Surat Terbuka untuk Adik-adik SMA yang Sudah Mencoreng Bangsa dengan Aksi Corat-Coretnya

Hari Pendidikan Nasional yang seharusnya terisi dengan segala sesuatu yang berbau edukasi malah tercoreng oleh anak bangsanya sendiri.

 

“Bangsa ini menangis menyaksikan tontonan drama yang telah diperbuat oleh para penerus bangsanya. Hari pendidikan nasional yang seharusnya terisi dengan segala sesuatu yang berbau edukasi malah tercoreng oleh anak bangsanya sendiri. Betapa menyedihkannya tindakanmu itu, dik!”

Tulisan ini saya persembahkan untuk seluruh adik-adik yang kemarin sudah merayakan hari kelulusan nya dengan penuh suka cita. Tanpa mengurangi rasa kebanggaan saya kepada kalian, generasi emas masa depan, saya ucapkan selamat atas prestasi yang sudah kalian capai. Selamat atas kelulusan kalian.

*

Setelah dua tahun berjibaku dengan yang namanya seragam, akhirnya kini berakhir juga. Sudah tak ada lagi seragam yang akan merantai kebebasan kalian lagi. Kalian sudah memegang kebebasan kehidupan kalian masing-masing. Kini kalian sudah mendapatkan sertifikat kehidupan yang menandakan bahwa kalian sudah menjadi orang yang sudah dewasa. Dewasa dalam segala hal tentunya, baik itu fisik maupun pikiran. Karena kalian sudah tahu mana arah yang benar dan yang salah. Kalian sudah memiliki kompas masing-masing, jadi sudah tidak alasan lagi untuk tersesat di tengah hutan rimba itu. Namun apabila kalian tersesat, berarti itu memang sengaja kalian lakukan, cara dan jalan itu memang sengaja kalian pilih. Maka saya tak akan bisa berkata apa-apa lagi.

Adik-adik tersayang, tahukah kalian bahwa kalian adalah penerus masa depan bangsa ini. Aduh… sepertinya salah, seharusnya saya tak perlu berkata seperti ini, saya lupa kalau kalian adalah generasi yang sangat pintar, jadi saya seharusnya tak perlu bertanya kepada kalian apakah kalian sudah tahu atau belum jika kalian semua adalah penerus masa depan bangsa ini. Teknologi telah mengubah segalanya, dan kalian tumbuh menjadi orang yang pintar dan cerdas. Kalian sudah tahu diri kalian adalah penerus bangsa ini, nasib baik dan buruknya negeri ini ada di pundak kalian masing-masing, namun kejadian 2 Mei yang telah kalian lakukan kemarin benar-benar mengecewakan, bukan seperti itu sikap seorang penerus bangsa ini. Saya malu.

Adik-adik tersayang, kalian itu adalah generasi yang sangat pintar. Kalian jauh lebih pintar dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Pemikiran dan teknologi kalian jauh lebih maju. Namun sayang, ternyata kemajuan itu telah mengubah haluan kalian menuju jalan yang salah. Apakah mencoret-coret seragam adalah tindakan orang pintar dan cerdas? Haruskah kalian merayakan kelulusan kalian dengan cara terjun ke jalan raya sambil menggunakan atribut seperti orang gila itu? Sampai orang gila pun tertawa dan geleng-geleng dengan aksi kalian? Apakah manfaat yang kalian dapatkan dari aksi kalian tersebut? Kalian tahu, aksi kalian itu malah mengganggu seluruh pengguna jalan. Aksi kalian justru telah mempertontonkan kebobrokan moral kalian sendiri. Sepanjang jalan kalian telusuri, maka sepanjang jalan itu pula orang-orang mengetahui kebobrokan yang telah kalian perbuat, kalian memalukan.

Adik-adik tersayang, sudah dua belas tahun kalian mengenyam dunia pendidikan. Setiap hari bapak dan ibu guru kalian tak pernah berhenti mengajarkan kalian akan etika dan moral. Kurikulum pendidikan pun beberapa kali diganti dengan tujuan untuk memperbaiki karakter kalian. Lantas, ternyata kurikulum modern dan canggih itu ternyata tak bisa membuat kalian sadar akan apa itu etika dan moral. Pendidikan yang pernah kalian makan setiap hari senin hingga sabtu secara berulang-ulang sepertinya telah kalian muntahkan dengan sia-sia. Tak ada sedikitpun pelajaran itu yang tersisa di otak kalian sehingga kalian melakukan aksi-aksi tersebut. Adakah aksi-aksi ribut kalian kemarin masuk dalam kategori perilaku terpuji dalam mata pelajar akhlak dan perilaku? Pelajaran agama ataupun pendidikan kewarganegaraan? Kalian lupa atau memang benar-benar tidak ingin tahu? Lantas apa guna kalian berangkat pagi dan pulang sore jika hasilnya hanya seperti ini? Coret-coret seperti itu yang justru telah mencoret nama baik kalian dan orang tua kalian. Bahkan sekolah kalian harus menelan pil pahit atas tindakan kalian.

Adik-adik tersayang. Tidak ingat kah kalian dengan pelajaran sejarah tentang perjuangan generasi muda masa lalu dalam melawan penjajah. Sejarah yang telah menceritakan kepada kita semua tentang pengorbanan mereka untuk mendapatkan kemerdekaan agar bisa memperoleh pendidikan. Dan sekarang di saat kalian tak perlu setiap pagi memegang senjata untuk mempertahankan diri setiap hari seperti mereka di masa lalu, kalian malah menyia-nyiakan itu semua. Kalian sudah telanjur melonjak dengan kemewahan teknologi yang sudah kalian makan.

Adik-adik tersayang. Kalian adalah generasi bangsa ini. Tidak ada orang lain lagi selain kalian yang akan menjadi tulang punggung dari negara ini. Maka karenanya, evaluasi lah semua tindakan yang telah kalian perbuat ini. Masih ada waktu untuk menyesali itu semua, dan masih ada sedikit waktu untuk memperbaiki itu semua sebelum terlambat. Saya yakin, kalian bisa memegang amanat itu. Jagalah bangsa ini, bukan malah mencoret-coret diri kalian dengan cara yang tidak jelas yang justru malah mencoret masa depan kalian dan nasib bangsa ini.

Warna-warni yang telah kalian toreh di baju kalian masing-masing sayang nya tak akan se berwarna masa depan kalian kelak. Maka semoga kalian bisa berintrospeksi diri dengan semua ini.

Restu Alpiansah Photo Writer Restu Alpiansah

Accountant, Teacher and Writer of The Trophy of Love; Alcander's Love; and The Hidden Love

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya