Sementara makaka rhesus (Macaca mulatta) yang berasal dari Asia Tenggara kini memiliki populasi liar di Amerika Serikat, tepatnya di Florida. Diceritakan National Geographic, semuanya bermula pada 1938 ketika 6 ekor makaka rhesus dilepaskan ke sebuah pulau kecil untuk atraksi pertunjukan bertema Tarzan.
Namun karena makaka rhesus pandai berenang, mereka pun lepas ke hutan dan berkembang biak di sana. Enam makaka tambahan yang didatangkan juga kabur, sehingga akhirnya populasi makaka liar malah semakin bertambah. Sempat ada upaya pengendalian populasi dengan membunuh hingga ribuan makaka, tapi tetap tidak bisa menyingkirkan mereka semua.
Kini, jumlah makaka rhesus liar yang ada di Florida berkisar 300 ekor. Terdengar tidak terlalu banyak, tapi diperkirakan jumlah itu akan naik jadi dua kali lipat pada 2022 jika tidak dikendalikan. Apalagi, makaka rhesus bisa membawa virus herpes B yang mematikan. Maka pemerintah setempat perlu memikirkan rencana untuk meminimalisir resiko penularan yang bisa terjadi.
Itulah enam spesies hewan yang dibawa dari daerah asalnya ke negara lain oleh manusia. Terlihat bahwa seringkali hal itu menimbulkan masalah, seperti terganggunya ekosistem asli di daerah tersebut ataupun ancaman bagi manusia. Maka jelas bahwa campur tangan manusia terhadap kehidupan hewan liar bisa menimbulkan efek buruk yang tidak disangka.