[OPINI] Fakta-Fakta Menarik 7 Kasus Virus Corona yang Meninggal Dunia

Ada 3 kasus diketahui #Corona hari ini, besoknya meninggal

Pemerintah telah mengumumkan tujuh orang meninggal dunia akibat virus Corona atau COVID-19 per Selasa (17/3). Saya berusaha menghimpun data terkait korban jiwa dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Alhasil,  ditemukan sejumlah temuan menarik.

Sebelum itu, saya akan memaparkan terlebih dahulu identitas singkat ketujuh korban tersebut.

Kasus ke-1: Kasus 25. WNI asal Inggris yang meninggal pada 11 Maret 2020 di Bali.

Kasus ke-2: Kasus 35. Warga Pondok Aren yang sempat diumumkan oleh Gubernur Bantan Wahidin Halim. Kemudian, Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengklarifikasi bahwa kasus ini sudah terdata oleh Pemerintah Pusat sebagai Kasus 35. Meninggal pada 13 Maret 2020.

Kasus ke-3: Kasus 36. Petugas medis RS Citpo Mangunkusumo yang berdomisili di Bekasi. Meninggal pada 13 Maret 2020

Kasus ke-4: Pegawai Telkom Cianjur berusia 50 tahun. Sebelumnya, manajemen Telkom membantah bahwa pegawai berinisial D ini meninggal akibat Corona. Namun, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meluruskan bahwa yang bersangkutan meninggal akibat Corona. Meninggal pada 3 Maret 2020.

Kasus ke-5: Warga Solo yang sempat mengikuti seminar di Bogor. Meninggal di RSUD Moewardi pada 11 Maret 2020.

Kasus ke-6: Laki-laki berusia 43 tahun yang meninggal di RSUP Kariadi Semarang. Meninggal pada 17 Maret 2020.

Kasus ke-7: Warga BSD, Tangerang Selatan yang meninggal pada 17 Maret 2020.

Sebagai catatan, urutan kematian dibuat oleh penulis, bukan keterangan resmi dari Pemerintah Pusat.

Lantas, apa saja temuan menariknya?

Ada 3 kasus yang rentang kematian dengan diketahui positif Corona hanya 1 hari

[OPINI] Fakta-Fakta Menarik 7 Kasus Virus Corona yang Meninggal DuniaSeorang wanita menggunakan masker sebagai tindakan pencegahan atas wabah virus korona, di Bangkok, Thailand, Senin (3/2/2020) (ANTARA FOTO/Soe Zeya Tun)

Dari 7 orang yang meninggal dunia, ada 3 kasus yang rentang kematian dengan informasi soal positif Corona hanya berjarak 1 hari.

Mereka adalah Kasus ke-1. WNA asal Inggris ini meninggal pada 11 Maret 2020. Ironisnya, yang bersangkutan baru diketahui positif Corona pada 10 Maret 2020.

Kasus ke-6. Warga Semarang ini diketahui sudah pernah dirawat sejak 10 Maret 2020. Dia akhirnya meninggal pada Selasa, 17 Maret 2020 setelah dinyatakan positif Corona pada Senin, 16 Maret 2020.

Kasus ke-7. Warga BSD ini juga meninggal pada Selasa, 17 Maret 2020 setelah dinyatakan positif Corona pada Senin, 16 Maret 2020.

Berdasarkan temuan di atas, 3 dari 7 orang atau sekitar 42 persen pasien positif Corona kemungkinan mendapat perawatan yang tidak sesuai. Sebab, hasil Tes Swab dari Balitbangkes baru keluar satu hari sebelum mereka meninggal dunia.

Jika asumsinya adalah keterlambatan hasil Tes Swab sehingga salah penanganan, maka persentasenya bisa menjadi 57 persen dengan pegawai Telkom asal Cianjur. Pasalnya, hasil Tes Swab baru keluar setelah yang bersangkutan meninggal.

Ada dua kasus di mana pasien meninggal pada hari ke-17

[OPINI] Fakta-Fakta Menarik 7 Kasus Virus Corona yang Meninggal DuniaIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Pengusaha di Silicon Valley California, Amerika Serikat, Tomas Pueyo melalui artikelnya berjudul Coronavirus: Why You Must Act Now mendapati bahwa banyak dari penderita Corona meninggal pada hari ke-17. Dengan asumsi di atas, penulis berusaha menyandingkannya dengan 7 kasus kematian di Indonesia.

Pertama, terkait Kasus ke-5, yaitu warga Solo yang ikut seminar di Bogor. Kronologi singkatnya, dia ikut acara seminar pada 25-26 Februari, kemudian dia mulai batuk-batuk pada 29 Februari dan meninggal pada 11 Maret 2020.

Jika menghitung mundur 17 hari sebelumnya, kita bisa memperkirakan yang bersangkutan terinfeksi Corona pada 24-25 Februari atau ketika ia mengikuti seminar. Asumsi ini semakin kuat karena dia tidak ada riwayat ke luar negeri.

Kedua, terkait karyawan Telkom asal Cianjur. Kronologi singkatnya, dia meninggal pada 3 Maret. Sebelumnya, dia pernah bepergian ke Malaysia pada 14-17 Februari, kemudian pada 20 Februari mulai sakit-sakitan, mulai dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi pada 22-26 Februari 2020. 

Jika menghitung mundur 17 hari sebelumnya, maka yang bersangkutan diperkirakan terinfeksi Corona pada 16 Februari 2020, ketika dia berada di Malaysia.

Terakhir, terkait WNA asal Inggris. Sebagaimana disampaikan oleh Yurianto, dia telah terinfeksi Corona sebelum tiba di Indonesia. Dia meninggal pada 11 Maret. Kronologi singkatnya, dia tiba di Bali pada 29 Februari, dia sudah mengeluh karena demam sejak 3 Maret, dia kemudian menjalani perawatan di rumah sakit dan diketahui positif Corona pada 10 Maret.

Jika menghitung 17 hari ke belakang, yang bersangkutan kemungkinan terinfeksi Corona pada 24 Februari 2020.

 

Catatan penting dari temuan di atas

[OPINI] Fakta-Fakta Menarik 7 Kasus Virus Corona yang Meninggal DuniaIlustrasi (IDN TImes/Arief Rahmat)

Berdasarkan pemaparan di atas, ada beberapa catatan penting yang harus menjadi evaluasi pemerintah.

Pertama, menunggu hasil Tes Swab yang lama berpotensi menyebabkan pasien yang terindikasi Corona salah mendapat penanganan. Saat ini, Kementerian Kesehatan telah mengevaluasi kebijakan Tes Swab yang sebelumnya terpusat menjadi bisa dilakukan oleh 12 institusi kesehatan yang tersebar di berbagai daerah.

Dengan tambahan 10 ribu testing kit Corona baru, tentunya diharapkan hasil Tes Swab bisa keluar lebih cepat.

Kedua, meski perhitungan kematian akibat Corona terjadi pada hari ke-17 dikeluarkan oleh seorang pengusaha bukan seorang dokter, angka tersebut bisa menjadi gambaran tentang masa kritis penderita Corona antara hari ke-15 hingga ke-17. 

Baca Juga: [LINIMASA] Aktor Lapangan Hijau yang Positif Terjangkit Virus Corona 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya