9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandi

Kelihatannya lebih parah daripada lockdown deh

Kita selalu mengimajinasikan untuk bisa hidup di semua tempat. Di langit, di luar angkasa, bahkan di lautan.

Faktanya ada sekelompok orang yang memang sudah mencoba melakukan hal itu. Contohnya seseorang bernama Fabien Cousteau pernah mencoba hidup di laut selama 31 hari di lab penelitian bawah lautnya, Aquarius.

Hidup di bawah laut itu memungkinkan, hanya saja tidak akan senyaman yang kamu rasakan. Lewat wawancara terhadap sejumlah peneliti bawah air, Popular Science mengetahui seperti apakah pengalaman hidup di dalam lautan itu. Berikut ini pengalaman itu, sekiranya jika kamu ingin menghabiskan hidupmu di bawah laut.

1. Bersiaplah untuk sakit kulit

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandibalmonds.co.uk

Hidup di bawah air berarti kamu akan menghabiskan hari-harimu dengan pakaian selam. Apakah kamu pernah mencoba menggunakannya?

Jika pernah, maka kamu tahu kalau pakaian itu tidak senyaman yang kamu kira. Pakaian selam diproduksi menggunakan bahan karet sintetis, membuatnya tidak mudah dilepaskan dan tergolong.

Dalam kasus hidup di bawah laut, itu berarti kamu bakal kesusahan untuk melepaskan pakaian selam itu. Hal ini diakui para peneliti.

Mereka mengatakan setidaknya kamu bakal kencing di balik pakaian yang mana tidak mungkin dihindari. Ini menyebabkan kulitmu mengalami iritasi dan sering mendapatkan jerawat atau ruam.

2. Kamu bakalan lebih sering mandi

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandibalmonds.co.uk

Walaupun hidup di bawah air dan sering menceburkan diri, bukan berarti kamu tidak mandi. Malah bisa jadi kamu bakalan sering mandi mengingat kondisi di poin pertama.

Semuanya demi menjaga kesehatanmu. Dikatakan kamu akan mandi tiap kali habis menyelam dan akan banyak menggunakan sabun antibakteri.

Oh satu lagi. Lewat pengalamannya, mereka juga mengatakan sering mendapatkan infeksi telinga sehingga antiseptik wajib disediakan.

3. Bersiaplah untuk tubuhmu yang pucat

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandimedicalnewstoday.com

Karena kurangnya terpapar cahaya matahari, tubuhmu akan kekurangan produksi vitamin D. Hal ini juga akan menyebabkan dirimu tampak pucat.

Namun nantinya setelah kembali ke darat, semilir angin saja begitu terasa di tubuhmu. Hidup di dalam laut menjadikan kamu sangat sensitif terhadap udara di sekitar.

4. Indra perasamu akan berkurang

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandimedicalnewstoday.com

Para aquanaut melaporkan bahwa mereka susah merasakan makanan ketika hidup di dalam air. Peneliti berteori hal ini diakibatkan oleh kelembapan udara yang tinggi di dalam tempat tersebut, membuat bau makanan susah tersebar di udara dan terdeteksi hidung. Dikarenakan indra bau sangat erat kaitannya dengan rasa, ini menjadi penyebab hilangnya sensasi rasa di mulut.

Baca Juga: So-Fi, Robot Ikan yang Bisa Menyelam Puluhan Meter di Bawah Laut

5. Kamu menjadi makan lebih banyak

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandionegreenplanet.org

Metabolisme para penyelam ketika di dalam laut bekerja lebih keras daripada ketika saat berada di daratan. Itu disebabkan suhu udara yang lebih rendah, membuat tubuh harus terus menjaga suhu tubuhnya hingga membakar kalori lebih banyak.

Hasil akhirnya mereka yang hidup di dalam air merasa makan lebih banyak daripada biasanya. Untuk itu diberikan makanan beku kering ala kamping yang kaya kalori untuk memenuhi gizi.

6. Bisa jadi kamu akan lebih sulit tidur

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandihealthcentral.nz

Karena bekerja keras, biasanya para penyelam akan mudah terlelap dalam tidurnya saat di dalam habitat itu. White noise dari laut serta alat-alat udara dapat membuat seseorang lebih nyaman beristirahat. Namun beberapa melaporkan jika keberadaan ikan yang mengeluarkan cahaya cukup mengganggu tidurnya.

7. Suaramu akan lebih tinggi

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandihearinglink.org

Tingginya kepadatan udara di sana membuat para penyelam yang memasuki habitat untuk kali pertama akan merasakan suaranya meninggi. Sepertinya ini berhubungan pula dengan sistem pernapasan pula. Ditambahkan pula para aquanaut berusaha sebisa mungkin untuk tidak terkena penyakit paru-paru karena ruang habitat yang kecil memungkinkan penularan lebih mudah.

8. Kamu akan mabuk tanpa perlu minum alkohol

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandileisurepro.com

Ada sindrom yang dinamakan narkosis nitrogen. Ini adalah sindrom tidak umum yang bisa dirasakan para penyelam dan menyebabkan seseorang menjadi mabuk ketika memasuki kedalaman tertentu. Fenomena ini juga dapat terjadi ketika penyelam memasuki habitat selama 24 jam mengingat di dalamnya terdapat banyak kandungan nitrogen.

9. Kamu tidak akan bisa merasa bosan

9 Pengalaman Hidup di Bawah Air, Malah Jadi Sering Makan dan Mandithetravelinsider.co

Beruntunglah kamu berada di zaman sekarang karena terdapat koneksi internet. Kecanggihan ini membuatmu tetap dapat menonton film ataupun berkomunikasi dengan kerabatmu walau di dalam air. Jika saja hidup di dalam air itu saat sebelum 90an, maka tidak bisa dibayangkan seperti apa rasanya terkurung dan terisolasi.

Bagaimana? Tertantang untuk mencoba ikutan hidup di bawah air?

Atau malah kamu menghindarinya? Kalau kamu mau tahu seperti apa rasanya hidup di bawah air, coba aja dulu mainkan game bernama Subnautica. 

Baca Juga: 8 Gambaran Rasanya Hidup di Planet Mars, Coba Bayangkan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya