Tren Odading: Mampukah Naikkan Citra dan Harga Diri Jajanan Lokal?

Odading adalah teguran kepada kita anak-anak muda
Mendengar kata odading akhir-akhir ini pasti membuat orang notice terutama warganet yang aktif bermain Twitter, setelah sebuah video iklan Odading yang di kemas begitu sederhana atau mungkin iseng banyak di bahas dan jadi perbincangan netizen alhasil nama kue jajanan lokal tersebut seperti mendunia, ramai di bicarakan dan jadi pusat perhatian meskipun itu hanya sekilas.
 
Sama hal seperti hits nya kue klepon yang menjadi perbincangan pada beberapa waktu lalu, kue odading pun langsung jadi terkenal padahal kedua makanan di atas sudah tak asing dan bahkan sudah terlupakan juga dianggap tidak begitu penting oleh sebagian orang, namun siapa sangka kedua nya akan jadi viral, mengalahkan orang-orang yang berusaha mencari ketenaran di internet lewat drama atau sensasi yang mereka buat.
 
Yang menjadi perbedaan hanyalah untuk odading ini tidak terjadi perdebatan serius entah itu terkait agama makanan ini apa atau penilaian di luar enak atau tidak nya sebuah makanan, kemunculan odading yang secara tiba-tiba ke permukaan kalau menutu hemat ku sih lebih ke cara pengiklanan nya yang unik, meskipun ada beberapa penggunaan kata kasar berbahasa sunda yang di pakai si Mamang Steve, itulah nama panggilan nya kata seorang teman ku yang tinggal di Kosambi Bandung, yang kebetulan cukup tahu meskipun tidak akrab karena mungkin masih satu lingkungan.
 
Dan mungkin karena dialek gado-gado nya itu di campur kata kasar yang terdengar lucu yang menjadikan odading ini viral,  memang kalau orang Sunda bebicara kasar pun masih saja suka terdengar lucu ketimbang jadi sakit hati atau marah, lah wong di sinetron nya saja preman yang ada di Bandung lucu-lucu malah menggemaskan meskipun bertampang seram juga kekar.
 
Padahal kalau sekilas tidak ada kata-kata yang spesial selain dari promosi yang mungkin tidak lazim seperti kebanyakan iklan yang dilakukan oleh seorang model produk yang bisa nya mengglorifikasikan keunggulan produk secara serius, odading justru lebih hiperbola lagi dengan ungkapan kalau memakan nya serasa jadi Iron Man salah satu tokoh superhero milik Marvel.
 
Di dalam monolog nya yang memberi kekuatan lain pada video ini yaitu kalimat, "Ikan hiu makan tomat" entah itu sebuah pantun atau cuma kata yang spontan keluar. Namun kata itu juga yang nampak nya terpatri dalam benak orang-orang, dalam logika nya mana mungkin hanya memakan odading kita mendapat sensasi jadi super hero. Toh di Amerika pun belum tentu ada yang jualan odading selain nanti Mang Soleh membuka waralaba di sana. Kedua, kalimat "Ikan hiu memakan tomat" yang tentu nya langsung patah dalam logika, Ikan hiu mana mungkin memakan tomat terkecuali si Hiu itu jadi seekor Vegan, dan Tomat manakah yang tahu-tahu nya bisa masuk ke lautan tempat habitat Hiu.
 
Terakhir, katlimat yang membuat netizen atau yang terdengar lucu, penggambaran rasa yang levelnya anjing banget itu menandakan level tertinggi yang membuat kita tidak bisa berbicara apa-apa lagi, penggunaan kata anjing di zaman sekarang tidak melulu jadi sebuah umpatan tapi bisa juga wujud ekspresi seseorang terhadap perasaan atau kejadian yang mereka alami.
 
Dan yang paling penting itu tadi semua dibungkus, dibalut dialek bahasa daerah yang bagi sebagian orang masih unik juga lucu, sehingga dalam sehari ratusan meme langsung muncul setelahnya.
 
Meskipun akan mendapat perhatian yang singkat dari warganet, karerna pergeseran trending di media sosial sangat cepat sekali, tapi secara tersirat kita ini seperti diingatkan bahwa ini lho makanan jajanan khas daerah itu masih ada dan masih murah meriah tersedia di banyak tempat, yang biasanya kita selalu abai bahkan sudah menganggap jajanan yang ketinggalan zaman sehingga lebih sering mendewakan jajanan hits yang berasal dari negara lain. Pada akhir nya makanan dan jajanan khas daerah semakin tergeser jadi tak berharga juga tidak mendapat tempat lagi, khusus nya bagi anak-anak muda, karena jika nanti saking tidak ada yang berminat  mengembangkan jajananan khas daerah bisa jadi punah dan hilang. Sudah banyak jajanan khas daerah yang saat ini makin jarang aku temui di entah itu dari Mamang-mamang yang keliling atau mereka yang mempunyai lapak.
 
Klepon dan odading adalah teguran kepada kita anak-anak muda bangsa ini agar tidak melupakan makanan khas daerah, jangan menunggu makanan-makanan tersebut diklaim negara tetangga dulu baru deh kita ribut dan marah-marah, hihihi.

Baca Juga: Viral Video Odading Mang Oleh, Ade Londok Dapat HP dari Ridwan Kamil 

angga alterego Photo Writer angga alterego

Ingin nya membumi meski kenyataan nya hati selalu melangit

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya