5 Pidato Hebat yang Berhasil Membuat Perubahan
siloka.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pidato adalah salah satu media yang bisa digunakan untuk menyampaikan pendapat, perasaan, serta pandangan terhadap sesuatu kepada khalayak terbuka. Pidato juga bisa diartikan sebagai public speaking. Karena berpidato adalah suatu ketrampilan tersendiri, maka tdak semua orang bisa dapat mempresentasikan pikirannya kepada masyarakat dengan teratur, baik, dan menghayutkan.
Di Indonesia sendiri, Presiden Soekarno dikenal sebagai sosok yang pandai menggerakkan massa berkat kemampuannya berpidato. Bila pidato dibawakan dengan penuh totalitas, maka selain dapat mengutarakan pesan, ia bisa membuat masyarakat menjadi bergerak dan melakukan tindakan-tindakan berbeda bahkan revolusionir.
1. John F. Keenedy: We Choose to Go to The Moon
https://er.jsc.nasa.govTahun 60-an, merupakan saat dimana persaingan kedigdayaan antara Amerika dan Uni Soviet untuk menarik perhatian dunia sedang begitu sengit-sengitnya. Ruang antariksa tidak luput menjadi salah satu medan yang menjadi persaingan kedua belah pihak. Dimulai semenjak Februari 1961, keduanya mulai meluncurkan satelit ke luar angkasa. Hingga ketika John F. Keenedy berpidato ini, terdapat 45 satelit yang sudah berada di luar angkasa dimana sekitar 88% adalah buatan Amerika Serikat. Tetapi Amerika tak mau berpuas diri, keputusan Presiden John F. Kenedy adalah membuat Amerika sebagai negara pertama yang berhasil mendaratkan utusannya ke Bulan. Oleh sebab itulah, pidato itu dinamai demikian.
Bagian yang paling menarik dari pidato ini adalah John F. Keenedy mengatakan:
We choose to go to the moon in this decade and do the other things, not because they are easy, but because they are hard
Sesuatu yang tidak familiar untuk orang kebanyakan, karena kita biasanya justru memilih sesuatu yang mudah untuk dikerjakan dan diselesaikan, bukannya malah yang mudah.
2. Soekarno: Indonesia Menggugat
http://hidden-secret.comIndonesia Menggugat merupakan pidato politik yang disampaikan Soekarno ketika membacakan pledoinya di persidangan Landraaad, Bandung pada tahun 1930 setelah sebelumnya ia bersama 3 rekannya diciduk oleh pihak Hindia Belanda yang menganggap mereka berusaha melakukan penggulingan kekuasaan.
"Tak usah kami uraikan lagi, bahwa proses ini adalah proses politik: ia, oleh karenanja, didalam pemeriksaannja, tidak boleh dipisahkan dari soal-soal politik yang mendjadi sifat dan azas pergerakan kami, dan jang mendjadi njawa fikiran-fikiran dan tindakan-tindakan kami “
Dalam pembelaannya, Sukarno juga sempat mengkritik kebijakan kolonila Belanda:
"Betul Tuan-tuan Hakim, kedjahatan VOC dan kedjahatan cultuur stelsel adalah kedjahatan kuno, tetapi hati nasional tak gampang melupakanja."
Editor’s picks
Pidato pembelaan yang berjudul Indonesia Menggugat itu menjadi pembelajaran penting generasi muda serta menjadi catatan sejarah bangsa untuk menentang segala bentuk imperialisme dan kapitalisme yang berakibat pada ketidakadilan pada masyarakat Indonesia.
3. M. Hatta: Indonesia Merdeka
http://tarbijahislamijah.com2 tahun sebelum Bung Karno menyampaikan Indonesia Menggugat, Bung Hatta di pengadilan Belanda telah menyampaikan pembelaanya yang ia beri judul Indonesia Merdeka. Bung Hatta ditangkap dan disidangkan atas tuduhan bahwa ia bersama organisasinya Perhimpunan Indonesia melakukan penghasutan untuk melakukan kekerasan atas pemerintah Hindia Belanda di Indonesia.
Berkat pidato Indonesia Merdeka ini masyarakat Indonesia menjadi tersadar bahwa para penjajah yang menjanjikan beragam kesenangan tidaklah perlu dipercayai karena mereka justru malah menjadi parasit kemajuan bangsa.
4. Martin Luther King, Jr: I Have a Dream
pixabay.comBerkat pidatonya yang ia beri judul I Have a Dream ini, Martin Luther King pada tahun berikutnya mendapatkan penghargaan Nobel dalam bidang Perdamaian. Di dalam pidatonya, ia berhasil mengingatkan kembali mengenai janji demokrasi untuk berkomitmen dalam persamaan hak tanpa membedakan ras dan warna kulit.
Kalimatnya yang cukup pedas dan menohok para pendengarnya adalah:
I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: "We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal."
5. Indra Sjafri: Hanya Tuhan dan Orangtua yang Tidak Bisa Kita Lawan
http://testag.idblogs.netBila kamu masih teringat pada euforia kejayaan bangsa Indonesia di tahun 2013 setelah Timnas Indonesia merebut tahta juara AFF U-19 dengan mengalahkan Vietnam, maka tentunya kamu masih ingat dengan siapa itu Indra Sjafri. Gelar juara tersebut merupakan gelar setelah puasa gelar sepanjang 22 tahun.
Yang cukup membekas di hati para pemain Indra Sjafri waktu itu adalah kalimat yang selalu ditegaskan berulang-ulang adalah "hanyalah Tuhan dan orangtua yang tidak bisa kita lawan".
Shibgho
Meninggalkan jejak lewat tulisan. Intip info lainnya http://informasiobatterkini.blogspot.com
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
