terbesar Bukan Gak Tahu Mau ke Mana, Tapi Gak Tahu Ada di ManaAlvitaWibowo/IDNtimes.com

Yasa Singgih, 22 tahun.

Millennials itu adalah orang yang hidup di era millennial, mereka adalah generasi yang paling beruntung dibanding generasi-generasi sebelumnya. Kita lahir dan langsung kenal dengan internet dan sosial media. Karena background saya di dunia bisnis, saya mengamati dari sisi bisnisnya. 

Internet dan media sosial itu sebenarnya sangat membantu percepatan pertumbuhan bisnis. Jaman dulu, untuk seorang pengusaha bisa mendapat 1.000 pelanggan pertama di bisnisnya, mungkin dia harus membuat puluhan ribu brosur, pasang billboard, iklan koran, bahkan door to door terlebih dahulu. Sekarang cuma dengan satu klik, kita bisa menyebarkan broadcast kita ke puluhan ribu bahkan jutaan orang. Beruntung banget lho.

Jaman dulu untuk mendapatkan 100 juta pertamanya dalam bisnis, seseorang mungkin butuh waktu beberapa tahun. Di zaman sekarang bisa saja kita lihat anak-anak muda tiba-tiba berbisnis, dulu nggak pernah kedengaran bisa tiba-tiba stand out dan do something. Kita punya resource yang bagus. Untuk nyari resource kita gak perlu ke perpustakaan, cuma cari di Google kita bisa dapet beragam informasi. Sayangnya millennials banyak yang belum bisa memanfaatkan internet secara bijak.

Banyak orang justru bertutur kata negatif. Dia bisa saja ganas di media sosial, tapi pas ketemu diam aja. Menurut saya jangan gunakan sosial media untuk mencaci orang, tapi untuk do something. Gak cuma soal bisnis, tapi isa jadi YouTuber, Blogger, dan lain-lain. 

Dulu, orang sukses di usia 40 itu hebat. Sekarang hal itu udah biasa. Karena sekarang banyak yang 30, bahkan 20 tahun aja sudah bisa sukses banget. Pilihan itu kembali pada masing-masing. Mau jadi millennials yang stand out dan punya karya, atau hanya ikut arus sebagai konsumen internet. 

Sayang banget kalau kesempatan yang sangat besar ini gak diambil. Millennials itu ke depan bakal jadi tonggaknya Indonesia ke depan. Bentar lagi Indonesia akan mengalami bonus demografi, meledaknya jumlah usia produktif. Itu adalah usianya millennials nih, nanti. Kita yang akan pegang kontrol. Kalau kitanya produktif, Indonesia bisa meroket pertumbuhannya. Tapi kalau kitanya "bapuk", ya Indonesia bakal hancur. Jadi pilihannya cuma dua: mau ikut turun tangan atau nggak. Turun tangan bisa apapun itu, nggak harus semuanya jadi pebisnis. Apa passion-mu, apa kesempatan di sekitarmu, mulai aja kerjain dari hal-hal kecil. Millennials ini nggak ketebak bisa aja hari ini iseng joged di depan kamera, besok bisa booming dan jadi tren baru. Millennials ini beruntung banget, tapi sayang banyak yang gak memanfaatkan itu. Semua serba cepat, tapi ironisnya banyak orang yang jadi nggak menghargai proses. Internet bakal mempercepat proses, tapi tetep aja nggak ada yang instan. Orang yang instan banget naiknya, pasti akan cepet turunnya juga. 


Saya punya kutipan favorit, masalah terbesar dalam hidup lo bukanlah saat lo gak tahu mau kemana. Masalah terbesar dalam hidup lo adalah lo nggak tahu sekarang lo ada di mana. Dia nggak tahu passion, expertise, peluang di sekitarnya apa. Tanya deh ke diri lo. Apa yang lo suka kerjain, peluang di sekitar lo apa. Let's do something and make it happen. 


Millennials of Indonesia, Vol. 36. A Series by IDNtimes.com

Topik:

Berita Terkini Lainnya