[OPINI] Kucing 'Pegawai', Solusi Kreatif Mengurangi Kucing Liar

Fenomena ini sebaiknya dijadikan inspirasi

Belakangan ini warganet diramaikan dengan kemunculan kucing yang menjadi pegawai di beberapa instansi. Makhluk berbulu ini memang tidak pernah gagal mengambil hati masyarakat, walaupun kerjanya hanya menghabiskan uang, tidur, dan makan. Namun, para kucing pegawai ini membuktikan bahwa mereka juga bisa bermanfaat dengan bekerja menjadi 'pegawai'.

Salah satu yang paling dikenal adalah Soleh 'pegawai' Ditjen Pajak, Kokom 'pegawai' KemenPU, dan Enok 'pegawai' Bank Mandiri. Konsep kucing 'pegawai' sangat kreatif terutama untuk menarik hati masyarakat agar lebih melek mengenai instansi tempat kucing-kucing ini 'bekerja'. Tidak hanya itu, konsep kucing 'pegawai' juga bisa menjadi solusi dalam mengurangi banyaknya jumlah kucing liar di Indonesia. 

Seperti yang kita ketahui, kucing merupakan hewan yang kerap kali kita jumpai di setiap sudut kota. Jumlahnya dapat dikatakan hampir menyaingi jumlah populasi masyarakat. Dilansir IDN Times edisi September 2022, dalam setahun, satu kucing bisa menghasilkan hingga 20 ekor anak , karena jumlah anak yang dilahirkan cukup banyak. Selain karena faktor berkembang biak yang cukup sering dan cepat, populasi kucing juga meningkat karena pemilik yang kurang bertanggung jawab. Karena kucing sudah tua, penyakitan, atau tidak lucu lagi menjadi alasan para pemilik menelantarkan begitu saja di jalanan. Ditambah lagi, tidak banyak masyarakat Indonesia yang menyadari betapa pentingnya steril kucing liar yang menyebabkan kucing terus berkembang biak.

Konsep kucing 'pegawai' selain menghibur, dapat menjadi pengaruh baik dalam membantu mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai kucing liar yang di mana dapat mengurangi banyaknya kucing liar di jalanan. Mulai dari secara tidak langsung mengajak untuk memelihara kucing domestik, mensterilisasi kucing-kucing liar, hingga memberi inspirasi untuk beberapa instansi dalam merawat kucing liar.

Pertama, kucing ‘pegawai’ menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk memelihara kucing domestik yang di mana merupakan jenis kucing yang sering ditemui sebagai kucing liar. Kebanyakan kucing 'pegawai' berasal dari kucing liar yang kemudian di rawat dengan telaten hingga menjadi bersih, sehat, dan menggemaskan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya kucing ras saja yang dapat dijadikan peliharaan karena lucu dan cantik, namun kucing liar juga bisa jika kita merawatnya dengan sepenuh hati. Oleh sebab itu, kucing ‘pegawai’ memberikan pandangan positif kepada masyarakat mengenai menjadikan kucing liar sebagai pertimbangan untuk dijadikan hewan peliharaan.

Kedua, kucing 'pegawai' kebanyakan sudah disteril, sehingga dapat menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia bahwa mensteril kucing merupakan hal yang penting. Salah satu contohnya adalah kucing-kucing Balai Kota DKI yang jumlahnya cukup banyak telah mendapatkan sterilisasi oleh tim Balai Kota DKI. Dilansir Kompas edisi Desember 2022, "Selain disteril, kucing-kucing itu juga divaksinasi rutin, seperti vaksin rabies. Vaksinasi itu bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI." Kucing-kucing tersebut menjadi lebih sehat dan gembul sehingga semakin menggemaskan. Kucing 'pegawai' Balai Kota DKI juga mencontohkan bahwa meskipun itu kucing liar, kita juga sebaiknya secara sukarela memberi sterilisasi agar kucing liar di lingkungan rumah kita tidak bertambah terus-menerus.

Ketiga, dapat menginspirasi beberapa instansi lainnya yang selalu dipenuhi kucing liar dengan menjadikan kucing 'pegawai'. Kucing 'pegawai' dapat membawa pengunjung ke instansi tempat kalian bekerja dan menarik minat masyarakat mengenai instansi tersebut. Maka, kalian dapat mulai mencoba mengadopsi konsep kucing 'pegawai' sebagai strategi marketing atau branding instansi/perusahaan tempat kalian bekerja.

Akan tetapi, kucing tersebut harus dirawat dengan sepenuh hati mulai dari memberikan kasih sayang, makanan, kebutuhan kesehatan, hingga sterilisasi. Mengapa penting untuk merawat kucing-kucing tersebut? Karena, kita tidak pernah tahu asal dan kondisi kesehatannya, bisa jadi kucing tersebut membawa penyakit yang dapat membahayakan kita. Oleh karena itu, agar lingkungan kerja di instansi/perusahaan tetap terjaga, maka merawat kucing liar adalah solusi yang sangat bijak.

Secara keseluruhan, konsep kucing ‘pegawai’ dapat dilihat melalui pandangan yang positif menyangkut dampak baiknya yang dapat menginspirasi masyarakat untuk merawat kucing-kucing liar di sekitar mereka. Mulai dari mengadopsi kucing domestik dibandingkan kucing ras, memberikan sterilisasi secara sukarela kepada kucing-kucing liar di lingkungan tempat tinggal, hingga menjadi influence yang baik bagi beberapa instansi/perusahaan lainnya untuk merawat kucing liar yang sering berkeliaran di lingkungan kerja.

Akhir kata, konsep kucing ‘pegawai’ diharapkan tidak hanya sekedar hiburan semata atau sekedar taktik untuk meramaikan lapak instansi/perusahaan saja. Namun, diharapkan juga dapat menjadi edukasi bagi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya sterilisasi kucing liar dan merawat kucing liar di sekitar kita.

Baca Juga: 5 Kucing Viral dengan 'Karier' Cemerlang, Ada Soleh Pegawai Pajak

Rachel Carisa Oswandi Photo Writer Rachel Carisa Oswandi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya